"Cukup Irfan, jangan sentuh aku!" Tolak Putri ketika tangan Irfan akan menyentuh dirinya. Segera saja ia menurunkan kedua kakinya dari tempat tidur, dengan selimut yang masih melilit tubuh polosnya.
"Cukup dengan malam ini, sudah kubuktikan kewajibanku sebagai istri kepadamu. Dan aku mohon!" Suara Putri seperti habis, karena tiba-tiba saja menarik napas dengan sesugukkan. "Untuk saat ini jangan pernah kamu mendekatiku dengan cara seperti ini lagi!" Kecam Putri, ia sedang menahan kuat air matanya untuk tidak keluar kembali.
Air mata putri mengalir dengar deras, Irfan menarik tubuhnya dan memeluk Putri dengan erat. "Maafkan aku, maafkan aku Putri." Ucap Irfan dan memeluk Putri dari arah belakang.