Chereads / Life is Strange! / Chapter 3 - Chapter 3

Chapter 3 - Chapter 3

"Ya, ayahmu itu orang yang hebat" Balas Serin pada cucunya.

"Ahh.. ini untukmu" Serin memberikan 5 Sen dari sakunya.

5 Sen kala itu sangat berarti, 5 sen setara dengan 10 Bil yang berarti bisa membeli sepuluh 'es krim teh manis' kala itu.

Pasca Reformasi nilai mata uang sangat rendah sehingga muncul banyak satuan mata uang. Bil, Sen, Benggol, Kelip, Ketip, Stalen, Perak, Ringgit, Golden.

2 Bil setara dengan 1 Sen, 2.5 Sen setara dengan 1 Benggol, 2 Benggol setara dengan 1 Kelip, 2.5 Kelip setara dengan 1 Ketip, 2.5 Ketip setara dengan 1 Stalen. 2.5 Stalen setara dengan 1 Perak. 2.5 Perak setara dengan 1 Ringgit. 5 Ringgit Setara dengan 1 Golden.

(Note : aku yakin, pasti kalian bingung :v)

Rere menjulurkan tangannya yang mungil untuk meraih uang yang diberikan neneknya.

"Terimakasih nek" balas Rere sambil tersenyum bahagia. Pikirnya dia bisa segera membeli 'es cream teh manis' di toko bibi Luth.

"Jangan dihamburkan ya, sisakan 4 sen disaku celanamu" Nasihat Serin pada cucunya sambil tersenyum.

Rere kemudian memeluk Serin dan menuju toko bibi Luth.

"Sepertinya hari ini tabunganku tidak mendapat pemasukan" Serin berbicara sendiri. Uang itu adalah hasil dari penjualan primadani hari ini. Meski begitu dia sangat senang bisa membuat cucunya bahagia.

***

"Bi, Bibi..." Rere memanggil Bibi Luth dari depan toko.

"Hahhh..." Gerutu bibi Luth.

"Ada apa bocah? Kalau cuma mau lihat saja lebih baik pergi! atau aku siram!" Perkataan bibi Luth memang biasa menyakitkan. tapi kali ini Rere punya uang untuk jajan, jadi Rere terlihat tenang ia yakin kali ini dia tidak akan kena siram.

"Aku mau 'es cream teh manis' aku mau beli 2" Rere tersenyum, akhirnya kali ini dia bisa membeli 'es cream teh manis'

*Byuuurrrrr*

Belum selesai Rere merogoh koin sen dalam saku celananya. tiba-tiba air bekas cucian dari sebuah ember mengguyurnya.

Rere sontak kaget. tapi dia tidak boleh menangis. dia tetap merogoh saku celananya.

"Kalau cuma minta-minta cari toko lain" Maki bibi Luth padanya.

"Aku mau beli kok bi. aku sedang merogoh saku untuk ambil uangnya.." Jelas Rere sambil menahan tangis, matanya sudah mulai berlinang dengan air mata.

"Mana mungkin bocah ingusan sepertimu punya uang! sana pergi!" Balas bibi Luth padanya.

"Ini.. aku punya uang." Rere menjulurkan tangannya untuk meyakinkan bibi Luth kalau uang yang ia pegang cukup untuk membeli 'es cream teh manis'.

"Sudah kubilang, mana mungkin bocah sepertimu bisa beli 'es cream teh manis' uang itu gak cukup. harganya 2 sen" dengan nada tinggi bibi Luth lanjut memaki Rere.

"Aku punya beberapa sen" jawab Rere pada bibi Luth yang tampak masih marah padanya.

"Ini..." Rere memberikan 2 Sen miliknya untuk ditukar dengan 1 'es cream teh manis' kemudian pulang.

Jarak Toko bibi Luth dengan Rumah yang Rere tinggali cukup jauh, untuk menuju kesana harus masuk jauh kedalam pasar Eastflowerjoy karena letak toko berada dipusat pasar Eastflowerjoy.

Ditengah perjalanan, Rere terlihat sangat bangga karena bisa menahan untuk tidak menangis. ingin rasanya segera menceritakan hal ini pada nenek dan ibu nya.

*****