zaki terheran- heran melihat abi dan umi Alfi yang sedang bercumbu mesra di ruang tamu, seolah tidak mempedulikan siapa yang datang. dan terus saja melanjutkan aksinya tersebut.
kemudian alfi mendekati mereka berdua
" bi, mi perkenalkan ini zaki pacarku" kata alfi memperkenalkan pacarnya kepada orang tuanya itu.
sesaat mereka menghentikan aksinya dan memandang pada zaki.
" oh ini pacarmu ya" tanya ummi yang kemudian mencium mesra bibir zaki.
" tante apa-apa ini":kata zaki tapi suaranya tertahan karena mulutnya udah dibekap oleh bibir lembut uminya alfi.
sementara itu alfi tersenyum cekikikan melihat kekasihnya diperlakukan begitu oleh uminya. lalu dia berkata pada abinys.
" bi kita lanjutkan yang tadi aku sudah siap." kata alfi kepada abinya
" iya nak abi juga sudah siap" kata abinya
alfi kemudian melucuti semua pakaiannya dan telanjanglah dia, termasuk juga kerudungnya. kemudian dia berjongkok di depan kemaluan abinya lalu memasukkan kemaluan itu di mulutnya.
sementara itu zaki merasakan kenikmatan yang luar biasa karena kemaluannya di kulum oleh uminya alfi dengan lembut. sesekali ia melihat ke sisi alfi yang begitu menikmati sepongan kemaluan abinya tersebut.
" bi ayo kesitu bi" kata alfi menyuruh abinya agar mendekat ke zaki dan uminya, kemudian dalam posisi menungging alfi memegang kepada zaki, sementara kemaluan abinya udah siap siap masuk ke lubang kemaluannya.
" gimana yank, enak gak pelayanan dari umiku":tanya alfi pada zaki,
" enak banget yank, sampai aku gak kuat" kata zaki
" iya, benar- benar ksn, ahhhhhh" kata alfi yang sempat terpotong karena tiba-tiba abinya mulai memasukan punyanya ke lubang kemaluan alfi.
alfi tersenyum lalu dengan cekatan dia menciuni bibir zaki yang nganggur itu. zaki pun membalas ciuman dari alfi. sementara uminya memegang kemaluan zaki dan memasukannya ke lubang kemaluannya. tak terasa waktu main dengan abinya alfi udah klimak beberapa kali dan tak pernah merasa capek, demikian juga sama zaki dan akhirnya mereka mengakhiri permainan yang berlangsung selama lima jam tersebut karena merasa puas dan mulai mengatur nafas lagi