Chereads / Ancient Soldier ( Indonesia ) / Chapter 64 - 064 Liliux Skyfang (Part 4(End))

Chapter 64 - 064 Liliux Skyfang (Part 4(End))

Tombak melayang pesat ke arah tubuh Liliux Skyfang, akibat tendangan juga menerbangkan debu dari tanah yang mengaburkan posisi Ardan, yang sudah menerjang ke arah Liliux Skyfang, sesaat sebelum Tombak pertama di tangkis, Dengan pisaunya melemparkan kembali batu lumicent, secara kebetulan yang terbang tidak hanya 1 batu saja.

Dengan pisau satu lagi Ardan tancapkan ke tanah dan, menggubah arah pergerakan ke kanan dari arah serangan awal, dari sudut pandang Liliux Skyfang ini terlihat seperti Ardan mundur ke belakang, itulah yang di harapan Ardan supaya lawannya ini berpikir demikian, namun itu hanyalah pengalihan perhatian. Tak jauh dari situ tombak yang di tancapkan sebelumnya berada.

Sembari terbang memindahkan pisau di tangan kanannya ke tangan kiri, dan mengambil tombak lalu melemparkan sekuat tenaga menuju Liliux Skyfang dari posisi selangkanganya, tepatnya ke arah tangan sayap sebelah kanan yang retak. Setelah menyelesaikan efek koprol kedepan akibat melempar, Ardan kembali mendang tanah untuk terbang berbalik arah dan terbang kembali menuju targetnya.

Bebatuan sebelumnya, cukup menyita perhatian Liliux Skyfang, dan terlewatkan momen dimana Ardan melempar tombak, hanya melihat Ardan kembali terbang kearah dirinya. Kedua tangan di tengah dengan mudah menghentikan sebagian besar bebatuan yang terbang kearahnya karena reaksi alami, walau tahu tidak akan berdampak apa-apa jika kena tubuhnya.

Setelah menggeser sedikit tubuh bagian atas untuk menerima kedatangan Ardan.

"DANNGG!!!!!" tulang sayap sebelah kanan miliknya putus, berawal dari awal retakan.

Reaksi menoleh tidak bisa di tahan oleh Liliux Skyfang untuk mencari tahu apa penyebabnya, namun secara naluriah kedua tangan di tengah dan tangan atas menyerang ke arah Ardan yang terbang.

Kalkulasi Ardan sudah tepat, dan sesuai dugaan, selanjutnya dengan mengorbankan sisa 2 menit bertarung sebelumnya, Ardan menguatkan kemampuan tebas pisau miliknya. Tangan atas Liliux Skyfang yang lebih besar dari tubuh Ardan di belah dengan mudah, Tangan tengah yang merespon atas serangan Ardan, Sebelah kanan di tebas, sebelah kiri di jadikan pijakan tendangan untuk mengarahkan ke bawah ketiak lengan atas bagian kanan. Dan menancapkan pisau di tangan kanannya untuk merayap kearah punggung Liliux Skyfang.

Bagian kanan dari Liliux Skyfang hampir secara keseluruhan sudah di lumpuhkan, Tangan tengah, pergelangan tangan atas, dan kedua tangan sayap, membuat Ardan dengan seketika naik ke punggung, tepat di tengah antara tangan sayap atas dan bawah. Liliux Skyfang sudah sangat panik setelah Ardan membelah tangan atasnya.

Ternyata persendian tangan sayap bisa memutar 290 derajat, karenanya sebelum menghujam ke punggung Liliux Skyfang Ardan menebas pangkal semua tangan sayap. Menyisakan ancaman hanya dari gigitan Liliux Skyfang. Ardan mengangkat tangan kirinya yang memegang pisau untuk di hujamkan ke tulang belakang star beast ini. Setiap mahluk hidup yang memiliki tulang belakang selalu menjadi tempat jalur saraf.

Ardan sempat melihat mulut Liliux Skyfang mengaga dan terbang kearahnya, seketika Ardan menyadari sedikit ke anehan, star beast berintelegensi dan berinsting tinggi, melakukan pergeseran serangan, walau tidak jauh, Cuma sekita 10 cm, tapi itu seolah pancingan untuk dirinya menghindari ke arah sebaliknya.

Sambil mengikuti arah serangan Liliux Skyfang, Ardan menghujamkan pisau di bawah, dan di sambut oleh benda tajam seperti tombak yang menembus bahu kiri miliknya, merusak tulang dan hanya menyisakan sedikit daging otot yang membuat tangan kiri dan pundak masih menempel.

Dengan sigap, Ardan menendang wajah Liliux Skyfang yang menjadi pijakan untuk loncatan menjauhi, tentu saja sisa daging yang mengikat tangan kiri Ardan terkoyak. Sembari terbang di udara Ardan akhirnya melihat pelaku penyerangan. Bentuknya seperti ekor kecil, namun dari posisi panggal ekor, kemungkinan itu adalah sayap yang belum berkembang.

