Chereads / barbarian boys / Chapter 17 - teman lama

Chapter 17 - teman lama

Hari terakhir ulangan akhirnya tiba , lalu abhay segera pulang karena sudah tidak perlu menunggu Tarisa terlebih dahulu , abhay membawa Alan dan Bancar bersamanya dan berniat untuk bermain sebentar di rumahnya , lalu saat di perjalanan menuju rumahnya mereka bertemu dengan Bayu dan gerombolannya yang menghalanginya

" Apa kabar bhay " Bayu menyapanya dan berdiri di hadapannya

" Gw bae " saut abhay " dan gw Mao pulang mending lu minggir dah " lanjut abhay

" Kalem dulu gw bukan Mao cari ribut " kata Bayu

" Dengan semua orang yang ngalangin jalan ini lu masih bisa bilang kaya gitu ?" Kata bancar dengan mengangkat sedikit tangannya

" Trus emangnya kenapa hah...." Balas Bayu dengan bergerak mendekati bancar

Dan abhay pun menahannya dengan memegang bahunya dan berkata " ini soal yang waktu itu kan "

" Iya gitu dah ,lu harus gabung bhay" saut Bayu

" Terus kalo gw bilang ,gw ga Mao gabung gmana ?.." kata abhay

" Gw paksa!!!.... " Kata Bayu sambil mengarahkan pukulannya ke arah abhay dan abhay berhasil menghindar lalu dia membalas dengan tendangan lalu abhay mengajak Alan dan Bancar untuk kabur , aksi kejar-kejaran pun terjadi ,lalu saat berlari bancar bertanya " bhay ngapa kita lari ?"

" Kita kalah jumlah " saut abhay

" Ga biasa nya lu peduli sama jumlah " kata Alan Sambil berlari

" Ini beda " saut abhay

Lalu abhay melihat sebuah peralon dan berlari mendekati nya sambil berkata

" lari duluan "

Lalu Alan dan Bancar berlari memasuki sebuah gang yang tidak terlalu besar dan abhay berhenti berlari untuk menghadang mereka , abhay menghantamkan peralon nya dengan asal beberapa kali kemudian berlari ke arah yang lain dan semua mengejarnya ,

Bancar sudah tau abhay akan melakukannya sehingga bancar mengajak Alan untuk mengejar abhay dan perlahan bancar dan Alan mengurangi jumlah mereka dari belakang dengan menyerangnya satu persatu hingga mereka sampai di sebuah lapangan kecil , abhay berhenti berlari lalu salah satu dari mereka memegang bahunya , abhay langsung berbalik dan menghantamkan peralon nya lalu Bayu menendangnya hingga abhay terjatuh , tapi abhay Segera berdiri dan Bayu segera menyerang nya lagi akhirnya mereka pun saling serang , sementara itu Alan dan Bancar sedang di keroyok oleh anggota Bayu yg tersisa mereka merasa kewalahan begitu juga abhay

Bayu memberikan perlawanan yang sengit mereka terlihat imbang tapi sebenarnya abhay sedikit kewalahan karena Bayu cukup kuat namun abhay lebih cepat , perkelahian antara abhay dan Bayu sangat sengit ,ini menjadi perkelahian antara dua pemimpin dan juga kawan lama , akhirnya mereka berdua jatuh karena kelelahan

" Ahh... Lu nyerah aja bhay....." Kata Bayu dengan kelelahan

" Bacot!!!..... " Saut abhay sambil berusaha menyerangnya

Abhay menyerang dengan sisa kekuatannya tapi Bayu bisa menghindar dan menyerang balik lalu Abhay menangkisnya lalu mereka berdua kembali terjatuh ,lalu perlahan Alan menghampirinya dan berkata

" Bhay udah ga usah maksain ,bisa lanjut Laen kali "

" Bener tuh temen lu bhay " kata Bayu

" Huhhh.... Bangke..." Gumam abhay

Alan dan Bancar membantunya untuk bangun dan membawanya menuju ke rumahnya sesampainya di rumah Abhay tidak Mao masuk lewat pintu depan dan abhay masuk lewat Jendela kamarnya lalu mengganti pakaian dan membalutkan perban pada kedua tangannya

" Lan besok masuk ga si sekolah?.. " Tanya bancar

" Masuk lah... Kan classmeeting " saut Alan

" Besok lu Dateng bhay ..." Tanya bancar

Abhay hanya mengangkat kedua bahunya lalu berbaring di kasurnya

* * * * * * *

Ke esokan harinya Abhay masuk ke sekolah dengan kedua tangannya yang masih di balut perban dan beberapa plester di wajahnya dia berlari menuju ke kelas agar Tarisa tidak melihatnya , abhay Hanya diam di kelas tanpa mau untuk keluar kelas sampai acara classmeeting di mulai dan abhay tidur di kelasnya , di lain tempat mata Tarisa berusaha mencari cari keberadaan abhay tapi dia hanya melihat Alan dan Bancar tidak bersama Abhay ,lalu beberapa saat kemudian Tarisa bertanya

" Abhay masuk ?...."

