Rumah Sakit – Malam hari, beberapa saat sebelumnya
"Terimakasih Irfan, karena kamu sudah mau menolongku." Ucap Ratih yang sudah tersadar.
"Jangan berterimakasih padaku, Ratih. Yang menemukanmu pertama kali adalah salah satu pekerja rumah tangga. Aku tidak akan tahu apa yang terjadi, jika telat saja menolongmu." Jelas Irfan, dan memandang Ratih dengan tatapan yang dingin.
"Bagaimana bisa kamu berpikir untuk mengakhiri hidupmu? Apa yang sebenarnya kamu pikirkan, bagaimana kalau ayahmu sampai tahu? Apa yang harus kukatakan pada ayahmu?" Irfan sedikit kesal dan memasang wajah dinginnya.
"Irfan aku melakukan ini, semua karena untukmu. Aku ingin menunjukkan bahwa cinta ini sangat besar, sebesar istrimu! Aku... aku tidak mau kehilanganmu Irfan." Ucap Ratih dengan isak tangis yang sudah keluar.