di tengah malam aku terbangun karena mendengar keributan di rumah ku, seperti biasa nya kedua orang tua ribut kalau mereka ada di rumah, di depan publik mereka seperti suami istri yang saling mencintai dan di hormati, dan keluarga yang paling bahagia tapi nyata sangat berbeda kalau di dunia nyata, saat dulu ak tak perna mau ada sampai tau aku adalah putri mereka, karna itu tidak ada yang tau kalau ak adalah putri mereka karna ak tak ingin hidup di dalam kelurga yang mereka ciptakan, pintu kamar terbuka, ..
" kak ..ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
" ada apa sayang "
"mama ama papa ibut kak, agi akut kak"
"tenang sayang ni ada kak, jangan takut lagi"
"ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
tak lama kemudian papa ku mendorong pintu kamar ku dengan keras, membuat aku dan algi terkejut, dan tak lama mama ku menyusul dengan raut sangat marah,
mama ku menarik ku dengan kasar dan mendorong ku dengan kuat,
" pa, gadis ini yang membuat putri ku meninggal karna dia juga putra" ku melawan ku"
" tapi itu bukan salah aghta, itu kesalahan kamu gak bisa menjaga anak mu"
" papa selalu membela anak ni yang telah menghacurkan kebahagian kita, andai dia tak perna hadir dalam kehidupan kita, saat ni kita pasti hidup bahagia bersama putri kita"
" mama jangan gila, aghta adalah putri kita, mama jangan terus nyalahin aghta, ingat masalah ini mama yang buat"
" mam pa berhenti ribut terus aghta capek dengar kalian ribut, kasihan algi dia sangat takut melihat kalian ribut terus"
" dia bukan anak ku"
jawab kedua orang tua ku serentak yang membuat ku shock.
" iya algi dan aghta bukan anak kalian tp mereka adik" ku "
pandangan tertuju pada seorang yang tiba tiba bersuara, iy dia kak tertua ku dia Aldi Pratama Putra Wijaya, yang telah lama memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah setelah kepergian saudara perempuan ku