Chereads / Perjalanan Ke Masa Lalu / Chapter 1 - Pagi Hari Yang Tenang

Perjalanan Ke Masa Lalu

🇮🇩KelvinAjja
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 4k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Pagi Hari Yang Tenang

"Kukuruyukkkk"

Suara ayamlah, yang membangunkanku dari tidur yang nyenyak

"Ahh, ini masih pagi, baru juga jam 07.00"

Lalu aku pun melanjutkan tidur yang ditunda tadi,aku kembali tidur karena hari ini hari minggu, dimana aku tidak melakukan aktivitas ku seperti biasanya.

Tiba-tiba dari luar kamarku terdengar sebuah suara yang memanggilku,tapi aku abaikan karena suara itu terdengar samar-samar di kepalaku. Tak heran aku sangat lelah karena kemarin aku latih tanding dengan temanku,aku dan dia berdebat soal siapa yang jago dalam hal sihir kekuatan,namun apa daya dia lebih kuat dibandingkan aku,alhasil tubuhku tidak bisa menerima kekuatan yang aku keluarkan sendiri. Suara itu semakin jelas terdengar...

"TATSUMIIII!" Terdengar suara ibu olehku

Aku pun langsung bangun dan langsung berganti pakaian dan bergegas keluar kamar

"Iya bu, aku bangun"

Begitu Aku membuka pintu kamarku, terlihatlah sepasang mata tajam yang mengamati ke arahku, seraya berkata "Kau tak akan bisa ke mana-mana"

"Kau sudah lupa tugasmu hari ini,tatsumi?"

"Tugas apa,bu?" kataku bertanya

"Kamu harus bersih-bersih rumah, Ayah dan ibu sangat sibuk hari ini"

"Memangnya ayah dan ibu mau pergi kemana?"

"Ada pertemuan di alun-alun kota, sebagai rakyat biasa kita harus bisa mentaati peraturan di desa ini"

"Oh aku mengerti bu,Ayah dan Ibu tidak perlu khawatir, biar aku yang menjaga rumah hari ini"

"Awas, jangan sampai malah membuat rumah ini hancur ya!" Kata ibuku memperingatkan

"Iya bu" Sambil tersenyum mengernyitkan dahi"

Ayah dan ibuku pun langsung menghadiri pertemuan itu, Ayah tak berbicara apapun padaku, karena dari kecil aku sudah menilainya sebagai seorang yang pendiam, dan juga tegas. Aku pun menunaikan tugas yabg diberikan kepadaku, kali ini aku tidak akan menggunakan sihir lagi untuk membersihkan rumah, soalnya nanti ibu pasti marah karena alasan yang sama. Aku belum menguasai banyak sihir, namun diantaranya berhasil aku kuasai dengan baik.

"Hahhhh, Capek juga membersihkan seisi rumah"

"Kalau saja aku menguasai sihir CLEAN, pasti aku langsung bisa membersihkan seisi rumah,tapi ya apa boleh buat."

Di dalam dunia ini terdapat 5 Kelas Sihir, yaitu:

Class Beginner

Class Standart

Class Advance

Class High, dan

Class Legendary

Aku hanya menguasai beberapa sihir Class Beginner saja, Karena keluargaku bukan dari keluarga penyihir, sehingga aku pun tidak begitu mempedulikan sihir-sihir kelas tinggi yang hanya bisa dicapai oleh seseorang yang berkemampuan tinggi, dan juga faktor keturunan.

Aku Mengambil segelas air putih,duduk di sofa, kemudian menyalakan tv, melihat apa yang terjadi di dunia ini, bisa dibilang aku menyukai acara berita, dibanding dengan acara televisi yang lain.

Kuperhatikan sekeliling rumahku, terbuat dari kayu yang cukup kokoh dan beberapa bagian diantaranya harus di perbaiki, aku tidak begitu peduli, karena aku bukanlah tukang kayu atau semacamnya.Setelah beberapa lama menonton tv aku terlelap dalam tidur.

"TATSUMI, TATSUMI"

"A, apa?"

"Tolong, aku"

Aku pun bergegas membuka pintu rumahku

"Mikami?!"

Aku melihat teman sekelasku, wajahnya pucat dan luka dimana-mana

"Hey, Mikami kamu kenapa?, Hei ,Hei!"

Lalu aku baru menyadari apa yang terjadi di luar rumahku

"A, Apa ini?!"

Langit berubah menjadi gelap, terjadi kebakaran dimana-mana,orang-orang tidak tahu apa yang harus mereka perbuat karena mereka telah kehilangan rumah,dan bahkan keluarganya.Aku pun membaringkan Mikami di kamarku, lalu aku bergegas keluar untuk mencari tahu apa yang terjadi diluar sana.Aku menyusuri jalan setapak, dengan bau asap dan api dimana-mana, Menyadari bahwa semuanya telah hancur lebur, ditengah perjalanan aku menemukan pamanku, dia menjalankan toko tempa senjata.

"Paman Lev, Paman Lev!!"

"Tat...su...mi?"

"Iya, ini aku paman, kenapa paman bisa tergeletak disini?!"

"Paman... tidak tahu... kejadiannya.. seper..ti apa..."

"Uhuk...Uhuk" Tiba-tiba pamanku batuk berdarah

"Paman!, Paman harus ku bawa ke tempat yang aman!"

"Ti..dak usah Tat..sumi, sebaiknya... kau khawatirkan... ayah dan ibu mu.. yang sedang ..mengadakan..Pertemua..n di alun..alun desa..."

