Chereads / Ancient Soldier ( Indonesia ) / Chapter 51 - 051 Applied

Chapter 51 - 051 Applied

Setelah rutinitas pagi, Ardan mulai mengurutkan workshop yang akan di kunjungi olehnya. targetnya minimal 2 workshop yang akan di kunjunginya, maksimal semuanya. kalau sempat langsung mendaftarkan dirinya untuk menjadi General Crafter.

Hanya 25 menit saja waktu perjalanan untuk sampai ke area Workshop, saat turun dari taxi zaman ini, Ardan di sambut oleh 2 bagunan setinggi 150 meter di dekat kiri dan kanan gerbang area workshop, area luar dari 2 bangunan sangatlah luas dan di penuhi oleh kontainer mecha, dan tersusun rapi, antara yang siap kirim dan yang mengalami kerusakan.

Karena tidak ada penjaga di gerbang masuk kawasan workshop, Ardan langsung masuk ke area, dan berkeliling sejenak untuk melihat area workshop ini. Workshop di dekat gerbang adalah Workshop untuk Mecha mechanic dengan bangunan sekitar 25-30% lebih tinggi dari workshop lainnya, setelahnya workshop android mechanic dan metal crafter ada di sisi kiri dari gerbang masuk setelah workshop mecha mechanic memiliki luas dan ukuran standar. Android mechanic memiliki kontainer juga yang di penuhi oleh android, hanya saja jika di bandingkan dengan mecha mechanic sangat jauh jumlahnya. sedangkan metal crafter hanya terdapat 7 kontainer saja yang terlihat oleh Ardan

Selain 4 workshop megah dan sibuk ini, area workshop yang kosong lainnya membuat Ardan tidak percaya akan yang di lihat dirinya. Kota sebersih dan secangih kota [Bountiful] ada area kumuh. walau bangunan dari workshop terawat area di sekitar workshop penuh dengan tumbuhan menjalar dan rerumputan yang tinggi. dari gerbang sampai ujung pinggir tembok perbatasan, terdapat total 14 bangunan, namun hanya 6 yang memiliki informasi di sewa/di jual di tiap depan pagar bangunan. 4 Lainnya tidak ada informasi.

Ardan kembali ke gerbang awal, untuk mengunjungi workshop mecha mechanic, pagar automatis tampak terlihat, saat mendekati pos keamanan workshop ini, Ardan tidak melihat manusia disini, hanya terdapat Android, badannya silicon kepalanya metal. 'waduh, penjaganya android, agak suram ini sepertinya' ucap Ardan dalam hati.

"masukkan nomor registrasi usaha untuk pendaftaran" ucap android yang di sapa Ardan.

Androidnya lebih kearah robot karena tidak bisa melakukan "kompromi" untuk berbicara dengan management didalam. karena tidak tersetting di program mereka. Sepertinya karena terlalu banyak klien, tidak lagi mengizinkan tamu bukan klien untuk datang berkunjung.

Ardan akhirnya membatalkan usahanya untuk mengunjungi workshop mecha mechanic berlabel Banpraga ini.

Kemudian Ardan menyebrangi jalan dengan total 12 jalur dari 2 jalan. Label Daro Tec menjadi terpampang besar di sepanjang pagar dan di tengah bangunan. Namun seperti Banpraga, pagar masuk di jaga oleh robot.

Hasil yang sama persis. Ardan tidak bisa berkunjung ke dalam jika bukan dari badan usaha. Hal ini cukup mengecewakan, Namun apa boleh buat beginilah keadaan saat ini, seandainya sudah memiliki lisensi workshop baru bisa berkunjung lagi. Tapi dalam hati Ardan tidak ada niat lagi untuk berkunjung kedepannya, kecuali keadaan memberikan kesempatan itu nantinya.

Rencana asli gagal total. Setelah berpikir dan kembali ke sekitarannya, Ardan melihat ke arah android mechanic. mungkin ada bedanya dengan kedua mecha mechanic ini, secara jumlah kontainer jauh lebih sedikit, jadi kesibukan lebih rendah tentunya. Sedangkan untuk yang metal crafter, produksi mereka akan jauh lebih canggih dari produksiku di awal, sampai butuh komponen besar baru akan di kunjungi, selebihnya tidak perlu di kunjungi saat ini.

Tak jauh dari pagar, Ardan tersenyum senang, karena yang menjaga sepertinya manusia, namun saat sudah dekat senyuman tersebut sirna, karena kulit silikon jelas terlihat, jadi kemungkinan ini adalah android juga besar, maklum ini adalah workshop android mechanic. Ardan jadinya melihat-lihat saja dari luar sebelum di kagetkan dengan sapaan dari arah sampingnya.

