Chereads / highschool's player / Chapter 1 - prolog

highschool's player

hauraa
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 4.3k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - prolog

Namaku meiks aku akan menceritakan  hari hariku sekolah di sma insaeng, di sini mayoritas muridnya adalah pria hanya 3% murid wanita dari sejumlah murid yang ada ,gila bukan?

Kudengar beberapa diantaranya mati bunuh diri entah apa penyebabnya.

Tapi aku tidak dapat menolak nilaiku tidak begitu bagus dan aku juga tak pandai dalam berolahraga jadi yaa apa boleh buat.

Dugaanku bahwa ada yang tidak beres disekolah ini ternyata benar aku mendapatkan hal tak terduga saat pertama kali melangkahkan kaki ke pintu ini

Tatapan tatapan tajam mereka tertuju ke arahku bagaikan singa yang melihat mangsanya yang seakan akan mengatakan padaku "habislah kau!"

Tapi cukup kuakui untuk selera seorang wanita sepertiku cowok2 disini lumayan tampan

Suasana di sini dingin, ini musim panas tapi tatapan dan lirikan mereka terhadapku membuat ku merinding tetapi untung saja aku menemukan teman setelah duduk cukup lama di bangku taman.

Namanya je hoon pria tampan berkulit putih berkacamata bulat dan bermata pipih yang memiliki senyuman semanis permen, dia mengajakku berkenalan.

"Bolehkah saya berkenalan dengan anda?"

Kata kata itu yang pertama kali kudengar darinya kata kata baku yang dilontarkan beriringan dengan suara lembutnya sambil memberikan sesimpul senyuman.

"Oh boleh.."

"Meiks." Jawabku sambil mengulurkan tangan

"Je hoon."

Aku memandang wajahnya kulitnya putih mulus bagaikan idol, matanya yang  berbinar dibalik kacamata bulatnya dan lesung pipit yang timbul dibalik pipinya saat tersenyum manis, seolah olah menggambarkan ketulusan  yang menjadi alasan bagi hatiku untuk jatuh kepadanya.

Tapi seperti yang mereka katakan

"Kebahagiaan tak bertahan selamanya"

Tiba tiba seseorang berteriak.

"Woyy minggirr"

Tch ganggu momen aja sih batinku

Dia, orang yang berteriak itu adalah Maxime  anak ketua yayasan SMA insaeng ia berdiri sambil meminum segelas americano dingin dengan jaket motif army nya sambil menatap "kami" dengan tatapan sinis.

"Silahkan kak." Jawab Je hoon

"Kalian pasangan baru?" Tanya pria itu

"Bukan kak kami hanya berteman." Jelas Je hoon

"Bullshit." Jawabnya

"Aku sudah mendengar kalimat itu berkali kali dari pasangan pasangan bucin itu."

"Oh iya kebanyakan dari mereka gay loh!." Ia menatapku

Aku menjawab dengan tatapan heran

ia menggerakan bola matanya, menunjuk ke arah Je hoon. Dan menatapku dengan tatapan mesumnya. 

Bukan apa apa aku tidak cemburu tuh (bohong) tapi LGBT itu kan tidak baik, lagian juga mana mungkin aku cemburu dengan anak ketua yayasan yang maho seperti dia, cih tidak level.

Aku menjawab dengan tatapan heran

ia menggerakan bola matanya,"Bolehkah saya berkenalan dengan anda?"

Kata kata itu yang pertama kali kudengar darinya kata kata baku yang dilontarkan beriringan dengan suara lembutnya sambil memberikan sesimpul senyuman.

"Oh boleh.."

"Meiks." Jawabku sambil mengulurkan tangan

"Je hoon."

Aku memandang wajahnya kulitnya putih mulus bagaikan idol, matanya yang  berbinar dibalik kacamata bulatnya dan lesung pipit yang timbul dibalik pipinya saat tersenyum manis, seolah olah menggambarkan ketulusan  yang menjadi alasan bagi hatiku untuk jatuh kepadanya.

Tapi seperti yang mereka katakan

"Kebahagiaan tak bertahan selamanya"

Tiba tiba seseorang berteriak.

"Woyy minggirr"

Tch ganggu momen aja sih batinku

Dia, orang yang berteriak itu adalah Maxime  anak ketua yayasan SMA insaeng ia berdiri sambil meminum segelas americano dingin dengan jaket motif army nya sambil menatap "kami" dengan tatapan sinis.

"Silahkan kak." Jawab Je hoon

"Kalian pasangan baru?" Tanya pria itu

"Bukan kak kami hanya berteman." Jelas Je hoon

"Bullshit." Jawabnya

"Aku sudah mendengar kalimat itu berkali kali dari pasangan pasangan bucin itu."

"Oh iya kebanyakan dari mereka gay loh!." Ia menatapku

Aku menjawab dengan tatapan heran

ia menggerakan bola matanya, menunjuk ke arah Je hoon. Dan menatapku dengan tatapan mesumnya. 

Bukan apa apa aku tidak cemburu tuh (bohong) tapi LGBT itu kan tidak baik, lagian juga mana mungkin aku cemburu dengan anak ketua yayasan yang maho seperti dia, cih tidak level.

menunjuk ke arah Je hoon. Dan menatapku dengan tatapan mesumnya.

Aku membalasnya dengan tatapan sinis.

"Kenapa kau takut?" Ia bertanya

"Takut, takut apa?" Jawabku

Ia menjentikan jarinya dihadapanku dan berbisik ke telingaku

"Dia milikku, jika kau menginginkannya akulah lawanmu."

Lantas ia pun pergi meninggalkan kami  tanpa pamit.

Apa maksudnya? Apakah anak anak di sekolah ini memang tidak waras? Pikirku.