Pagi ini begitu cerah, cahaya matahari mulai masuk melewati celah-celah jendela kamar. Diluar embun bersinar karena terpaan cahayanya. Begitu tidak adil, seakan mereka menertawakan apa yang aku rasa.
Kemaren aku masih dicintai dengan sepenuh asa, masih bermanja dengan jelmaan jiwa. Tapi hari ini aku bangun dari tidurku yang tak bermakna. mulai menyelusuri waktu tanpa suara.
Kemaren aku masih mencintai hingga aku terluka, bukan hanya kemaren tapi hari ini masih terasa sayatan luka didada. Sedangkan dia menghilang bagaikan kabut dikala terang. Ya aku mencintainya dengan seluruh rasa yang ada. Tapi kini hari yang kulalui terasa sia-sia tanpa dirinya.
Apakah engkau tau? andai rasa ini bisa berubah hanya sekejap saja, kepergianmu merenggut semua asa, meninggalkan jejak luka didalam jiwa.
Aku sangat terluka setelah dia memutuskan untuk pergi. Sekarang bulan Mei 2016. Hari-hari terasa sunyi,sepi meski aku tak tinggal sendiri ada kakak dan keponakanku yang lucu namun belum bisa menghibur hari.
Namaku Dara Humaira, cukup panggil aku dara saja. Umurku 22 tahun. Tulisan diatas merupakan isi hati ku saat ini. Ditinggal kekasih karena keegoisan diri. Aku memang benar-benar terluka sampai - sampai semua kata-kata yang aku tulis menjadi deretan kalimat yang sangat bermakna. Ternyata patah hati bisa merubah segalanya. Buktinya aku, aku menjadi lebih puitis dan tragis tentunya. Namun hari-hari terluka ini akan aku lalui meski hanya mengandalkan tekad dan niat. Huft....yang benar saja, aku juga pernah terluka dan kecewa sebelumnya tetapi mengapa di tinggalkan oleh pria satu ini membuat aku tertatih. Ya dia, laki-laki yang seharusnya menepati janji untuk selalu menemani. Jaka, kamu berhasil membuat luka yang sangat-sangat duka. Hingga aku tidak tau harus bagai mana untuk bisa menata hati hingga mampu kembali ceria.