"Bagaimana mungkin?!"
Pria di sampingku tergagap saat menyadari bahwa Alma dapat bertahan dari serangan beberapa waktu lalu. Tubuhnya memang babak belur dan dipenuhi luka. Beberapa dagingnya bahkan terkoyak hingga hancur dan memperlihatkan sedikit tulang di tangan kirinya. Namun, dia masih bisa bergerak dengan leluasa.
Aku juga cukup terkejut dengan kemunculannya. Bukan karena bagaimana dia bisa bertahan, tapi karena gadis itu menutupi seluruh wajahnya dengan sebuah topeng yang sangat familiar.
Topeng Persona adalah salah satu senjata pusaka milikku. Senjata itu dibuat oleh pencipta menggunakan sihir kuno bersamaan dengan senjata-senjata kuat lainnya pada saat dunia pertama kali diciptakan. Bahan pembuatnya sama persis dengan bahan pembuatan pilar dunia, menjadikan benda itu hampir mustahil untuk dirusak. Jadi, karena pencipta telah meninggalkan kami, tidak ada yang tahu bagaimana cara menduplikat benda-benda semacam itu bahkan bagi heaven god sekalipun.
Persona memiliki kemampuan untuk menyimpan mana, status, ketahanan fisik, dan mantra di bawah tingkat sepuluh milik semua makhluk yang pernah menggunakannya. Mekanismenya hampir mirip dengan grimoire hanya saja lebih sederhana dan dapat digunakan tanpa harus casting mantra. Semuanya dapat diatur sesuai keinginan si pemakai. Jadi, saat kau mengenakan Persona dan melepas semua kekuatan yang tersegel di dalamnya, total kekuatanmu sekitar setengah dari seven deadly sins. Kau bahkan sanggup mencapai gerbang kegelapan lima belas.
Senjata menakjubkan itulah yang saat ini digunakan oleh Alma.
Benar-benar sesuatu yang cukup merepotkan, bukan?
"Mengetahui bahwa ada seorang manusia yang masih bertahan setelah terkena mantra tingkat tujuh dengan telak, aku sedikit terkejut." Hellhound menggeram di tengah ucapannya.
"Mantra tingkat tujuh?!"
"Yang tadi?!"
"Apa-apaan makhluk ini?!"
Semua petualang terlihat terkejut dengan ucapan dari Hellhound. Mereka melangkah mundur karena ragu, mulai jatuh dalam rasa takut yang semakin pekat. Semangat bertarung mereka tiba-tiba lenyap begitu saja.
Aku yang sama sekali tidak mengerti bermaksud untuk bertanya pada pria di sampingku. Namun, sebelum aku bertanya, wajah pria itu juga sudah kehilangan warnanya. Rasa takut yang menggantung memenuhi udara membuatku buta akan rasa takut yang terpancar dari orang ini.
"Kau tak apa, Tuan?" Aku bertanya padanya dengan nada khawatir.
"Ah ..." Lelaki itu menelan ludah sebelum menjawabku. "Mungkin kau tak mengetahuinya karena kau bukanlah seorang ahli sihir."
Jika dirinya menilaiku berdasarkan penampilan, dia mungkin akan menyangka bahwa aku adalah seorang petualang dengan kelas berpedang yang sama sekali tidak memiliki pengetahuan tentang sihir. Ini wajar karena aku memang menempatkan diriku pada posisi itu. Namun, mengetahui bahwa Alma adalah adikku, dia seharusnya mempertimbangkan hal ini dengan baik.
"Mantra tingkat tujuh adalah hal yang masuk ke dalam ranah legenda. Hanya sedikit orang yang sanggup menggunakannya. Tidak mengherankan jika Hellhound dapat menggunakannya. Namun, aku masih tetap sulit untuk menganggapnya kenyataan."
Apa?!
Aku sedikit tidak percaya dengan pendengaranku sendiri. Jadi, untuk mencegah kesalah pahaman, aku bertanya padanya.
"Apakah sihir tingkat tujuh semengerikan itu?"
"Tentu saja! Itu adalah batas tertinggi yang dapat dicapai manusia. Mereka yang dapat meraih sihir hingga tingkat sepuluh hanya tercatat dua orang saja di dunia ini. Oleh karenanya, tingkat tujuh sudah termasuk sangat langka." Pernyataanya benar-benar sangat ganjil.
