Hujan mulai reda dan awan gelap yang menyelimuti mulai membelah membuat sinar matahari mulai menusuk tanah yang basah dipenuhi genangan darah merah segar yang juga menandakan peperangan antara bangsa manusia dan bangsa iblis berakhir

"All hail humanity!!!"

"All hail humanity!"

sorak sorai kegemberiaan saling bersautan menghiasi kubu bangsa manusia, karena peperangan membela kemanusiaan berakhir memuaskan. Prajurit manusia mengangkat pedang dan juga tombak mereka tinggi tinggi serasa harga diri mereka kembali. Di barisan paling depan terdapat empat orang pejuang yang memimpin peperangan Sang pahlawan yang masih terlihat muda ditemani satu tanker, satu healer wanita, dan ada pula sage terkenal di dunia tersebut yang terlihat paling tua dari ketiga lainnya.

"Hero, kita menang!"

tanker berbalik menatap ketiga rekannya, tetapi tak lama senyum sang tanker mulai hilang dari wajahnya saat melihat sesuatu yang tidak biasa. Sang sage terlihat pucat tertutup tudung jubahnya dan mulai terkapar. Ketiga pemuda-pemudi itu berlari ke sage yang usianya sudah mencapai satu abad.

"HEAL DIA!!! CEPAT HEALER!"

teriak sang Pahlawan yang gelisah tak ingin kehilangan sang sage yang sudah dianggap sebagai ayah kandungnya sendiri.

"a-aku sedang berusaha"

tapi semua usaha dan jerih payah yang bisa dilakukan sia-sia, karena tak ada satu pun sihir yang dapat menghidupkan kembali manusia yang sudah meninggal. Hari itu hari kemerdekaan bangsa manusia yang seharusnya dirayakan dengan suka cita sekaligus juga hari menyedihkan karena hari itu dimana bangsa manusia kehilangan Sage terhebat, semua prajurit mendekat dan mengelilingi jenazah sang sage dengan wajah murung tanpa sorak sorai seperti sebelumnya menatap tubuh yang terbujur kaku di tengah tengah mereka.

***

Setetes cahaya menetes menerangi ruangan yang gelap nan hampa.

"apa ini? dimana aku?"

setetes cahaya tersebut terdiam sejenak

"ahh aku ingat aku sudah mati"

suara yang lembut tanpa sosok mulai menggema di tempat tersebut.

"aku akan menghidupkanmu kembali menjadi manusia di dunia yang lain, karena mengukur kebaikan yang telah kau perbuat di duniamu sebelumnya."

mendengar suara itu, tetesan cahaya itu bergetar seperti air yang beresonansi terhadap suara. Mendengar hal tersebut dan kemudian tanpa bisa bertanya kembali pada suara yang ia dengar tiba-tiba ia seperti kehilangan kesadaran

***

"owekkkk owekkkk... owekkk"

"Selamat pak, bu, anak kalian berkelamin laki laki dan sangat tampan"

'kemana aku dikirim kembali'

sambil menelaah apa yang sebelumnya terjadi, dia tersadar sebelumnya mendengar suara gema yang mengatakan dia dilahirkan kembali ke dunia yang lain. Sang bayi terus menangis sambil matanya melihat sekeliling yang sangat asing, berbeda dengan dunia tempat ia berada sebelumnya. Bayi tersebut mulai dibaringkan disamping seorang wanita.

'siapa wanita ini, apakah dia akan menjadi ibuku?. Dan lagi pria yang ada disampingnya, kenapa dia menangis? tidak mungkin dia jadi ayahku di dunia ini"

Melihat orang orang yang ia lihat pertama kalinya membuatnya bingung dengan pakaian dan aura berbeda yang tidak seperti dunianya sebelumnya dan disitu cerita sebenarnya baru dimulai.