Jane tidak tahu apa yang terjadi dengan prinsip dan ketahanan yang selama ini ia bentuk, ketika ia sudah membiarkan Daniel terus saja mengecup bibirnya. Setiap lumatan dan pergerakan bibir Daniel, membuat Jane merasakan sensasi yang berbeda.
Sensasi kelembutan dengan rasa cinta yang teramat besar, tapi tetap saja ia membiarkan pria itu terus saja mengecup bibir mungilnya yang sudah mulai memerah dengan cepat. "Ada apa, kenapa aku tidak bisa menolaknya?" Batin Jane bingung.
Daniel, pria itu sudah mulai lihai memainkan permainan salivanya. Ia terus saja mencumbu bibir Jane, dan tidak memberikan jeda sama sekali. Mendorong tubuh Jane hingga ia terduduk pada sofa yang ada dibelakang mereka.
Jane tidak tahu apa yang sedang merasukinya, ketika ia membiarkan tangan Daniel menyingkap luaran baju tidurnya, hingga merosot jatuh diatas lantai. Dan tangan Daniel mulai memberikan pijatan ringan pada bagian dada Jane.