Chereads / Noblest Hybrids / Chapter 3 - Godslave Gajah Mada

Chapter 3 - Godslave Gajah Mada

Suara bergemuruh dibelakang mansion itu – terdengar seperti sebuah ledakan yang sangat keras.

Terlihat seorang gadis sedang berlatih sendirian sambil mengeluarkan beberapa sihir dari tangannya. hampir sudah tiga unsur elemen sihir dasar yang sudah gadis itu keluarkan. tanah disekitarnya pun berlubang besar, seperti habis terkena hantaman meteorit kerikil.

Api,Air,Angin, ketiga elemen itu masing-masing memperlihatkan bentuk wujud sihir yang berbeda-beda. ketika menggunakan mantra [Fly] – ia membuat sebuah circle sihir dan menghantamkan sihirnya ke arah tanah dengan warna orange, menandakan ia menggunakan sihir tipe api, circle warna biru menggunakan sihir tipe air, dan circle warna silver menggunakan sihir tipe angin.

Bisa disebutkan tadi satu tipe elemen miliknya dapat memunculkan berbagai tipe sihir. contohnya sihir tipe api, dapat ia bentuk menjadi susunan mantra yang disebut [Fire Gun],[Fire Bolt],[Meteor Doom] dan lain-lain. begitu juga tipe air dan angin miliknya.

" hm, sepertinya latihan sihirku sudah cukup hari ini "

Ia berpikir sejenak. masih terasa ada yang terlupa.

Maria Sudiro, merupakan anak tertua dan anak angkat di Klan Sudiro, Vampire yang menguasai seluruh Noble Di daratan Indonesia.

Ia ingat jikalau Teknik Sihir hanya terfokus pada jarak serang yang jauh saja, namun lemah terhadap musuh yang memiliki spesialis dalam jarak dekat dan memiliki kecepatan untuk menutup jarak serang dari tipe sihir.

Sungguh berbahaya pikirnya.

Ia sadar kali ini dalam latihannya ia tidak ditemani oleh kepala pelayan, yang juga merupakan Godslave tingkat 9 milik Klan Sudiro,

bernama Jayabaya. seorang Raja Hebat pada masanya dahulu kala.

Sistem kepemilikan Godslave agak terkesan aneh bagi Maria. Slave dan Godslave adalah dua hal berbeda. Slave yang biasanya adalah pelayan dari ras manusia biasa yang meminum darah hampir, dan akhirnya ia terikat kontrak sebagai vampir dan pelayan dari master yang diminum darahnya. Sedangkan Godslave terlahir dari penciptaan ritual pemanggilan arwah tokoh besar atau pahlawan yang dasarnya sudah memiliki kekuatan. namun anehnya, mayat dari pahlawan tersebut harus ada dan tak boleh cacat fisik.

(Yah, mungkin bisa dibilang harus ada wujud fisik seperti merubah manusia menjadi vampir? tentu saja. hanya roh saja tak akan merubah apapun.)

Perbedaan yang mencolok adalah Satu Klan hanya dapat mensummon satu Godslave saja, sedangkan Maria – ia telah memiliki Godslave sendiri yang tak sengaja ia summon pada waktu ia masih berumur 10 tahun.

Di waktu itu, Maria hanya bosan berada di mansion tersebut, dan berjalan melewati lorong bawah tanah yang dilarang untuk dimasuki oleh siapapun. tak sengaja maria melihat tubuh yang tergantung di dinding pembeku yang ada di pojok ruangan bawah tanah itu. secara iseng Maria meminumkan darahnya ke tubuh itu, karena sempat mendengar dari Jayabaya, jikalau darahnya dapat menghidupkan yang sudah mati. Padahal itu hanya candaan saja dari Jayabaya,

dan sungguh aneh, tubuh tersebut merespon dan hidup tanpa sebuah ritual. dikarenakan tubuh itu adalah milik Jenderal ternama dalam cerita kerajaan Majapahit, yaitu Jenderal Gajah Mada, yang berhasil menyatukan Nusantara. disebutnya aneh, seharusnya jika Summon Kontrak dengan Pahlawan yang dijadikan Godslave, harus dengan ritual darah anggota satu keluarga. namun, Maria tidak perlu adanya ritual.

