Chereads / Bukan Aku Tapi Dia / Chapter 4 - Terbongkar? Tentu tidak

Chapter 4 - Terbongkar? Tentu tidak

Pagi itu suasana sekolah mulai dipadati siswa yang akan melaksanakan upacara bendera di lapangan. Minggu ini giliran kelas rani yg menjadi perangkat upacara. Rani wanita manis yang berdiri di pojok depan, rani di tunjuk wali kelasnya untuk menjadi MC. Tidak dapat di pungkuri selain manis wanita ini juga berbakat. Melainkan sari yg hanya menjadi bagian dari koor.

Upacara pagi itu berlangsung lancar tanpa hambatan, selesai upacara semua siswa langsung bergesan masuk ke dalam kelas masing-masing untuk mempersiapkan diri melanjutkan pelajaran.

"Hey" teriak ari kepada kedua orang sahabat tersebut

"Ehhh ada si bos" cengir sari

"Apa si sarrr? Ohya yang nanti istirahat makan bareng dikantin ya, aku tunggu di kantin mbak ajeng" sahut rani

"Siap baby" jawab ari sambil sedikit mencuri pandang kearah sari

Mereka pun memasuki kelasnya masing-masing

Jam 09.30 bel tanda istirahat berbunyi, dua sahabat itu bergegas menuju kantin dan ternyata ari yg duluan sampai dan menyapa mereka

"Rannnn, sini "

"Ehhh itu ari" kata rani langsung menarik tangan sari menuju ke tempat ari berada

"Mau makan apa?" Tanya ari

"Aku siomay yanggg, sama es jeruk yaaa"

"Gue nasi campur aja ri" sambung sari

"Minumnya?"

"Nggak usah ri gue bawa air kok" dibalas senyum sari

Ari memesan makan dan langsung duduk bersebelahan dengan rani namun berhadapan dengan sari, tanpa ari sadari ternyata matanya tak berheni memperhatikan gerak-gerik sari yang sedari tadi memainkan ponselnya.

Tanpa disadari ari ternyata sedari tadi perempuan disebelahnya memperhatikan cara ari menatap sari dengan tatapan yang tak biasa. Setelah beberapa lama makannya mereka datang dan mereka langsung menyantapnya

"Sari kenapa yang? Diliatinnya sampe kayak gitu" kata rani membuat ari memalingkan wajahnya menghadap ke arah rani

"Ehhh nggak ada ap apa-apa yang" sahut ari sedikit tegang

"Sari cantik ya?" Tanya rani, spontan sari yg sedang menikmati makannannya tersedak "Duh elo sar, kalo makan hati-hati dong" kata ari dan dengan sigap ari memberikannya minuman yg ada di depan sari dan tanpa sengaja mengelap bibir sari dengan tisu yg sudah ada di tangan nya.

Darah sari pun terasa bersedir ketika tiba-tiba tangan ari sudah tepat di bibirnya, tanpa di sangka wajah sari juga mulai memerah

Rani pun terbengong meliat pemandangan yang ada di depannya ini

"Sorry sarr, gue nggak maksud buat lo tersedak gitu" sambil rani berpindah kesebelah sari dan menepuk punggung sari, ari langsung menjauh agar pacarnya tidak sampai curiga kepada mereka

"Ehhh, enggak p pa-apa kali, sante aja dan udah biasa kok orang yg muji kecantikan gue" jawab sari mencoba memecah kecanggungan

"Eh dasar luu ke ge eran" sahut rani sambil masih terbingung-bingung dengan sikap ari yg sangat perhatian kepada sari

Selesai makan mereka pun saling berpamitan dan balik ke kelas masing-masing

Sesampai di kelas handphone sari bergetar karena hpnya di silent

✉️ Ari

"Sar, lo nggak apa-apa kan?"

'Duh kenapa perasaan gue kayak gini ya? Apa gue salah kalau kayak gini di belakang rani

Tapi gue juga susah untuk nolak semua ini' batin sari

✉️ Sari

"Fine"

✉️ Ari

"Bagus deh, selamat belajar "

Pesan terakhir hanya di baca oleh sari tanpa di sadari ternyata belakangan ini sari sudah memiliki rasa dengan ari namun masi belum ia sadari dan ia juga berusaha untuk menutup-nutupinya