"Tapi, paman... Bagaimana dengan paman?"

"Paman.. akan baik-baik saja... cepat... pergilah"

"Baiklah paman... Aku pasti segera kembali kesini"

Akupun langsung pergi menuju alun-alun desa, namun yang ada hanyalah tumpukan bangunan yang telah terbakar hebat

"Ayah!!,Ibu!!"

"Ayah!!"

"Ibu!!"

"Waah, ada anak kecil yang masih hidup ya..." Terdengar suara seorang wanita, tapi aku tidak tahu dimana orangnya

"Si..siapa kau?, Tunjukan dirimu sekarang juga!"

"Masih ada saja , penyihir kelas rendah yag berani berkata demikian."

Akupun melihat keatas dan wabita itupun terlihat, dia memakai baju bertudung merah yang memenuhi kepala, tubuh, bahkan kakinya

"KAU!!!"

"Apa kau yan sudah melakukan semua ini!?"

"Bagaimana ya, Aku paling tidak suka melihat kalian, penyihir kelas rendah, hah, yang hanya bisa sombong dan tidak menyadari kasta kalian..."Wanita itu berbicara seolah sedang mengutarakan maksud dan tujuan nya melakukan semua ini, namun aku tetap tidak mengerti maksudnya.

"Apa maksudmu?, aku tak mengerti apa yang kau bicarakan!"

"Kalian hidup menurut jalan seorang penyihir, namun kalian telah dikhianati oleh kejamnya kekuatan yang telah kalian miliki, maka dari itu... aku harus meluruskan ideologi yang salah itu dengan memusnahkan KALIIAN!!!, WIND ARROW!!" Penyihir bertudung itu pun menyerang ku dengan Sihir Panahnya

"Sial!,DEFENSE RULE!" Aku menahannya dengan sihir pertahanan yang aku miliki, namun pertahananku dengan mudah dihancurkan dengan serangannya.

"Penyihir kelas rendah seperti mu, seharusnya sudah enyah dari dunia ini!!, BURNING...FIREEE!!" Api yang sangat besar berkobar didepan ku , bahkan aku tahu bahwa aku tak dapat menahan serangannya itu.

`Ya Tuhan, itu serangan class III, bagaimana aku dapat menahannya`Pikirku dalam hati.

Dalam kenyataan yang pahit ikut aku hanya bisa pasrah dengan apa yang akan terjadi pada hidupku.

"Tidak akan kubiarkan!!!, STRONG DEFENSE!!" Terdengar suara seseorang masuk ke dalam pertempuranku dan menahan seranngan api tersebut

"Kak Miya?!"Kataku terkejut, dia adalah seorang kakak kelas ku, tahun ini , tahun terakhir baginya di sekolah sihir, aku mengaguminya karena dia lebih pandai dalam hal sihir daripada teman sekelasnya yang lain.

Api itu pun kunjung padam karena tidak dapat menembus pertahanan kak Miya, taoi sebagai timbal baliknya, meskipun berhasil menolongku, Sihir pertahanan kak miya tidak berhasil melindungi tubuhnya sepenuhnya.

"Kak Miya!, Kakak tidak apa-apa?"

"Hahhh-hahhh,justru aku yang harus bertanya padamu soal itu..."

"Tapi kakak, lukamu..!"

"Ini tidak apa-apa" Katanya lirih, sambil menyembunyikan eskpresinya

"Hahaha, drama murahan begini, membuat ku makin ingin melenyapkan kalian, apa kalian sudah siap?"

"Tatsumi, larilah dari sini biar, kakak yang melawannya.."

"Tidak, Jangan , Itu lawan yang tidak sepandan denganmu kak...Larilah bersamaku"

"Tidak apa-apa, jalan seorang penyihir harus kuat , dalam mengambil keputusan, kau tahu itu kan?"

"MUSNAHLAH KALIAN, BERSAMA DENGAN IDEOLOGI BODIH KALIAN ITU!!, THUNDER SHOCKK!!!"

"CEPAT LARILAH , TATSUMI!!!" Lalu aku didoring dengan kuat oleh kak miya, sampai terpelanting jauh

DUUARRRR!!

Petir yang luar biasa hebat, memusnahkan segala yang ada disekitarnya,Pohon-pohon, rumah-rumah , semuanya habis terkena petir tersebut.

"Kak MIYA!!!"

"Hahahahaha, Kakakmu itu sudah tiada, Sebentar lagi kau akan menyusulnya!!, WIND ARROW!!!"

"SIALAANNN!!!!"

...

Semuanya gelap, apa yang terjadi?

"Tatsumi, mau sampai kapan kau tidur di sofa begitu?"

"Hah?"

Aku membuka mataku, melihat sekeliling ku, aku dibangunkan oleh ibu, ternyata ini sudah pagi, dan tv yang kulihat tadi masih menyala

"Ah , cuma mimpi ya.." kataku bergumam

"Lho?, Kamu kenapa , bajumu sampai basah begitu?

"Eh?" Aku pun meraba baju ku, Keringat deras mengucur dari tubuhku

"Kamu sakit?"Tanya ibu

"Tidak bu, aku baik- baik saja"

Aku segera bergegas mandi dan mengganti bajuku dengan seragam, kemudian aku berangkat ke sekolah

"Itu mimpi apa ya?" Segelintir pertanyaan besar yang mengguncang hatiku...

Itu apa ya?...