Chereads / Bayangan Sang Lily / Chapter 30 - Bab 25

Chapter 30 - Bab 25

Seharusnya mereka ada di sini...

Tidak! mereka memang dulu tinggal di sini. aku masih mengingatnya, ketika aku dalam keadaan tak sadarkan diri. mereka membawaku dan merawatku dengan sepenuh hati. aku tinggal di desa ini selama beberapa hari dan aku masih ingat nama-nama mereka dan pemimpin mereka.

Illidian.

Tetapi... sekarang di mana mereka semua?

Di sekitarku hanya bersisa arang dan abu. warna hitam darinya menutupi cokelatnya tanah dan menjadikan dedaunan tidak lagi mengeluarkan warna hijaunya yang menyejukkan.

Tidak! tidak mungkin!!

Aku tidak mungkin melakukan semua ini!!

Tidak, aku bisa saja melakukannya...

Kejadian dua belas tahun itu ternyata membawa malapetaka yang lebih besar dari dugaanku. pantas saja Tuan Arryutus terlihat sangat besar kepada Tuanku.

"Argh!"

Tidak.. aku mohon jangan lagi!!

Aku harus bisa menguasai diriku sendiri. jika tidak, aku akan membuat kejadian yang sama seperti dua belas tahun lalu.

Dan lebih parahnya lagi...

Seraya membayangkan wajah Rajaku di sana... aku bisa melihat kesedihan beliau yang teramat dalam jika aku gagal membawa kembali Tuan Puteri ke pelukannya.

Tidak! aku tidak ingin hal itu terjadi.

Aku kembali bangkit dan melupakan masa lalu. hingga...

"Jejak-jejak akar?"

Jadi begitu ya, para pohon memindahkan diri mereka sendiri ke tempat yang lebih aman. itu artinya, para elf masih hidup, Illidian masih hidup. mereka hanya berpindah tempat saja.

Aku bisa bernapas lega...

Tinggal bagaimana aku harus menemukan mereka?

Jejak mereka tidak terlalu jelas. aku tidak mungkin mencari mereka dengan mengandalkan jejak itu.

Sepertinya, aku tidak bisa langsung bertemu dengan Tuan Puteri dalam waktu dekat...

Kalau begitu..., aku harus kemana sekarang?

Apa aku harus nekat menelusuri hutan yang belum ku jamahi?

Benar juga.

Masih ada beberapa sisi hutan yang tidak aku jumpai. selain Raja Hutan Agung, Illidian, dan para Dark Goblin, aku sama sekali belum menemukan ras yang lainnya di hutan ini.

Oh, ya itu ingatkan aku...

Kalau tidak salah, "ia" juga menantangku untuk mencari keberadaannya, kan?

Satu-satunya orang yang bisa menjadikan diriku kembali sebagai manusia seutuhnya.

Membuka peta sekali lagi...

Aku dengar ada sebuah perbukitan bersalju jika aku terus berjalan ke arah Utara. ia pernah berbicara padaku, bahwa ia tinggal di sana dan duduk manis menanti kehadiranku kepadanya.

Apakah itu sebuah undangan? mungkin...

Itu terjadi tiga tahun setelah tragedi itu.

Tapi, aku tidak yakin ia akan benar-benar menyembuhkanku.

Apa yang aku pikirkan!? misiku sekarang adalah membawa Sang Puteri pulang.

Ah... bodohnya aku! kenapa aku tidak memikirkannya?

Menghadap langsung Arryutus, aku pernah dengar beliau tinggal di pusat hutan. jaraknya tidak terlalu jauh dari sini, bukan?!

Lagipula... bukankah beliau yang memanggil Tuan Puteri?

Benar, sebaiknya aku harus segera datang pada beliau dan menceritakan kejadian sebenarnya 12 tahun lalu.

Aku yakin Beliau akan membebaskannya juga dan Tuan Puteri.

Meskipun...

"Tidak apa-apa, Mozart. bukankah setiap orang telah ditakdirkan dengan kematiannya? jika itu untuk membebaskan Tuan Puteri dan membuat Baginda bahagia, apapun akan aku lakukan."

Demi membayar semua hutangku pada beliau sejak sebuah desa di tengah hutan itu terbakar oleh bola api raksasa...