Chereads / TENGKORAK HITAM / Chapter 4 - perencanaan

Chapter 4 - perencanaan

Cahaya matahari mulai terlihat pelan-pelan tapi pasti menyinari, tepat berada di dalam kamar yujin yang tergeletak di lantai, pelan-pelan yujin membuka matanya yang berat sambil terkena silau nya cahaya matahari.

"Pagi yujin.."

Suara tengkorak hitam yang menempel di din-ding, pelan-pelan yujin mengangkat tubuh nya

"Hoamm..pagi skull(H)"

Sekiranya jam 06.00 ia membuka matanya saat melihat alarm di meja kamar nya, yujin berbicara kepada skull(H) tentang kejadian itu bahwa ia membunuh manusia bagaikan menyembelih domba tidak ada rasa kasihan di dalam meliputi aksinya yang ekstrim itu.

"Hahahaha...aku puas sekali!!"

Suara tawaan tengkorak yang membuat bulu-bulu ku merinding, yujin benar-benar keheranan.? Apa yang di maksud dengan tawaan skull(H).? "ahh" tidak terlalu penting bagi ku memikirkan hal seperti itu..! mengingat itu sudah seperti kebiasaan skull(H) dengan tawaan misteriusnya, ia pergi dan tak menghiraukan nya.

Karena ini bukan hari libur sesegera mungkin yujin bersiap pergi ke sekolah

Dengan pakaian seragam rapih dan mempesona. Ia berjalan menuruni tangga dari atas ke bawah, sekalilagi ia menjenguk seseorang yang berada di kamar  kosong untuk  berpamitan pergi kesekolah

"Dreet"

Suara pintu kamar kosong itu terbuka, mendorong dengan tangan kanannya yujin melihat pandangan yang tidak sehat di depannya, seorang wanita umur 30 an terkujur kaku di depannya dengan mata tertutup, dari kelopak matanya berjatuhan berlian kebawah lantai ini, yujin memeluk wanita itu dengan penuh rasa penyesalan yang mendalam.

"Maaf ... maafkan aku !!"

Pelan-pelan ia melepaskan pelukannya dan pergi dari tempat itu dengan wajah yang datar, pagi ini seolah-olah menyambut yujin dengan senyuman berjalan dengan penuh kerapuhan tidak ada kata-kata hiburan baginya karena sosok yang  menghiburnya sudah kaku.

Menunggu di halte bus yang ramai dan bising membuatnya tidaknyaman seperti di tekan oleh banyak nya derita, tetapi sukur lah deritanya selesai karena bus yang mengantarnya ke sekolah datang dari arah timur menuju ke satu titik pemberhentian.

"PSSSSHHH"

Melangkahkan kakinya menuju tangga bus masuk dan melihat dari 40 kursi hanya ada 10 kursi kosong yang artinya dia bisa duduk dari 10 kursi itu 5 di depan dan 5 lagi di belakang, tanpa basa basi yujin duduk di depan tepat di belakang supir samping kanan dekat jendela, sambil melihat lihat pemandangan di jendela.

Setelah 5 menit ia sampai di tempat tujuannya bangunan yang menjulang tinggi, elit dan sangat bermartabat tempat yujin menimba ilmu yang di beri julukan sma kutai, karena ini sudah di tempat tujuannya ia turun dari bus sambil memberikan uang ke pak keneck.

Yujin berjalan dengan santai melewati gerbang tetapi semua itu terhenti ketika ada seseorang yang menggunakan pakaian ala seragam satpam yang berteriak menghentikannya, berkutat di dalam pemikirannya "siapa orang ini...?" Yujin berjalan dan menghampirinya.

"Ada apa pak..?"

Mungkin karena satpam ini baru, jadi ini pertama kalinya yujin melihat dia karena benar-benar mendesak satpam baru itu meng-introgasi yujin dengan detil sambil membawa buku kecil di tangan kirinya  dan pulpen di lengan kanannya

(Penjelasan) buku yang di bawa satpam itu adalah sebuah catatan kedisiplinan siswa.

Yujin mengfokuskan pandangannya ke bet nama satpam itu sambil meng-ejanya teooo supomoo begitulah ejaan di dalam hatinya, satpam itu mengecek seluruh tas yujin dengan penuh ketelitian yang membuat hati yujin berdegup kencang cucuran air keringat mulai membasahi, awalnya yujin sangat kebingungan karena ini baru terjadi hari ini, ketika sedang serius mengecek.

"Heyy mengapa dia belum masuk..!!"