Dahulu, saat aku pertama kali menginjakkan kaki di dunia ini, ras-ras yang ada di sini sanggup membuka bahkan gerbang ketuhanan sekalipun. Itu berarti mereka mampu menembus hingga sihir tingkat sebelas dan di atasnya. Bukankah aneh jika sekarang mereka hanya mampu menembus sampai sihir tingkat tujuh?
Baiklah, untuk sekarang aku akan menyimpan permasalahan ini dan akan aku cari tahu jawabannya di kemudian hari. Ada satu hal yang lebih penting dari ini dan aku harus menggali jawabannya begitu ada kesempatan.
"Dua orang?" Aku bertanya penuh rasa ingin tahu. Kurasa ini adalah informasi yang sangat berharga. Dua makhluk ini mungkin akan menjadi sebuah ancaman bagiku dan Alma.
"Demigod yang memimpin Ordo Cahaya Suci dan Ratu Glastila dari Kekaisaran Dwarf."
Glastila adalah nama yang cukup familiar di telingaku. Dia adalah salah satu dari sedikit penantang yang sangat aku hormati hingga saat ini. Tekadnya yang kuat walau bertubuh mungil membuatku puas saat bertarung hingga mati dengannya. Kekuatannya berada pada tingkat yang hampir setara dengan Acient Demon. Tidak heran jika dia sangat terkenal dan diklaim mampu menggunakan sihir tingkat sepuluh.
Berbeda dengan Glastila, nama Demigod sendiri belum pernah aku dengar sebelumnya. Namanya tidak ada di dalam ingatanku. Apakah dahulu dia sudah mati oleh seven deadly sins sebelum aku dibangkitkan ke dunia dan masa lalu berubah karena efek dari sihir Sang Pahlawan? Aku harus segera mengumpulkan informasi tentang sosok misterius ini.
Untuk sekarang aku anggap dia lebih kuat dari Glastila dan merupakan ancaman yang harus kami waspadai.
"Regenerate." Alma mengangkat tangan kirinya yang dipenuhi luka dan mulai mengucapkan mantra.
Tubuh kecilnya perlahan menyembuhkan diri hingga hanya meninggalkan bekas memar yang cukup samar. Tangan kanannya menggenggam Demeter dengan erat.
Semua petualang dibuat terkejut dengan fenomena yang terjadi di hadapan mereka. Orang-orang memandang Alma tak percaya, tidak terkecuali dengan pria di sampingku. Raut wajah terkejut yang bercampur dengan sedikit kekaguman terlukis jelas pada diri mereka masing-masing.
Apa yang dia gunakan adalah sebuah mantra dasar tingkat dua. Mantra ini tidak begitu efektif dan hanya menyembuhkan sekitar setengah dari kerusakan yang diderita oleh target. Jadi, sebenarnya tidak ada yang perlu dikagumi dari mantra lemah ini. Namun, casting mantra yang pendek adalah sebuah hal yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang tertentu. Mungkin inilah yang membuat mereka keheranan akan siapa sosok Alma sebenarnya.
"Kalian menjauhlah." Alma berbicara datar seraya berjalan semakin mendekati Hellhound dengan santai. "Aku saja sudah cukup."
"Sombong sekali kau manusia!" Hellhound menggeram terlihat marah.
Yah, aku akui mereka berdua cukup berbakat dalam bersandiwara. Diam-diam aku memuji atas kebohongan yang mereka lakukan di hadapan banyak orang.
Alma melesat dengan kecepatan yang luar biasa hingga masuk ke dalam jangkauan serang dari cakar-cakar Hellhound. Namun, bola mata iblis itu sanggup mengimbangi kecepatannya dan berinsiatif untuk melakukan serangan pertama.
Dia mengayunkan cakar-cakarnya secara vertikal tepat ke arah depan, membuat Alma kesulitan untuk menghindarinya. Gadis itu segera mengambil inisiatif untuk bertahan dan membiarkan cakar-cakar Hellhound beradu dengan belati hitam miliknya tepat di atas kepala.
Efek dari benturan kuat itu menghasilkan suara dentingan logam yang sungguh berisik hingga menimbulkan sedikit percikan api. Bobot dari kekuatannya seharusnya membuat tubuh seorang gadis kurus seperti Alma langsung hancur mengenaskan. Namun, gadis itu sanggup menahan efek tumbukan tersebut hingga mengakibatkan tubuhnya menghancurkan lantai batu yang dia pijak.
Kedua kakinya tertimbun sampai betis.