"Selamat datang di Karuya Repair, ada yang bisa di bantu pak" Suara manusia utuh terdengar, tanpa adanya distorsi yang di sengaja.

Ardan terngaga sebelum menjawab "Bapak avatar ya? saya kira android"

Avatar tersebut tersenyum mendengar jawaban Ardan, dirinya sudah melihat ardan yang sebelumnya lewat dan mencoba mengunjungi ke dua workshop di sebelah dan di seberang jalan.

Kemudian Ardan memperkenalkan diri, alasan dan tujuan dirinya datang secara umum, bagusnya respon ekspresi dari penjaga cukup baik.

"oh, calon pemilik workshop ya, silahkan, tempel ID mu di sini, setelahnya aku akan bawa bapak kedalam"

"bisa langsung masuk tanpa sarat lain?" tanya ardan agak terperanjat.

avatar tersebut kemudian tersenyum "iya, bisa, di sini selain saya, hanya ada 6 orang pekerja totalnya, kerjaan lapangan yang melakukan adalah android, dari 6 orang yang ada, 2 orang hampir tidak ada kerjaan sama sekali kesehariannya selain harus datang saja, hanya bekerja di saat keadaan genting, orang itu yang akan bertemu dengan bapak"

dalam hati Ardan tertawa zaman sekarang yang makan gaji buta tetap masih ada. Beberapa sifat pekerja tetap sama walau beda era dengan dirinya. kemudian berpikir, mungkin saja mereka ini expert, kerjaan utama mereka sudah selesai dan menjadi autopilot, tipikal orang worksmart.

Begitu masuk ke area resepsionis, lebih dari 10 android melakukan kegiatannya masing masing. Seolah tanpa ada rahasia, avatar penjaga membawa keliling workshop lantai demi lantai, ada 4 lantai saja walau tinggi gedung ini mencapai 110 meter ucap penjaga.

Saat melelihat lantai di mana android dan avatar yang selesai di bariskan rapat, dirinya teringat dengan pemandangan layaknya film i robot. hanya saja tidak terdapat android yang memberontak disini. yang mana kenangan ini membuat Ardan sedikit tersenyum.

Walau sudah melihat canggihnya android yang ada, dirinya tidak khawatir sama sekali akan munculnya keberadaan android yang memiliki kesadaran untuk menggulingkan majikannya dalam hal ini manusia. Hal ini di karenakan ucapan En'gai.

'Selama manusia tidak bisa membuat a.i bisa berimajinasi, maka a.i tidak akan bisa memiliki kesadaran sebagai makhluk'

Mesin bisa belajar sangat cepat, dan melampaui manusia dengan singkat, namun mereka menggunakan data awal yang ada sebagai dasar awal pembelajaran. Namun jika tidak ada imajinasi, diluar data dan system yang ada, mesin tidak akan melakukan inisiatif apa-apa. Kemungkinan yang fatal hanya saat salah program mengenai eliminasi suatu target, yang bisa menganggap manusia sebagai target eliminasi

Lantai 4 dari workshop ini berada di ketinggian 30 meter saja. sisa lantai di atas adalah slot yang berisikan android yang sudah selesai di perbaiki namun belum di kirimkan balik, yang ini tidak di sebutkan oleh avatar berapa jumlah tingat slot yang ada.

Tidak jauh dari pintu masuk ruangan kantor, keluar seorang wanita cantik, ramping dan rapi. sepertinya kehadiran Ardan sudah di ketahui.

Wanita ini ternyata adalah pemilik workshop ini, sekaligus mekanik ahli dari android, yang bernama Jenna. selain wajah yang cantik, tidak ada fitur fisik yang menjadi nilai tambah dari pandangan Ardan.

Obrolan di buka oleh Jenna, setelah tahu tujuan kedatangan Ardan, ternyata hampir tidak ada yang bisa di buat untuk kerja sama. Hal ini di sebabkan regulasi yang mengharuskan android dan avatar memakai part asli dari pabrikan. Jika ada part yang tidak asli pemilik bisa di cabut izin usaha dan di tahan.

Android sangatlah sensitif bagi pemerintah terran, sedangkan avatar jauh lebih bebas dari pada android, namun hal yang sama antara android dan avatar adalah, avatar core skeleton harus asli pabrikan layaknya android, sedangkan pelindung dan tambahan lainnya boleh tidak asli, hal ini karena cukup banyak ras yang ada di terran empire yang tidak menyerupai manusia.