Setelah begitu lama merenung, ia tersadar jikalau harus menyelesaikan latihan paginya, sebelum Jayabaya menghentikannya berlatih. karena sekarang sudah pukul satu siang. waktunya jam makan siang bagi keluarga Sudiro.

Ia sedikit mengedarkan pandangannya – mengelilingi tiap sudut arah. ternyata masih seperti biasanya. Bagaskara Sudiro selalu memerintahkan beberapa pasukan slave elit miliknya untuk berjaga disekeliling putri angkat tertuanya itu ketika jadwal latihan harian. tidak seketat anak-anaknya yang lain, pikir Maria.

Ia menghiraukannya. melanjutkan latihannya – maria mengatur jarak kakinya, bersiap membaca mantra pemanggil. sebuah circle berwarna ungu terlihat dibawah kakinya, dari ukuran kecil , circle itu pun sedikit demi sedikit memperlebar menjadi lingkaran yang besar berukuran satu meter. tangan kanan maria bergerak, menunjukkan ibu jarinya yang digigit hingga mengeluarkan darah. maria lalu merentangkan tangan kanannya itu kedepan,membiarkan ibu jarinya tetap mengacung. dan akhirnya tetesan darah dari ibu jari maria yang digigitnya itupun menetes – dan terjatuh kedalam circle mantra yang sudah terbentuk sempurna. dalam beberapa detik circle mantra itu berubah menjadi cahaya yang sangat menyilaukan, hingga membutakan mata bagi melihatnya.

Tiba-tiba keluarlah sebuah sosok yang muncul dari cahaya yang mulai meredup itu.

Seorang pahlawan pada abad yang sangat lampau. Sang Panglima tempur Kerajaan Majapahit yang gagah, ia adalah GAJAH MADA.

Maria tersenyum sangat lembut.

" hai mada, sudah lama tidak bertemu? "

Dilihatnya lagi, dan masih terpukau oleh penampilan Godslave miliknya. Tubuhnya sangat kekar, kulit sawo matang keemasan. tingginya bahkan mencapai dua meter. ia tidak memakai armor, hanya hiasan kalung emas dengan ukiran yang rumit, gelang lengan atas, dan lengan tangan yang juga berwarna emas. hanya menunjukkan siluet badannya yang sangat kekar dan mengkilap ketika terkena sinar matahari. dan juga ada dua Gada berwarna emas yang dia pegang sebagai senjata utamanya, jika tidak salah nama senjata itu adalah Gada Ganesha.

Dikatakan setelah kematian Gajah Mada, Senjata itu diambil oleh Klan Sudiro beserta mayatnya. senjata Gajah Mada pada awalnya adalah sebuah Keris – yang memiliki nama sama, yaitu Ganesha. kemudian dengan pertimbangan yang matang dikarenakan Gajah Mada sendiri akan dibangkitkan sebagai Godlsave, Bagaskara lalu mencanangkan sebuah syarat untuk mengubah Keris itu menjadi dua buah Gada — dikarenakan kemampuan fisik dan ability yang dimiliki Gajah Mada akan bertingkat hingga tiga kali lipat ketika menjadi Vampir Godslave.

Karena itu Gajah Mada harus mempunyai senjata yang sesuai dengan kemampuan fisik dan Abilitynya, yaitu [Godless Strenghten]. Sebuah berkat yang dimilikinya sejak lahir, kemampuan skill itu pasif. ketika diaktifkan akan membuat si pemilik menjadi sangat kuat lima kali lipat, tubuhnya juga mengeras layaknya batu karang, lalu otot dan dagingnya menyatu membuatnya dapat mengontrol tubuh nya hingga seratus persen ketika kemampuan itu diaktifkan. dikarenakan Gajah Mada hanya Godslave tingkat tujuh — kemampuan itu masih memiliki kelemahan. ketika diaktifkan, kemampuan tersebut banyak menghabiskan cakra, dan durasi ketika diaktifkan hanya 10 menit saja.