Setelah mendarat, kembali Ardan dan Liliux Skyfang saling menatap. Dalam duel kali ini Ardan kalah, Tidak ada lagi senjata tajam yang tersisa, tenaga dalam yang di anggarkan juga sudah habis akibat penguatan daya potong, Luka di paha sudah mengganggu mobilitas dan tangan hanya tersisa 1 saja. Sedangkan liliux Skyfang masih kuat bertarung, walau 7 tangannya tidak bisa di gunakan lagi, gigitan, ekor dan kaki depan masih bisa berfungsi untuk menyerang.

Keduanya sama-sama menyeringai, Ardan menyeringai karena menyadari dia sudah kalah di duel kali ini, dan Liliux Skyfang menyeringai karena dirinya menang, sebelum berhenti menyeringai dan berubah kembali serius. Karena aura keberadaan Ardan tiba-tiba mengecil dan menghilang.

Ardan mengaktifkan sense domain, dan memasuki kondisi semi trance. Dalam duel dia sudah kalah, namun dalam pertarungan belum kalah, Ardan berjalan perlahan ke arah lawannya. Liliux Skyfang bingung dan takut, aura tenaga dalam yang sebelumnya dia rasakan sudah tidak ada, namun aura kematian tiba-tiba dirasakan olehnya, dan tidak bisa di hindari.

Karena tidak bisa di hindari, naluri yang dilakukannya adalah menyerang sumber ketakutannya. Liliux Skyfang meloncat ke arah Ardan dan melibaskan ekornya yang besar. Lawannya menjulurkan tangan kanannya seolah menerima serangan. Ardan terbang akibat serangan dan perbedaan massa tubuh, namun tembok dimana Ardan mendarat tidak hancur, seolah tidak terjadi apa-apa, karena Ardan mendarat dengan kakinya dan berhasil mentransfer dengan sempurna energy serangan ke tembok dengan menggunakan kemampuan dari sense domain.

Melihat ini, Secara aktif Liliux Skyfang berusaha kembali menyerang Ardan, namun entah kenapa pergerakan dirinya melambat drastis seolah ada yang menahan, membuatnya memeriksa kebelakang. Ekornya yang besar yang hampir selalu tidak menyentuh tanah saat bertarung, sekarang tidak mau bergerak, dan tergeletak di tanah. Kepanikan dan kebingungan luar biasa di rasakan Liliux Skyfang.

Ardan, dengan tenaga dalam menyerang system saraf dan peredaran darah di ekor melalui perantara pelingung daging, Ekornya ini ternyata mempunyai jantung sendiri, karena jika mahluk yang memiliki 1 jantung akan mati dengan serangan barusan. 1 jantung sudah rusak masih 4 lagi.

Dengan berlari kecil, Ardan menuju ke star beast yang sedang bingung dan panik, dan berhenti 3 meter dari kaki depan, sebelum di toleh oleh Liliux Skyfang, reaksi panic mengakibatkan tangan tengah kiri memberikan hook ke Ardan, yang di terima oleh Ardan dengan tendangan, yang juga menerbangkan Ardan seperti sebelumnya.

Jantung di ekor cukup jauh dari jantung utama, efeknya tidak terasa langsung ke Jantung utama. Serangan tenaga dalam melalui tendangan kaki barusan, merusak 1 lagi jantung Liliux Skyfang, yang berpengaruh juga ke jantung utama, Liliux Skyfang akhirnya memuntahkan sedikit darah dari mulutnya. Dan tanpa kesadaran dari dirinya, Ardan sudah kembali berada kurang dari 2 meter dihadapan kaki depan miliknya, dan mendaratkan 1 tapak ke tubuh Liliux Skyfang.

Ardan mengira tapak ini akan mengakhiri pertarungan, ternyata tidak, walau star beast di hadapannya ini terjerembab jatuh ketanah, masih tidak mati. Tubuh bagian bawah juga terhubung jantung tersendiri. Muntahan darah semakin banyak. Wajah horror terlihat dari ekspresi Liliux Skyfang, dirinya tidak mengerti kenapa dia bisa sekarat saat ini.

Dengan sengaja Ardan berjalan memutar dan menuju area kepala yang bisa dilihat star beast lawannya ini. Kemudian Ardan secara perlahan menggapai dan memegang tanduk kecil di hidung Liliux Skyfang.

"Maaf aku curang, memakai teknik yang tidak bisa kau tangkis, saat kamu di hidupkan kembali nanti, kontrol emosimu, kita bicara" ucap Ardan kepada Liliux Skyfang sebelum memberikan serangan tenaga dalam melalui tanduk di tangannya.