Seseorang yang berpakaian rapih berkumis ala carli chapline ini datang menghampiri satpam baru itu dia adalah guru wakasek sekolah dengan muka yang garang dia menegur satpam baru ini

"Mengapa murid ini belum masuk..!"

Sambil mengarahkan tangannya ke jam 

Guru ini benar-benar marah dan kesal karena bel masuk sudah berbunyi tetapi murid masih berada di luar sekolah, karena keadaan yang mendesak satpam baru ini menunduk dan meminta maaf dan menyuruh ku untuk pergi dengan wajah dan tatapan yang aneh seperti ada sesuatu yang dia inginkan dariku, lagi pula kejadian hari ini memanglah sangat aneh mengapa seluruh siswa sekolah ini di interogasi secara detil seperti ini "ahhh" aku juga tidak mengerti yang jelas gelang ini masih aman dan terkendali, yujin bergegas masuk ke kelas dengan sekuat tenaga ia membuka pintu kelasnya

"BRAKKKKK"

(Penjelasannya jadi gelang yuroboros  hanya akan terlihat oleh orang-orang yang memilki kekuatan magic mustahil bagi orang biasa bisa melihat gelang ini)

Seluruh tatapan tertuju padanya dan dia melihat seseorang guru baru di kelasnya berjas rapih dan aristongkratik, orang ini tersenyum kepada ku dan mempersilakan ku untuk segera duduk karena pelajaran akan segera di mulai, yujin mengangguk dan berjalan menuju kursi barisan kanan paling belakang, aku menggeletakkan tubuhku di kursi ini sambil menghela nafas karena masih sempat

"Huuuhh"

Sebelum ke pada materi Pembelajaran guru yang penuh pesona ini memperkenalkan diri nya dengan santai dan rileks.

******(sudut pandang)******

Aku menyapa dengan penuh senyuman dan sedikit berbasabasi mengenai kebersihan dan hobi, dengan sigap aku memperkenalkan diri ku di sini :

Namaku: alberto

Umur : 27 thn

Hobi : membaca 

"Dan aku di tugaskan menjadi guru sementara disini semoga kalian senang atas kehadiran ku"

Dan lentunan suara kepuk tangan yang indah menyambut ku, sebelum memulai pelajaran ini aku mengizinkan siswa-siswa ini untuk bertanya-tanya mengenai kehidupan dan riwayat pendidikan ku, aku sengaja melakukan hal ini agar siswa-siswa disini bisa lebih akrab dan dekat dengan ku.

Tiba-tiba seorang siswa bertanya

"Pak guru...aku ingin bertanya..? Apakah dulu bapak pernah pacaran..?"

kurang ajar dia bertanya mengenai masalah cinta ku..yang jelas-jelas pribadi

"Pernah tetapi pacar bapak berkhianat..bisa di bilang selingkuh.."

Aku menjelaskan kisah cintaku yang tragis ini, bahwa usia remaja ku sangat lah tidak menyenangkan dan payah.

Mereka tertawa, menangis dan terharu tetapi di satu sisi ini aku berhasil meningkatkan legitimasi siswa disini.

Sambil menepuk meja alberto mengajak siswa untuk kembali fokus karena hiburan dan santai sudah selesai.

"Sekarang kita akan memulai pelajaran dan pelajaran hari ini bukanlah materi tetapi tes IQ siswa dan siswi"

Mereka semua kaget dan kebingungan

"Eh..."

Aku menjelaskan maksud dan tujuan ku mengenai hal ini

"Tujuan saya disini adalah menilai kualitas otak kalian bukan berdasarkan akademik saja tetapi tentang kerja otak kalian..!! Dan saya tidak pernah melihat kalian dari sebuah ranking melainkan kan kemampuan..!!"

Mereka hanya terdiam seperti di dalam goa yang sepi dan gelap, serentak aku membawa sekiranya 20 lembar kertas karena siswa di sini hanya 20 orang 10 laki-laki dan 10 perempuan.

Lagi pula soal yang ku bagikan ini adalah soal yang memperlihatkan kualitas dan kemampuan seseorang

(Penjelasannya jadi soal yang dibagikan alberto ini tidak ada hubungannya dengan pihak sekolah sama sekali, melainkan isi soal itu tentang bagaimana tindakan seorang siswa dalam menghadapi suatu masalah dan bagaimana cara dia memerintahkan atau memprediksi suatu hal. Dengan tujuan agar alberto mengetahui karakter dan kerja otak mereka dalam menghadapi suatu masalah)

Dengan wajah yang serius mereka mengerjakan soal dengan penuh ketelitian, alberto hanya memberi waktu 5mnt untuk mengerjakan soal ini, disini aku merasakan sensasi ketenangan sambil menghela nafas dan melihat  waktu yang terus berjalan.

