ea ea ea
seorang bayi menangis di sebuah Padang savana, tubuh nya penuh luka
lebih dari sehari dia terus menangis sampai seakan sang dewa ikut menangis dengan menurunkan hujan.
akhirnya ada seorang pria pengembara yg lewat "kasihan kamu nak, siapa orang tua yg tega membuang bayi di tempat yg sunyi seperti ini"
pria itu membawanya ke sebuah gua terdkat dan merawat nya selama tiga hari sebelum melanjutkan perjalanan pengembaraan nya.
"saya pikir saat menemukan mu suara petir sengaja mengecil kan gema ny agar aku menemukan mu. untuk itu saya akan menamaimu Halin afkar"
sepuluh tahun kemudian
"guru bisakah aku menjadi seperti guru yg kuat, bisa terbang dan pintar"
hmm pria itu menghela nafas "sejujur nya itu sulit, saat saya menemukan mu garis darah mu sudah anda yg merusak jadi bakat mu kurang baik. tapi tidak ada yg tidak mungkin di dunia ini selama kamu gigih dan terus berusaha"
anak itu tersenyum "Tak apa walau aku lemah, karena ada guru yang menjaga ku"
pria itu memukul kepalanya
"dasar bodoh aku mengatakan itu agar kamu berusaha keras. bukan malah bergantung. dan memang nya aku bisa hidup berapa lama"
halin bermuka sedih "Apakah guru akan mati"!?
"manusia pasti mati tapi tidak secepat itu bodoh"
"sepuluh tahun ini aku terus mengembara, saat nya untuk pulang ke akademi"
halin gembira "benarkah, guru sering cerita tentang akademi tapi tidak sekali pun membawa ku kesana"
"ya dimasa mudaku aku berada di akademi selama seratus sebelum menjelajahi dunia. dan hanya pulang jika ingin mencapai terobosan"
"eh guru tampak terlihat masih muda, tidak seperti orang berusia ratusan tahun"
"ya bagi kultivator sepertiku usia
segini jelas masih muda"
"karena aku adalah salah satu pelindung akademi berarti murid ku juga murid akademi, jadi selama guru melakukan pelatihan tertutup kamu akan belajar di akademi"
halin dengan sunguh sungguh "saya tidak akan mengecewakanmu guru".