Chapter 95 - Mencintai Diri

Aku seorang dengan zodiak Pisces.Aku lelaki yang mudah sekali jatuh cinta bahkan kepada seorang wanita dengan status istri orang. Aku mencoba menjauhi wanita dengan status istri orang namun belum berhasil. Kemudian aku bertekad untuk mencari pacar yang masih muda usianya dan sangat mencintaiku. Ternyata aku belum berhasil juga melakukan hal tersebut walaupun pacarku sudah banyak jumlahnya. Aku masih saja tetap menjadi lelaki yang mencintai istri orang. Akhirnya aku pulang ke kampung halaman. Disinilah aku banyak berdoa dan meminta agar Tuhan bisa membuat aku hidup sendiri dengan nyaman tanpa ada lagi wanita yang menggoda aku. Aku ingin hidup pasrah saja menjalani kehendak Tuhan. Namun terkadang aku berdoa agar bisa berteman lagi dengan ibu Rania. Aku mendapat kabar bahwa ibu Rania sudah tidak lagi memiliki pendamping hidup. Aku bingung. Aku harus sedih atau sebaliknya menjadi bahagia karena memiliki kesempatan untuk mendapatkan cinta dari ibu Rania. Aku menjaga diriku agar lebih berhati-hati, maka aku tidak bisa menghibur ibu Rania yang sedabg berduka dengan kehilangan suami. Aku justru berlari semakin jauh agar tidak pernah lagi menggunakan hp ku untuk mengetahui kabarnya ibu Rania. Aku yakin bahwa aku siap menjadi teman saja bagi ibu Rania. Aku yakin dalam masa menjadi Janda, pasti lah akan mudah sekali buat ibu Rania mendapatkan kekasih baru dan kemudian dia akan menikah dengan orang lain. Aku tidak mau melihat lagi ibu Rania tersenyum namun karena menikah dengan orang lain. Aku akan merasakan perih untuk yang kesekian kalinya. Aku adalah Ara, lelaki playboy yang bisa mendapatkan uang dari berbagai wanita yang mencintai ku. Aku tidak mungkin rapuh hanya karena kehilangan seseorang bernama Rania. Aku bisa bernafas bahagia dengan hidupmu sendiri. Aku bisa berlari-lari di tepi pantai dengan teman-temanku tanpa perlu membayangkan adanya ibu Rania bersamaku. Aku yakin bahwa aku adalah lelaki yang tegar dan bisa hidup mandiri tanpa kekasih hati.