Tandus begitu gersang hingga bunga pun yang dulu tersiram telah layu oleh bara yang tak ingin memahami situasi. Dulu Kau memberi siraman menumbuhkan bunga dihati tetapi Sekarang tumbuh kaktus dihatiku teramat memberi luka. kaktus yang berwarna merah ibarat hati yang dipenuhi darah yang telah hancur dalam jiwa yang tak Mampu menerima kenyataan.
Kudengarkan lagu hingga terhayut didalamnya suasana sepi ini menentramkan jiwa, Aku masih terkurung dalam kenangan itu. selalu saja hati tak pernah ingin mengerti. Ayolah Hati sadarilah kenyataan ini dia tak pernah menginginkanmu dihidupnya lagi, mungkin tangis mampu mengobati segala rasa ini ataukah tidur lebih nyenyak tanpa memikirkan hal ini. Sudah beberapa hari sejak kata-kata itu ia ucapkan kepadaku. Kata-kata yang tak pernah ia memahami sampai saat ini hanya bisa kujadikan ingatan yang mampu mengoreskan luka dihatiku. Tetapi mengapa sekarang aku merasa angkaraku merindu hingga kulupa segala luka yang kau berikan dan berharap tuk bertemu denganmu walau hanya sekali untuk terakhir kalinya.