Axton memutuskan telepon setelah berbicara dengan seseorang. Dia tak sadar kalau Cody menghampirinya. "Tuan," ucapnya. Axton menoleh pada Cody.
"Bagaimana malam bulan madunya, sukses?" Senyuman sumringah yang dibuat oleh Axton cukup menjadi jawaban Cody.
"Saya senang jika Tuan senang," lanjutnya.
"Terima kasih ya, karena kau aku dan Wenda kini sudah menjadi pasangan yang sempurna." ucap Axton berterima kasih.
"Sudahlah Tuan, saya melakukan ini untuk sedikit membantu anda. Tapi Tuan, apa anda tak ingin memperbaharui pernikahan anda? Saya yakin anda dan Nyonya sudah saling nyaman." Perkataan Cody dibalas dengan tatapan serius.
"Benar juga ya, tinggal sebulan lagi pernikahanku dengan Wenda akan berakhir." gumamnya serius.
Dia lalu memandang Cody, "Aku akan membatalkan pernikahan kontrakku dengannya dan menggantinya seumur hidup. Aku bahagia bisa bertemu dengan Wenda dan juga menikahinya." Cody lantas tersenyum mendengar keinginan Axton.
"Lalu bagaimana dengan publik? Apakah anda akan ingin mengenalkan Nyonya Wenda sebagai istri anda?" tanya Cody.
"Tentu saja, beberapa hari kita akan mengadakan pesta untuk keberhasilan kerja sama kita bersama DeMonte Corporation rencana aku akan mempublikasikan hubunganku dengannya." kata Axton dengan tenang.
"Baik Tuan saya akan siapkan segalanya." sahut Cody mengerti dengan pikiran Axton yang menginginkan bahwa semua harus dipersiapkan dengan baik.
"Bagus, aku akan melihat Wenda dulu." pamit Axton lalu beranjak pergi meninggalkan Cody. Setibanya di sana, dia terkejut melihat Wenda menangis.
"Wenda, ada apa? Kenapa kamu menangis?" tanya Axton cemas. Axton tentu saja cemas melihat istrinya itu tiba-tiba saja menangis. Dia membalas pelukan Wenda berharap menenangkan wanita itu.
"Apa ada seseorang yang mengganggumu?" tanya Axton dan dibalas oleh Wenda dengan gelengan. Sebenarnya dia ingin mengatakan kabar baik tapi melihat Wenda menangis tiba-tiba dia mengurungkan niatnya.
Dilerainya pelukan tersebut dan menyeka air mata Wenda dengan ibu jarinya. "Ayo kita nonton di bioskop," kata Axton.
"Apa boleh?" tanya Wenda dengan tersendat-sendat, dia tak yakin dengan ucapan Axton mengingat kalau mereka pernah dikejar-kejar oleh fans Axton.
"Tak apa-apa, di sini Jepang bukan Indonesia ya walau aku harus kembali mengenakan topi siapa tahu ada paparazi," Wenda akhirnya menyunggingkan senyuman.
"Mau tidak?"
"Mau. Aku siap-siap dulu ya!" jawab Wenda.
"Jangan lama-lama," kata Axton dan dibalas Wenda dengan mengangguk.
💘💘💘💘
Catatan Author :
Author kali ini mau ngucapin selamat menunaikan ibadah puasa bagi para readers! Semoga ibadah puasanya lancar! Author juga punya kabar buruk nih, selama ramadan author tak akan update, selain karena tak ingin mengganggu ibadah readers, author tak punya kuota internet jadi maafkan author karena besok tak bisa update.
Semoga setelah ramadan author bisa kembali melanjutkan cerita ini!! Bye!