Satu bulan Kemudian
Sinar matahari yang masuk melalui celah jendela, cahayanya sedikit teredam karena tirai berwarna merah itu masih saja tertutup rapat. Putri menggeliat dalam tidurnya, ia memutar tubuhnya sambil menaikkan selimut hingga naik ke lehernya.
Desiran napas yang terasa lembut dan teratur, membuat Putri merasa nyaman. Itu semua karena dia merasakan keberadaan Irfan yang ada disampingnya, sudah satu bulan berlalu semenjak kejadian yang cukup menegangkan bagi seluruh anggota keluarga Wijaya dan Soedarmo.
Saat ini Putri sedang menikmati kebersamaan dengan Irfan, laki-laki yang sangat ia cintai. Putri akhirnya membuka kedua kelopak matanya, melihat wajah Irfan yang masih tertidur pulas. Senyum tipis tersirat pada wajah Putri, dan ia membelai sisi wajah Irfan dengan gerakan lembut.
"Aku mencitaimu Irfan." Ucap Putri pelan, tidak peduli apa Irfan akan mendengarnya atau tidak. Tidak lama setelah Putri mengutarakan persaannya, pria itu memberikan senyuman tipis.