Tidak lama, mata Liliux Skyfang kehilangan fokusnya, dan mati. Ardan kembali melihat tubuh raksasa dari lawannya ini, dan melihat area sayap mengalami kejang-kejang, sepertinya jantung ke lima bertugas untuk sirkulasi sayap. Kepala, tangan atas dan tangan tengah, kaki, sayap dan ekor, pembagian yang pas untuk star beast raksasa mendapat kemampuan cheat, di informasi tidak menjelaskan limit jantung dari Liliux Skyfang, Ardan jadi penasaran berapa jumlah jantung yang di miliki raja dari Liliux Skyfang yang sudah berevolusi. Wajar jika prajurit Terran Empire kewalahan melawan star beast ini, Seandainya Galactic duel bisa melawan star beast, dan Liliux Skyfang di hadapannya ini akan termasuk kelas lass boss, Master Soldier tidak bisa mengalahkannya, yang mungkin bisa mengalahkannya hanyalah super soldier rank tinggi.

"DING!!!!" "DING!!!!" "DING!!!!" tiga notifikasi terpisah muncul di hadapan Ardan yang sedang mengobservasi mayat dihadapannya. Ternyata berisikan achievement, 1 yang harusnya muncul sebelum bertarung dan 2 lagi akibat dari bertarung dengan Liliux Skyfang.

Belum sempat Ardan melihat apa saja detal dari achievement yang di dapatnya, dari mayat Liliux Skyfang terjadi penguapan, dan itu bukan dari darah, melainkan energy yang tidak di pahaminya saat ini. Tenaga dalam orang yang mati akan terlepas juga dari tubuh secara perlahan, tapi tidak terlihat walau setinggi apapun kekuatan tenaga dalam orang tersebut.

"Emma!!! Kesini" ucap Ardan untuk mendatangkan Emma menggunakan system di super soldier yang saat ini sedang berada di base.

"AHHH!!! Teriak Emma yang kaget melihat Ardan tidak lagi memiliki tangan kirinya, Dengan sigap Emma menggunakan kemampuan heal system untuk memulihkan tangan Ardan.

Ardan tersenyum melihat hal ini, menantikan reaksi Emma setelah selesai nanti, secara kebetulan Emma muncul berhadapan dengan dirinya, dan mayat dari Liliux Skyfang berada di belakang Emma. Hanya butuh waktu 10 detik saja untuk tangan yang telah terputus kembali pulih seperti sedia kala.

"Hati hati melanjutkan pertarungannya" ucap Emma, yang mana dia berpikir Ardan sedang mengambil kesempatan pemulihan diri. Dan tiba-tiba tangan Ardan memegang kepala Emma, secara perlahan memutarkannya agar menoleh dan berbalik arah.

Begitu melihat pemandangan di hadapannya, Mulut Emma menganga, mulutnya yang mikro itu sekarang mungkin bisa di sumpal dengan telur puyuh sangking besarnya membuka mulutnya. Ardan tertawa melihat reaksi Emma ini, walau sudah cukup sering di lihatnya, tidak pernah bosan. Berselang 30 detik, Emma mulai berteriak kegirangan, kemudian terbang kekepala star beast dan berpose menunjuk.

"Mampus kau, kau tak berdaya dari injakanku!!! hahahahaha Dendamku sudah terbalaskan!!!!" Ucap Emma, sepertinya trauma sebelumnya benar-benar berbekas di pikirannya.

Ardan menggelengkan kepala atas ulah Emma ini, membuat dirinya lupa tujuan utama mendatangkan Emma.

Setelah 4 menit Emma mencurahkan emosi yang terpendam, akhirnya dia kembali kehadapan Ardan lalu berkata.

"Ardan, belah area pangkal leher star beast ini, disitu letak bagian tubuh yang paling berharga" perintah Emma.

Ardan mengambil tombak menempel tembok yang di tangkis oleh Liliux Skyfang sebelumnya, saat ini hanya menyisakan 1 sisi tajam saja lagi, namun masih bisa di gunakan. Area pangkal leher, di penuhi sisik tebal pelindung, lebih tebal dari area lainnya, yang bertugas melindungi sesuatu yang fatal dan penting dari star beast ini.

Karena sudah mati, bagian paling sulit hanyalah sisik yang tebal, sedangkan kulit dan daging berkurang kekuatan pelindungannya. Organ pertama yang di lihat Ardan adalah jantung, dan sepertinya jantung utama. Ardan mengira jantung ini yang di katakana Emma berharga, sebelum terhenyak karena melihat sesuatu yang bersinar yang berada di belakang jantung.

Batu berukuran seperti tabung, diameter sekitar 41 cm dan tinggi mencapai 83 cm, Batu bersinar ini menjadi perhatian Ardan, karena memancarkan atau lebih tepatnya meradiasikan suatu energy yang tidak di pahami oleh dirinya.

"ada energy lain selain tenaga dalam di tubuh mahluk hidup?" ucap ardan secara perlahan karena takjup.