Segala macam kejadian itu hanya berlangsung kurang dari satu detik. Mata normal mungkin tak akan sanggup melihatnya. Maka dari itu, jalanan yang hancur adalah sumber satu-satunya yang dapat membuktikan bahwa sebuah serangan luar biasa telah dilancarkan dan berhasil ditahan oleh belati Alma.
Tidak lama kemudian, hempasan udara menerbangkan debu-debu di sekitar dua makhluk itu sebagai akibat dari pergerakan tiba-tiba yang terjadi sepersekian detik yang lalu. Angin itu cukup kuat untuk membuat semua pakaian kami melambai kencang.
Secara reflek kami melindungi kedua bola mata masing-masing untuk beberapa waktu berikutnya.
Menyadari kenyataan yang terjadi di hadapan mereka, semua orang menatap takjub atas kejadian super cepat yang baru saja terlewati. Mereka memandang tak percaya, mulai bergumam tentang siapa sosok Alma yang sebenarnya.
Tampaknya tugas yang kuberikan pada mereka berdua sudah berjalan dengan semestinya. Sekarang tinggal mengakhirinya tanpa menimbulkan kecurigaan. Aku mengirimkan pesan telepati kepada mereka berdua untuk memberikan tanda.
"Gadis itu ... apa dia benar adikmu?"
"Eh, y-ya?" Aku agak tergagap saat sebuah pertanyaan tak terduga dilemparkan ke arahku.
"D-dia memakai sihir kegelapan, 'kan?"
Konsep sihir di dunia ini dibagi menjadi tiga kategori. Sihir cahaya atau sihir suci yang memerlukan grimoire saat diaktifkan, sihir alam yang membutuhkan energi dari orang-orang mati, dan sihir kegelapan yang berasal dari energi negatif setiap makhluk hidup.
Berbeda dengan ras yang tinggal di dunia ini, para iblis hanya dapat menggunakan sihir kegelapan. Takdir kami memang sudah diatur sedemikian rupa sejak awal penciptaan dunia. Jadi, saat aku menempatkan Alma sebagai seseorang yang sanggup menggunakan sihir, dia hanya bisa menunjukan sihir kegelapan saja.
"Apa ada yang salah?" Aku bertanya pada pria di sampingku.
"Apa kau serius tak mengetahuinya?!" Dia kelihatanya terkejut.
Aku mengangguk dengan sungguh-sungguh sebagai jawaban.
Sebenarnya mengakui ketidak tahuanku adalah sebuah risiko yang sangat berbahaya. Namun, aku tidak punya pilihan lain selain mengambil risiko ini dan merombak ulang rencanaku sesuai dengan informasi yang telah aku dapatkan. Lagipula menghilangkan jejak dari hanya satu orang tidaklah begitu sulit.
"Sihir kegelapan sangat tidak diterima oleh pihak kuil. Adikmu harus mendapatkan lisensi langsung dari Demigod sebelum dapat menggunakan sihir kegelapan. Jika tidak, dia akan dianggap sama dengan para iblis!"
"Ha?!" Aku sangat terkejut dengan penjelasan singkat darinya. Keringat dingin mulai mengalir dari dahiku saat otakku bekerja dengan sangat cepat memikirkan berbagai macam masalah yang akan timbul setelah ini.
Apa-apaan ini?! Mustahil dunia ini berubah dengan sangat signifikan dari yang seharusnya!
Dahulu sama sekali tidak ada peraturan khusus yang mengatur tentang hal ini. Orang-orang bebas menggunakan berbagai macam jenis sihir tanpa adanya batasan-batasan yang mengikat. Maka dari itu aku memutuskan untuk membiarkan Alma menggunakan sihir di bawah tingkat lima. Sepertinya Alma juga tak mengetahui hal ini mengingat dia menerima perintahku tanpa mengajukan keberatan sedikit pun.
Tampaknya permasalahan akan menjadi semakin rumit hanya karena ketidak tahuanku yang berakibat pada melesetnya perhitungan kami. Setidaknya aku harus mengumpulkan lebih banyak informasi lagi dari pria ini dan mempersiapkan metode paling tepat untuk keluar dari berbagai macam masalah yang mungkin akan kami hadapi di masa depan tanpa membongkar penyamaran kami.
Setelah memikirkan langkah paling baik yang dapat aku ambil dan mempertimbangkan risikonya, aku mulai berbicara kembali pada pria itu guna mendapatkan lebih banyak informasi yang berharga.