"Dan elo, juga! kenapa sih?! Sukanya bikin hidup orang ribet begini!" Balas Melani dengan tatapan keji, kembali keduanya menatap dengan tatapan yang ingin saling membunuh satu sama lain.
Fahri terus saja menggerakkan kedua kakinya, ia berusaha untuk mengurangi rasa sakit ketika Melani dengan sengaja menginjakkan kakinya.
"Ish…. Gorila! Kekuatan elo gede juga ya. Aduh… kayanya kaki gue butuh pertolongan pertama nih." Cibir Fahri, menghiraukan perkataan Melani. Sebenarnya dia sedang menunggu Melani, setidaknya mengucapkan kata maaf untukknya.
Alih-alih mendapatkan perkataan permintaan Maaf, justru Melani melewati Fahri dengan menubruk kuat bahunya. "Ish… manja banget sih!" ucap Melani dengan suara yang pelan namun pedas.
Fahri segera saja menarik kembali lengan Melani, sebelum anak perempuan itu berlalu cepat. "Tunggu, elo mau kemana sih?" tanya Fahri yang sudah memegangi kuat tangan Melani.
