Chereads / Gadis Sejuta Dollar / Chapter 16 - AKHIRNYA INGAT {PART 1}

Chapter 16 - AKHIRNYA INGAT {PART 1}

Jovan ....

Aku menyodorkan ponsel milikku pada Tasya, memintanya menggantikan ponsel itu besok. Tasya, dia seseorang yang sangat kupercaya. Dia bekerja bersama kami selama dua belas tahun. Bersamaku enam tahun dan bersama papa enam tahun.

Ya, Tasya sebelumnya asisten papa yang lalu diserahkan padaku saat dia tidak aktif lagi bekerja.Tasya adalah seseorang yang jika diminta semua pekerjaan beres. Kadang dia sudah mengerjakannya sebelum aku minta. Sering kali ketika aku meminta sesuatu, ternyata sudah beres. Dia seperti bisa membaca pikiranku di masa depan.

Dia adalah salah satu dari tiga asisten Papa. Salah satunya Papa jadikan istri. Entah kenapa saat itu Papa mencari asisten muda, ada satu lagi asisten senior yang membimbing mereka sehingga mereka jadi sangat terampil.

Tasya selalu berpenampilan sopan, bahkan bisa dibilang terlalu sopan. Tidak pernah satu kali pun dia membiarkan rambutnya terurai. Tasya selalu menggelungnya ke belakang. Style pakaiannya cuma dua, celana panjang atau rok panjang tanpa belahan. Sama sekali tidak sama seperti pekerja lainnya.

Tasya selalu menggunakan kacamata dengan bingkai terlalu besar di wajahnya. Hampir menutupi tulang pipinya. Tasya selalu terlihat tampil tanpa make-up, kecuali saat ada acara besar perusahaan seperti makan makan malam bersama seluruh staf saat malam tahun baru. Dia sangat jauh berbeda dengan pekerja wanita lainnya, tapi aku tidak mempermasalahkan hal itu. Aku tidak butuh asisten cantik, pesolek, tapi kerjanya tidak becus. Aku rela menukar sepuluh pegawai wanitaku yang lain demi Tasya.

Malam ini, Tasya terlihat begitu berbeda. Aku berpikir keras, apa yang membuatnya berbeda? Dia pergi menjauh ketika aku berkata tidak memerlukan apa-apa lagi. Aku memandanginya sejenak sambil berpikir.

Ah, aku tahu. Kacamata. Tasya tidak memakai kacamata. Dia terlihat sangat cantik tanpa kacamata kebesaran itu. Sangat cantik!

"Tasya ..." Aku memanggilnya. Dia membalikkan tubuh dan aku memperhatikannya lekat-lekat.

Tasya hanya menggunakan celana pendek ketat menutupi separuh pahanya, baru kali ini aku melihat paha Tasya. Tank top hitam membalut tubuhnya dengan indah. Separuh dadanya menyembul dari bajunya yang berdada rendah. Sangat kontras tank top hitam itu dengan kulitnya yang kuning langsat, gundukan itu semakin terlihat menarik.

"Tasya, seberapa penting seks buat lo?" tanyaku tiba-tiba.