Chereads / RE:VERSE / Chapter 43 - 9.I Gatekeeper Fiora

Chapter 43 - 9.I Gatekeeper Fiora

Jauh di masa lalu, saat dunia masih diselimuti kekacauan akibat perang abadi antara tujuh kerajaan iblis, beredar sebuah mitos di antara mereka mengenai sosok misterius yang menguasai Hutan Neraka. Tempat paling berbahaya di dunia yang berada di wilayah netral tersebut kabarnya dikuasai oleh iblis sejati paling mengerikan sepanjang sejarah sehingga tidak ada seorang pun yang berani melangkah masuk ke dalam.

Menurut mitos, siapa pun yang melangkahkan kaki jauh ke dalam Hutan Neraka tidak akan pernah kembali hidup-hidup. Semuanya akan ditemukan dengan kondisi tubuh yang hancur lebur tepat di batas terluar hutan beberapa hari setelah mereka masuk ke dalam.

Berita tentangnya bukanlah main-main. Envy --yang merupakan salah satu dari tujuh raja iblis-- pernah melakukan ekspedisi bersama sepuluh legiun di bawah pimpinannya sekadar untuk pembuktian mengenai mitos yang beredar. Namun, ekspedisi itu berakhir dengan pembantaian di satu sisi. Hanya lima iblis tingkat tinggi yang selamat dari ekspedisi paling terkenal itu. Salah satunya mengklaim gelar envy dan menjadi raja iblis generasi selanjutnya hingga sekarang.

Sepuluh legiun iblis bukanlah angka yang sedikit. Setidaknya setiap legiun berjumlah rata-rata seribu pasukan iblis yang sudah terlatih. Mereka dibagi dalam beberapa kelompok kecil. Jadi, mengalahkan sepuluh legiun seorang diri bisa dibilang sebagai sesuatu yang benar-benar mustahil.

Kabar tentang kematian Envy membuat enam raja iblis lain memutuskan untuk tidak terlibat apa pun dengan sosok yang bersembunyi di balik Hutan Neraka. Oleh sebab itu, tidak ada yang mau mengklaim wilayah tersebut sehingga status netralnya tetap dipertahankan hingga sekarang.

Puluhan ribu tahun berlalu tanpa adanya pergerakan dari sosok misterius tersebut. Hal ini membuat para penghuni dunia iblis yakin bahwa siapa pun sosok yang menghuni Hutan Neraka, dia menyukai ketenangan dan tidak akan membuat kekacauan selama tak ada yang mengganggu kedamaiannya. Sayangnya, hal ini tidak bertahan selamanya.

Pada suatu waktu, ketika Erebrus baru beberapa tahun mencapai gelar iblis sejati, dua sosok misterius keluar dari Hutan Neraka. Salah satunya mengaku sebagai Demon God dan memporak-porandakan tujuh kerajaan iblis dengan kekuatan absolut sebagai mantan tangan kanan Tuhan.

Hanya dalam waktu seratus tahun, dia berhasil menyatukan semua kerajaan iblis di bawah kepemimpinannya.

Sosok itu ada dalam legenda rakyat kuno yang mengisahkan bahwa dirinya pernah membinasakan sekitar seribu legiun sekaligus saat perang besar antara pasukan Greed melawan Gluttony berlangsung. Mengatasnamakan penghakiman dari Sang Pencipta, dia menggunakan sihir ketuhanan yang tak masuk akal dan membunuh dua raja iblis dalam waktu hampir bersamaan. Kemudian, setelah mengamuk dan menghancurkan sepersepuluh dari dunia secara acak, makhluk itu kembali ke Kerajaan Langit dan tidak pernah terdengar lagi kabarnya.

Mendapati siapa sosok sebenarnya dari makhluk tersebut, para iblis meyakini bahwa dialah penunggu Hutan Neraka yang selama ini menyebarkan teror. Dengan jumlah kekuatan tidak masuk akal yang sanggup membantai seribu legiun seorang diri, tidak heran jika Envy dan sepuluh legiun elitnya dimusnahkan dengan mudah.

Menghubungkan seluruh informasi dari sejarah di masa lalu dan legenda Hutan Neraka, Erebrus juga pada awalnya meyakini bahwa Demon God adalah sosok di balik Penguasa Hutan Neraka. Namun, betapa terkejutnya mereka ketika semua klaim itu ditolak mentah-mentah olehnya.

"Aku baru saja bebas dari kutukan yang menyiksaku lebih dari sepuluh ribu tahun. Setelah itu, aku langsung menantang tujuh kerajaan iblis dan menaklukan kalian. Aku memang membantai Greed dan Gluttony beserta pasukannya di masa lalu. Namun, seseorang yang membantai Pasukan Envy bukanlah diriku."