" Masuk tadi .." saut Alan

" Mana dia ?... " Tanya Tarisa

" Di Kel..." Jawab Alan yang terhenti karena bancar menutup mulutnya lalu Alan menyingkirkan tangan bancar dari wajahnya sambil berkata

" Apaan si ...."

Bancar mantap matanya dengan sedikit mengedipkan matanya

" Apaan si.... Abhay di mana ?..." Tanya Tarisa lagi

Alan dan Bancar hanya terbata bata karena tidak tau harus menjawab apa

" Oh.... Tau gw tau .." kata Tarisa sambil pergi meninggalkan mereka dan mulai mencari abhay , Tarisa bermaksud mencari abhay di belakang kantin tapi saat dia melewati kelasnya dia melihat ada orang yang tidur di atas meja , Tarisa merasa itu adalah abhay dan bermaksud mendekatinya secara perlahan , ternyata yang Tarisa dekati adalah abhay yang sedang tidur lelap lalu Tarisa membangunkannya dengan mengagetkannya dan membuat abhay jatuh dari meja , abhay Langsung berdiri dan Merasa terkejut

" Aduhh... Tar ngagetin aja .." kata abhay dengan nada malas

" Lagi bukanya di lapangan malah tidur " saut Tarisa

" Tidur itu kebutuhan tar " saut abhay

" Yehh.... ,Ni juga kenapa tangan lu di perban segala ,muka ada handiplas " Tanya Tarisa

" Demen aja makenya " saut abhay dengan santainya

" Boong lu mah ....." Saut Tarisa

" Beli es Yo... " Kata abhay sambil tersenyum dan abhay mulai berjalan pergi , Tarisa hanya memasang wajah kesal dan mengikuti abhay ke kantin .

* * * * * * *

" Besok kita bakal lomba di sekolah lain ,bagi yang Mao berpartisipasi atau Dateng untuk nonton besok ke sekolah "

" Asek .... Gw ikut lah besok " kata Alan dengan semangat

" Yawdah besok gw temenin gw nonton " saut bancar

" Ajak abhay nanti " kata Alan

Bancar menganggukan kepalanya tanda setuju

Lalu tidak lama kemudian abhay dan Tarisa datang menghampiri mereka dengan membawa es di tangannya

" Eh bhay pas ni ...." Kata bancar

" Apaan " saut abhay dengan nada malas

" Lu besok ikut ye nonton lomba ke sekolah Laen " kata bancar

" Males amat gw ..." Saut abhay dengan datar

" Gw besok Mao ikut lomba bhay " kata Alan

" Oh yaudah kita besok ikut Dateng tenang aja .. " saut Tarisa dengan semangat

" Lah .... Seenaknya aja lu tar...." Saut abhay dengan nada malas

" Ih yaudah si Dateng aja " kata Tarisa dengan sedikit kesal

Abhay hanya menghela nafasnya

Mereka pun menonton perlombaan yang diadakan di sekolah hingga waktu pulang sekolah tiba mereka pulang ke rumah masing-masing tapi abhay mengikuti Tarisa dari kejauhan untuk memastikan nya aman dari kakaknya Tarisa sadar dia sedang di ikuti , Tarisa melihat ke arah abhay yang sedang berpura pura membeli minuman lalu Tarisa membiarkanya dan terus berjalan pulang, sampai di rumahnya Tarisa langsung masuk ke dalam dan abhay melihatnya dari kejauhan , lalu tiba-tiba seseorang menarik nya dan berkata

" Masih deketin dia lu "

Abhay langsung membalas dengan menendangnya lalu temannya yang lain menghampirinya , karena tidak Mao melukai tangannya dan Tarisa abhay memilih untuk kabur , mereka pun mengejarnya , abhay terus berlari sampai dia tiba di tempat Bayu dan gerombolannya berkumpul lalu langkah abhay pun terhenti karena sedikit terkejut Bayu berdiri karena melihat abhay berlari dari kejauhan dan dia melihat banyak yang mengejarnya .