*****sudut pandang*****

Kesunyian ini aku rasakan kebingungan ini juga aku rasakan, aku hanya mengerjakan soal ini se-mampunya lagi pula ini tidak akan masuk daftar hitam di raport ku, sekiranya waktu sudah mencapai batas nya

"Treeeeet Treeeeet Treeeeet"

"Waktu habis..!!"

Sang guru  pelan-pelan berjalan dan menarik soal siswa dan siswi satu persatu dengan senyuman yang hangat di wajahnya.

"Sekarang kalian boleh istirahat..!" Ucapnya

Sambil berjalan menuju pintu keluar kelas, "aahhh" hari ini banyak sekali hal-hal aneh terjadi, suara berisik di kelas pun mulai pecah aku tidak bisa tenang di sini mereka semua sangat berisik dan mengganggu ketenangan ku, yang memaksa diri ku untuk bertindak Keluar dari kelas, karena  aku ingin ketenangan sebaiknya aku berpikir tempat apa yang cocok untuk ku ber-istirahat sambil rebahan

"Ah... sebaiknya aku ke taman belakang sekolah..!!" (Baik untuku karena aku adalah seorang penyendiri)

Berjalan menuju tempat yang di inginkan kan sambil merasakan estetik monumen sekolah. tatapan mata tertuju kepada kursi besi kosong yang ada di taman itu karena merasa ingin tenang dan juga rebahan yujin langsung melakukan aksinya (tidur di tempat duduk)

"Ah...sepi tidur ah...."

"Gubrak"

"Ahhhh nikmatnya..."

Lentunan angin ini seakan-akan membawa yujin kepada suasana yang damai dan tenang aku hanya bersantai beberapa menit di sini, terdengar suara halus dan lembut dari atas kepalaku pelan-pelan aku membuka mataku dan melihat nya dengan sedikit samar

"Ini tempat duduk loh bukan tempat tidur..."

"Ahhh....kamu.."

Aku melihat seorang gadis yang pernah ku temui sebelumnya, dengan penuh keindahan dan senyuman yang manis seakan-akan menandakan sebuah kebahagiaan.

"Yujin apa kamu baik-baik saja..?"

"Ahhh..aku baik..."

"Kamu sedang apa..?"

"Aku hanya sedang bersantai saja.."

"Hmmm.... begitu ya.."

"Ahhh" jantung ku berdegup dengan kencang apa yang harus aku lakukan dia duduk di samping ku dengan tatapan tajam yang indah.

"Yujin apakah kamu tidak memiliki teman...?"

Petanyaan apa ini seperti meneror ku dari belangkang.

"Tidak..memangnya kenapa..?"

"Tidak aku hanya bertanya....kalo begitu yujin.."

("Treeeeet Treeeeet Treeeeet")

"ahh...maaf aku harus masuk kelas..!"

"Eh.."

Yujin bergegas menuju kelas dan meninggalkan gadis itu yang duduk di kursi besi taman tanpa ragu sedikit pun.

Pelajaran sekolah pun di mulai seperti biasa guru itu datang dengan penuh membawa buku paket tentang materi hari ini.

"Huuuhh...pelajaran yang paling menguras pikiran (aritmatika)..."

"Baiklah anak-anak bapa harap pelajaran hari ini bisa di mulai...!"

"Siappp pak.."

Suara sautan dari murid yang siap akan hal ini.

Pancaran sinar senja matahari mulai terlihat dari kaca, suara Bell sudah terdengar keseluruhan penjuru kelas yang menandakan penutupan akhir pelajaran ini.

"Sekian dari bapak semoga besok kita bisa bertemu lagi..."

Ucapan guru ini menandakan berakhirnya pelajaran hari ini, "uhh" lega rasanya aku bisa pulang dan bersantai di rumah.

"Dreet"

"Aku pulang skull(H).."

Aku bergegas menaiki tangga dan membuka pintu kamar. 

*****Sudut pandang*****

"Bagaimana apakah sudah berhasil..?"

"Hmmm..aku masih belum memastikannya tetapi aku sudah tau siapa pembunuh itu.!! Kemungkinannya 50%..dan ini masih perkiraan ku..!!"

"Tetapi aku merasa aneh dengan soal yang kau pegang..?"

"Tentu saja karena kertas soal inilah yang memberi ku petunjuk lebih..dan sebentar lagi orang itu pasti ku tangkap..!!"

*****sudut pandang*****