Gerbang yang menghubungkan antara bumi dan dunia lain yang penuh dengan monster buas muncul di seluruh pelosok bumi.
Kekacauan yang tak terduga ini membuat manusia kehilangan akal sehat mereka, dan hanya bisa melawan monster dengan senjata yang ada seperti pistol, bom, dan lainnya.
Namun, tidak semua senjata yang dimiliki umat manusia mempan terhadap monster, apalagi monster dengan peringkat tinggi.
Manusia kehilangan 30% populasinya dalam 1 minggu setelah para monster menginvasi bumi.
Saat umat manusia diujung tanduk, perwakilan dari manusia muncul dengan kekuatan super, melawan para monster dan berhasil untuk bertahan hidup.
Perwakilan itu membagi kekuatannya ke pelosok dunia lalu menghilang, satu per satu manusia dengan kekuatan super pun muncul. Mereka disebut hero.
Sekarang di dunia ini hanya tinggal tersisa beberapa negara saja, Amerika, Cina, Rusia, Jepang, Arab, Australia, dan beberapa bagian dari Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, dan lainnya.
Ada satu benua yang sudah dikuasai oleh para monster yaitu benua C, atau kita sebut Afrika. Dan setengah bagian dari benua D, Eropa.
Di masing-masing negara, kota sudah tidak disebut namanya tapi sudah diganti menjadi huruf A-Z.
_____________________________
"Wah!!"
"Hebat!"
Di sebuah tempat pengungsian di kota Z, anak-anak yang mendengarkan cerita awal mulanya kekuatan hero sangat kagum, bukan hanya anak-anak tetapi orang dewasa sampai manula juga kagum.
"Tapi, kenapa perwakilan umat manusia menghilang?"
"Hmph.. Kenapa harus dikhawatirkan? Yang penting dia sudah memberi kita kekuatan, jadi tidak perlu peduli dia menghilang atau tidak. Itu tidak berpengaruh"
Dua anak saling berdebat mengenai hilangnya perwakilan manusia, orang tua hanya bisa tertawa melihat tingkah mereka.
Di pojok, sendirian, seorang gadis kecil yang dikucilkan yang lainnya karena perkataannya tentang hero.
"..."
Disaat di tempat pengungsian bawah tanah sedang hangat penuh dengan canda tawa, langkah kaki yang besar dan kuat terdengar, seketika mereka merinding ketakutan, mengharapkan akan ada hero yang menyelematkan mereka, tapi--
*bruk*
Atapnya runtuh, dan celah yang bolong terlihat mata monster sedang melihat ke dalam. Wajah para pengungsi menjadi gelap, keringat dingin keluar terus menerus tanpa henti.
"AAAAAAA!!!"
Teriakan dimana-mana, mereka saling dorong untuk segera keluar dari tempat itu. Anak kecil menderita karena situasi tersebut, tapi satu anak yang dikucilkan sepertinya berhasil keluar tanpa cidera sedikitpun.
Dan.. Dia melihat sesuatu yang besar di depan matanya, menyerupai kaki kadal yang besar.
Dia mencoba menatap ke atas untuk melihat wujud monster tersebut, itu adalah seekor kadal besar yang mempunyai sayap,
"Naga..."
Naga itu menggerakkan kakinya ke depan, seakan ingin menginjak gadis itu.
"Awas!"
Seorang bocah laki-laki lari ke arahnya dengan cepat lalu menariknya, mereka berlari mencari tempat yang aman.
Lalu, mereka mendengar suara mobil, mereka memberi sinyal dan memanggil mobil itu. Menyadari kedua anak kecil meminta bantuan, seorang tentara yang bertugas mengevakuasi warga langsung membanting stir untuk menyelamatkan dua anak kecil itu.
"Hanya ini?"
Petugas itu bertanya dengan wajah yang murung.
"Iya"
"Baiklah, ayo masuk"
Gadis kecil itu masuk ke mobil, ia menyadari bahwa anak laki-laki yang menyelamatkannya masih berdiri diluar.
Gadis itu memiringkan kepalanya, seakan bertanya,
"Kenapa tidak masuk?"
"Maaf.."
"Tolong bawa dia ke tempat yang aman"
Petugas mengangguk lalu menutup dan mengunci pintu mobilnya, gadis kecil itu terkejut, wajahnya panik.
"Tidak! Tunggu, dia akan mati!!"
Petugas itu mengabaikan perkataannya dan langsung pergi ke kota lain meninggalkan anak laki-laki sendirian.
Anak laki-laki itu melihat mobil dari kejauhan, di kaca belakang terlihat si gadis kecil yang menangis.
Anak laki-laki itu memberi senyuman dan melambaikan tangannya. Dia berbalik untuk melihat monster naga itu, wajah monster itu tepat berada di depan matanya.
"Mari kita selesaikan?"
Raaaaaaa-
Naga itu meraung, raungannya seperti dia sedang tertawa.
"Tak kusangka, tubuhmu menjadi kecil"
Naga itu berbicara bahasa manusia, semua orang pasti bakal terkejut mengetahuinya, tapi tidak untuk anak kecil ini.
"..."
*cling*
*crtt*
Dalam sekejap, mata kiri naga itu berlumuran darah.
Itu meraung kesakitan, sambil mengeluarkan nafas apinya sembarangan.
"Hmph.. Satu serangan di mata mungkin akan membantu para hero busuk itu" pikir anak kecil itu.
Sementara si naga masih menyemburkan apinya kemana-mana.
"Mari kita bertemu lagi lain kali"
Raaaaaaa!!
Naga itu meraung dengan keras.
"Sialan!!"
"KAU AKAN MENYESAL KARENA TIDAK MEMBUNUHKU!"
______________________________________
10 tahun kemudian setelah kejadian lenyapnya kota Z...
*tap, tap, tap*
Seseorang yang berjalan-jalan di gang kecil di malam hari, dan tiga orang dibelakangnya yang mengikutinya.
"Ada yang mengikutiku ya.."
Dia berhenti saat sudah mencapai tempat yang agak luas, lalu membalikkan badannya.
"Kenapa kalian mengikutiku?"
Hehehe..
Suara tawa keluar dari mulut tiga orang itu, mereka mengelilingi orang yang memakai tudung jaketnya.
"Untuk apa kau bilang?"
"Tentu saja untuk merampokmu!"
"Hahahahahaha"
Orang itu menarik nafas.
"Kalau begitu, kalian akan menyesal karena merampokku sekarang"
"Hah, kenapa begitu?"
Orang itu menunjukkan jarinya keatas, 3 perampok itu langsung melihat ke atas dan melihat sosok orang yang memakai armor silver dengan gambar burung phoenix di pelindung kepalanya berdiri di tepi atap.
"Itu..."
3 perampok itu ketakutan saat melihat orang berarmor silver.
"Silver phoenix!!"
"Lari!!!"
Mereka bertiga lari kocar-kacir ketakutan.
Silver phoenix turun dari atap lalu menulis sesuatu di atas kertas dan menunjukkannya kepada orang di depannya.
"Eh apa?"
("Apa kamu baik-baik saja?")"Uh ya, aku tidak apa-apa, terima kasih padamu"
Silver Phoenix mengangguk lalu pergi. Laki-laki itu melepaskan tudungnya lalu tersenyum ke arah Silver Phoenix pergi.
"Jadi kamu disini ya, gadis kecil"