Akan sangat sulit ras dengan bagian tubuh lebih banyak atau lebih sedikit dari manusia untuk menyesuaikan diri dengan bipedal avatar. Jenna menunjukkan gambar avatar dengan 8 kaki yang pernah di perbaiki olehnya. sayangnya pemilik avatar sudah tidak bekerja lagi di [Bumi], jadi dirinya hanya 1x melakukan maintenance untuk avatar tersebut.

Jenna menjelaskan bahwa workshop ini adalah workshop keluarga, avatar yang mengantar tadi adalah paman dari ibu, dirinya adalah pemilik workshop karena kebutuhan lisensi android mechanic tapi yang mengelola jalannya workshop adalah adik laki laki yang sedang di rumah saat ini, shift kerjanya beda hari dengan dirinya untuk hari ini.

Jenna jago mengenai android dan avatar tapi dirinya amatir mengenai mengelola perusahaan. Yang mengantar, kontrol, dan maintenance adalah sepupu dari Jenna. Jenna yang suka ngobrol membawa pembicaraan keluar topik awal. Ardan menanggapi sedikit sebelum membalikkan ke topik mengenai android, namanya negosiasi terkadang harus memutar terlebih dahulu.

Dari penjelasan Jenna hal yang mungkin bisa di kerjakan oleh general crafter adalah android dan avatar boleh memakai armor tambahan, seperti layaknya baju, tidak boleh terintegrasi dengan bagian tubuh. Namun ini lebih bersifat kesukaan dari pemilik, tidak bisa melalui android mechanic workshop yang membuat, namun android mechanic bersedia memasangkan jika klien membawa alat tambahannya sendiri. Jadi Ardan harus mencoba promosi ke pemilik android atau avatar nantinya.

Hal lain yang di sarankan oleh Jenna kepada Ardan ternyata bukan kolaborasi atau modifikasi namun buat gadget, alat atau barang baru, karena bisa mengakses seluruh peralatan basic workshop, ini harusnya menjadi hal yang mudah untuk general crafter. Sasaran konsumen paling tidak hanya untuk skala kota [Bountiful]. untuk lisensi paten jika kebetulan sama tidak masalah selama paling tidak berbeda kota di satu planet.

Sebelum Ardan pergi meninggalkan workshop Jenna memberikan beberapa alamat website yang wajib di kunjungi oleh para pemilik workshop. Dengan senang hati Ardan menerimanya.

Dalam perjalanan menuju pusat administrasi kota, Ardan kembali memutar otak, kerja sama tidak bisa, membuat produk tidaklah mudah karena dirinya tidak memiliki pengetahuan zaman ini, jika membuat produk dan itu viral bisa berbahaya juga, bisa di endus oleh pemerintah terran, dalam waktu dekat mungkin tidak masalah begitu mereka menyelidiki latar belakang itu bisa menjadi awal permasalahan.

Saat sampai di pintu depan, Ardan melihat pemandangan yang jauh berbeda. jika di bandingkan saat mendaftar menjadi super soldier orang yang ada bisa di hitung dengan jari. sedangkan di administrasi kota antrian sekitar 300-400 orang dan banyak orang terlihat keluar masuk bangunan, padahal masih di satu gedung hanya di sisi yang berlawanan saja letaknya.

Setelah mengambil nomor urut dan menunggu sekitar 30 menit, baru giliran Ardan, petugas yang menerima keluhan adalah avatar, tidak ada yang spesial dari petugas wanita ini, karena ekspreainya datar tidak ada senyum sama sekali.

Setelah mengutarakan keinginan dirinya, petugas hanya meminta Ardan mengulang perkataannya, sebelum di sodorkan tampilan pendaftaran ujian lisensi workshop. Selain memilih tipe workshop yang akan dijalankan, dengan menempel ID card selesai sudah.

Ujian akan di adakan lusa pagi. Ardan mendapat materi fisik untuk yang akan di ujikan.

Sebelum meninggalkan petugas, dirinya bertanya tentang cara membeli workshop, petugas hanya berkata harus ada lisensi workshopnya terlebih dahulu, dan berkunjung ke bagian property di lantai 15.

Mendengar hal ini tidak ada lagi yang bisa diusahakan, yang terpenting dirinya sudah mendaftar untuk mendapat lisensi workshop. Saatnya pulang dan belajar sedikit sebelum ujian.

Karena hari sudah hampir sore, Ardan memutuskan pulang dengan berjalan kaki karena untuk melihat pemandangan kota.