SIAL
***
"Kak"
"APA?"
"Depresi banget?"
"APA SIH! JANGAN GANGGUIN KAKAK DULU NAH!"
"Besok boleh?"
Buk Buk
Dua bantal melayang ke Adeku yang menyebalkan.
"Ada cowok kakak, dari tadi mondar-mandir di depan rumah!"
"Kak ngak punya cowok"
"Tapi kok galau?"
"Asem!" mikir.
...
"Cowoknya ganteng ngak?"
"Biasa saja sih, masih gantengan Kai EXO kemana-kemana."
"Dodol, bandingin itu sama produk lokal"
Bergerak ke jendela sambil tonjol kepala ade.
...
"Loh, ngapain dia?"
"Benerkan?"
"Ingatnya kecil, jangan nguping jangan ngintip!" sambil lari ke pintu depan.
"Iya, iya.. ngak banyak kok!"
***
"Ehem, ngapain mondar-mandir?"
... not respons
"Ehem.. Ehem.."
...
"Aku numpang lewat!" langsung pergi.
"APA? WTF banget!"
***
"Numpang lewat.. hahahaha" tawa ade semakin mengacaukan otakku.
"Nguping, Awas ya! mau lari kemana De!"
***
MALAM
...
"Sepertinya tadi pagi tuh bukan ceweknya deh! Pasti bukan! Kan dia kesini siang, pasti mau ngasih tahu aku kalau itu bukan ceweknya. Dia paling lihat aku sekilas tadi. Pasti gitu deh! Iya? Pasti! Tidur ah.." Ngobrol sendiri sambil mandangin hp yang tak berdering-dering.
...
"Tunggu!" Aditya berlalu dengan mobilnya.
"Apa dia tak mendengarku? keterlaluan!" gumamku. Aku mengejarnya dengan kaki gajah. Sudah tak berbentuk lagi. Jatuh tersandung dan bangun lagi tapi ketika sampai di tempat yang di tuju ia memeluk seseorang gadis yang tak ku kenal.
...
Tak berfikir untuk mundur ketika semua bayangan yang kurasakan betapa lelah untuk mencapainya. Aku memisahkan kedua makhluk itu dengan sekuat tenaga. "Aku mencintaimu! aku mohon tinggalkan dia!"
...
aaaaa
"Apa? Syukurlah cuman mimpi! Aku rasa aku bakal gila kalau itu beneran terjadi! Bakal malu banget! huft panas!" sambil mengebas-ngebas wajah dengan kedua tangan lembut ini.