Dia mengatakannya dengan lantang, menolak bahwa dirinya adalah penguasa di Hutan Neraka yang selama ini menjadi legenda.

"Kemudian, karena Anda keluar dari Hutan Neraka seratus tahun yang lalu, apakah Anda telah membunuh penguasa tersebut tepat sebelum mendeklarasikan perang kepada kami?" Wrath bertanya dengan wajah penasaran dan penuh sopan santun.

Tepat di atas altar tertinggi yang dibangun di tengah padang pasir luas, dikelilingi oleh jutaan iblis pasca perang yang memakan waktu hingga seratus tahun, sosok iblis wanita dengan tubuh sedikit kecil berdiri di samping Demon God. Tingginya yang tidak sampai tiga meter membuatnya tampak lemah di mata para iblis.

"Sekarang aku akan mengenalkannya pada kalian. Aku mengangkatnya sebagai ksatriaku dan mempercayakannya untuk menjaga senjata-senjataku. Dialah yang bertanggung jawab atas pembantaian Envy di masa lalu. Sang Penguasa Hutan Neraka yang sesungguhnya."

Belakangan rumor tentangnya menyebar ke seluruh penjuru dunia dengan cepat hingga sampai ke telinga Erebrus yang pada saat itu tidak berada di lokasi. Dia mulai mencari informasi mengenai rumor tesebut dan mengonfirmasi tentang identitas sebenarnya dari iblis cacat itu.

--------

Mengingat semua kenangannya pada saat dirinya berada di dunia iblis, Erebrus yang masih merasakan sakit di bagian dagu dan tangan kirinya melebarkan pandangan. Dia bahkan sempat berhenti bernapas untuk beberapa saat karena terkejut.

Nama yang disebutkan oleh anak manusia di hadapannya adalah nama asli dari makhluk yang menjaga Hutan Neraka di dunia para iblis. Makhluk itu adalah salah satu dari sedikit entitas tingkat tinggi yang tidak pernah dirinya harapkan untuk bertatap muka.

"Kau ... satu-satunya iblis yang sudah membantai Envy?! Mustahil ... itu mustahil!" Erebrus kehilangan ketenanganya.

Tubuhnya mulai diselimuti oleh perasaan takut yang kian mengental.

"Membantai Envy?!" Sebagai respon dari teriakan Erebrus, anak manusia di hadapannya malah bertanya dengan nada terkejut dan suara bodoh.

Pada awalnya Erebrus jatuh ke dalam kengerian yang luar biasa. Namun, saat melihat respon dan gerakan mencurigakan dari manusia di hadapannya, dia akhirnya menyadari sesuatu.

"Begitu rupanya. Sekarang aku mengingatnya." Suasana hatinya langsung berubah drastis. Erebrus yang pada awalnya ketakutan mulai menggeram dengan penuh kemarahan.

Dalam ingatannya, dia baru menyadari bahwa Gatekeeper Fiora masih menghuni kastil Demon God yang berada di dunia para iblis hingga sekarang. Mengingat bahwa dibutuhkan setidaknya dua belas demon lord untuk memanggil seorang acient demon, Erebrus yakin bahwa manusia di hadapannya hanya membual.

Walaupun dirinya baru terpanggil beberapa tahun yang lalu dan menghabiskan banyak waktunya di dunia fana sebagai bawahan Lord Kimaris, dia mengetahui beberapa informasi umum yang tersebar di dunia ini. Salah satunya tentang empat kitab suci yang menjadi pedoman hidup para makhluk fana.

Kitab Malaikat mengisahkan tentang Kerajaan Langit dan para penghuninya yang berpengaruh. Kitab Keruntuhan mengisahkan tentang kehancuran dunia para iblis dan kutukan ketuhanan yang dijatuhkan kepada mereka. Kitab Kehidupan mengisahkan tentang asal-usul dunia fana dan pedoman kehidupan serta berkah-berkah yang diberikan oleh Sang Dewi kepada para penyembahnya. Lalu, kitab yang terakhir adalah Kitab Kegelapan yang berisi tentang legenda dan daftar iblis kuat yang menghuni Tartarus.

Kitab terakhir mencakup kisah Demon God, tujuh raja iblis, beberapa acient demon kuat, dan tentunya sebagai salah satu iblis paling berbahaya yang sanggup menghapus sebuah kerajaan seorang diri, Gatekeeper Fiora. Oleh karena itu, tidak aneh jika manusia di hadapannya tahu mengenai iblis tingkat tinggi tersebut dan menggunakannya untuk menakut-nakuti Erebrus.

Pemikiran seperti itu tentunya membuat Erebrus benar-benar murka.

