"Aku menunggu dari tadi untuk membuka topengmu."
Kaget!
"Bagaimana kau... ketua, bisa tahu?"
Pemakai topeng jatuh tak percaya melihat ketuanya begitu peka akan wajah palsunya.
"Aku tidak akan memimpin kelompok cadas ini, kalau aku melewatkan hal kecil. Kau percaya itu?"
"Apa maumu?"
"Kau mata-mata yang bermanfaat untukku. Jadi, ku kabulkan perintah atasanmu. Kau ikut dengan ku besok untuk menyelidiki kasus."
"Aku boleh bertanya?"
"Ya..."
"ini kelompok apa?"
"ID Rahasia."
"Kenapa kelompok ini ada? Dan bekerja untuk siapa?"
"Kau, ingin membuatku bodoh? Kau mata-mata yang handal bukan? Aku beri kau kesempatan untuk mencari tahu dalam batas waktu pengujian bakat bertahan hidup. Dan jika kau tak mendapat jawabannya. Kau akan mati di markas berdasi."
"Aku terima, lagi pula ketua sudah membunuh mata-mata yang palsu. Aku sudah tak bisa bersembunyi. Jadi, tidak mungkin ada pilihan lain bukan!"
Ketua tersenyum dan berlalu.
***
SIAL!
"Apa yang ku lewatkan sampai dia sadar begitu detail?"
***