" apa nona baik-baik saja? sudah terlalu lama nona tidak mengeluarkan saya dari tidur saya yang lama. jujur, saya bosan sekali "

" hm, begitu ya. seharusnya ada istilah ' waktu yang tepat ' , kan mada? "

" ah begitu rupanya. tapi, nona langsung memasukkan saya ke dimensi pemanggilan setelah saya dibangkitkan. itu sedikit... err.. "

" hahaha. maaf. itu bukan sepenuh ya saranku. lagipula bukan aku yang memasukkanmu, tapi paman bagaskara "

" ya, itu tidak bisa dipungkiri. nona masih berumur sepuluh tahun saat itu. tentu belum familiar dengan mantra sihir. "

" hm, bisa dibilang begitu "

Maria dan Gajah Mada saling melepas tawa, meninggalkan kecanggungan diantara mereka. meskipun Gajah Mada adalah seorang Godslave, tapi ia juga bagi maria adalah sesosok Pria Tampan yang memiliki tubuh sedikit menggoda. terlepas di umur maria yang ke tujuh belas — dia tetaplah gadis remaja yang berpikiran dewasa.

" maaf menyela kalian berdua.. "

Datang seorang pria Paruh Baya. Wajahnya mempesona, mungkin berumur 30an jika menebak dari parasnya. ia memakai pakaian Buttler yang seperti di film fiksi. namun jika kalian mampu merasakannya — sungguh Aura kekuatan yang sangat luar biasa dipancarkan oleh pelayan itu. ia tidak menyembunyikan keberadaan-nya sama sekali. dengan membuat musuh merasakan aura kekuatan tersebut, membuat musuh berpikir seratus kali jika harus melawannya.

" Oh.. paman Jaya? mau berlatih bersama? ". ungkap maria padanya.

" tidak Nona, saya hanya mau menyampaikan sesuatu... "

" hm? apa itu? "

" Tuan Bagaskara beserta empat klan besar di wilayah negara ini akan mengadakan rapat nanti malam. diharapkan nona maria segera mempersiapkannya. dan saya membawa seseorang untuk membantu keperluan nona maria mulai dari sekarang "

" apa? empat klan? kenapa mendadak begitu paman? "

" saya kurang mengerti, nona "

" Empat Klan? Yang berarti Keluarga yang lain yang ada di negara ini? aneh sekali. setahuku Empat Klan itu tidak pernah mengakui Ayah sebagai pemimpin mereka. kenapa mengadakan pertemuan yang mendadak ya? "

" sebaiknya nona maria segera bersiap, saya akan tunggu nona sebagai bayangan untuk mengintai sekitar ". kata Gajah Mada

Maria mengangguk, tanda persetujuan darinya. segera keberadaan Gajah Mada langsung menyebar ke udara tanpa suara sedikitpun.

" Lalu, paman... siapa pelayan itu? yang akan membantu keperluanku? "

" Ya, nona ". Jayabaya mendongak ke atas. " Keluarlah... Hiro "

Setelah Jayabaya memanggil sebuah nama yang sangat asing tersebut — tiba-tiba muncul lingkaran sihir berwarna merah darah. dan didalam lingkaran sihir tersebut keluarlah sosok Pria yang sangat tampan dan menawan. rambutnya sangat panjang hingga menyentuh pinggangnya, warna rambutnya pun aneh – Silver namun sedikit ke abu-abuan, dan terkadang terlihat sangat putih seperti warna salju. apa itu efek pemanggilan?

Juga pakaiannya nampak seperti pakaian dunia persilatan yang ada di drama wuxia, putih bersih, dan memiliki corak keemasan yang terukir di pakaiannya. corak itu nampak seperti pakaian batik di negara ini. lebih anehnya lagi, ujung daun telinga pria itu lancip. bentuknya normal, namun ujungnya saja terlihat runcing.

" Paman Jaya, siapa dia? "

Jayabaya hanya nampak tersenyum sedikit. dan menjawab,

" Dia Pelayan baru nona Maria, Kitsune Hirosiga. Panggilannya adalah Hiro "

" Hiro...? "

Mata Hiro yang terpejam pun terbuka, menampakkan warna mata yang berwarna kuning, dan pupil hitam besar yang hampir mirip dengan seekor kucing.

Pandangan Mereka saling terbalas. ada perasaan berdebar di dada maria saat ini. entah apa yang dirasakannya, yang jelas — Maria sangat Penasaran...