"Berani-beraninya kau membohongiku, Manusia!"

Erebrus memusatkan konsentrasi mana miliknya dan mengaktifkan sebuah sihir sederhana tanpa melakukan casting mantra. Sesaat kemudian, tiga buah lingkaran sihir muncul tepat di hadapannya dan langsung menembakan cahaya merah pekat ke arah anak manusia tersebut. Namun, cahaya itu berhamburan tepat sebelum menembus kepala anak manusia di hadapannya.

Mantra yang digunakan olehnya merupakan sebuah mantra iblis tingkat satu, Mantra Beam. Walaupun begitu, layaknya Mantra Kegelapan Orbis yang menduduki tingkat empat belas, Beam merupakan mantra unik dan paling sering digunakan bahkan oleh iblis tingkat atas sekalipun.

Mantra Beam tidak memiliki batasan penggunaan. Artinya, selama perapal mantra memiliki cukup mana, mantra ini dapat digunakan secara terus-menerus. Besar atau kecilnya kerusakan serta durasi mantra yang dihasilkan tergantung dari seberapa banyak konsentrasi mana yang dituangkan saat perapalan. Kemudian, karena ini hanyalah mantra tingkat satu, bahkan iblis biasa pun dapat menggunakannya tanpa harus melakukan perapalan. Oleh karena itu, tidak salah jika mantra ini sangat digemari oleh para iblis untuk menyerang target yang jauh.

Erebrus berpikir bahwa serangan dengan kecepatan penuh seperti itu pastinya tidak dapat dihindari. Dia mengabaikan keinginannya untuk menyiksa manusia itu dan memilih mengincar kepalanya menggunakan Beam dengan harapan anak manusia di hadapannya tidak sempat menghindar dan langsung mati seketika. Namun, sihir berkecepatan tinggi itu nyatanya sempat dia blokir dengan baik.

Hanya dalam sekali melihat, Erebrus tahu bahwa manusia itu telah mengaktifkan Mantra Barrier tanpa melakukan casting terlebih dahulu. Sama halnya dengan Beam, mantra itu juga merupakan sebuah mantra unik dasar dengan tiga tingkatan. Jadi, tidak aneh jika manusia yang bahkan sanggup menggunakan Mantra Regenerasi tingkat tiga dapat menggunakannya. Namun, memiliki waktu untuk mencegah Beam dengan jarak sedekat ini masihlah sesuatu yang sangat sulit dilakukan.

Tidak membuang banyak waktu, setelah iblis itu yakin bahwa Mantra Barrier milik manusia tersebut telah sepenuhnya hilang tepat ketika Erebrus membatalkan Mantra Beam miliknya, dia melesat dengan kecepatan penuh lalu menendang manusia itu sekuat yang dia bisa.

Anak manusia bertopeng tersebut memang berhasil memblokirnya menggunakan kedua tangan. Namun, kekuatan luar biasa dari tendangan Erebrus yang diperkuat oleh mana membuat sosok kecil itu kewalahan hingga terhempas menghancurkan dinding kayu. Tubuhnya bahkan terpental sangat jauh sampai-sampai menghancurkan pagar pembatas Desa Orc.

Erebrus langsung melesat dengan tangkas untuk memperpendek kembali jarak antara mereka. Dia yakin bahwa sosok misterius yang sanggup menggunakan mantra iblis tingkat tinggi tidak mungkin mati hanya dengan tendangan seperti itu.

Setelah melihat seorang anak manusia dengan topeng hitam yang menutupi wajahnya sedang terbaring di atas rerumputan liar di antara pohon-pohon, Erebrus melompat setinggi yang dia bisa dan langsung mengarahkan kakinya ke arah tubuh mungil itu. Dia memanfaatkan bobot tubuh dan percepatan gravitasi untuk menghasilkan kerusakan yang sangat fatal. Sesaat setelahnya, gemuruh dari hantaman yang dilakukan olehnya terdengar menggema ke seluruh penjuru hutan layaknya suara sebuah ledakan.

Serangan mengerikan yang dilakukan olehnya secara tidak sadar menarik perhatian beberapa makhluk yang berada sangat jauh dari hutan. Konsentrasi mana Erebrus yang cukup pekat terdeteksi sebagai ancaman serius dan memicu pergerakan dari pihak ketiga.

--------

Minggu, 14 April 2019

Pukul 12:10 PM

Note : mungkin bab ini akan selesai dalam tiga part mendatang.

Riwayat Penyuntingan :

• Kamis, 08 April 2019

• Minggu, 14 April 2019

• Jumat, 19 April 2019

• Minggu, 21 April 2019

• Kamis, 16 Mei 2019