'Ini yang terakhir, ini yang terakhir, Pruisen. Bertahanlah sedikit lagi.' Bisik Pruisen pada dirinya sendiri.
Ia ingat tadi pagi adiknya dan temannya tiba-tiba datang berkunjung. Mengobrol sebentar dan berakhir dengan janjinya untuk pergi bersenang-senang. Namun, pada akhirnya Pruisen diseret paksa ke istana hanya untuk memimpin upacara kolot yang diatur orang tua kolot. Setidaknya Pruisen berpikir demikian.
Kini seorang pemuda yang kelihatan seumurannya berlutut dan menunduk tepat dihadapannya. Fitur wajah orang ini unik. Sangat jarang menemukan orang seperti ini di kerajaan mereka menurut Pruisen. Ia memiliki wajah bulat dengan hidung yang lebih menonjol serta mata dengan ujung menurun yang terlihat lemah lembut. Pruisen bisa membayangkan jika pemuda ini bahkan tak tega untuk membunuh seekor semut.
Berbeda dengan penduduk Bergenia yang setiap individunya pasti memiliki kerutan diantara alis mereka. Membuat wajah mereka tampak serius dibandingkan penduduk kerajaan lainnya.
Pruisen berdehem pelan untuk menghapus kegugupannya. Diangkatnya tongkat dengan ujung berlian dan ukiran dalam bahasa kuno yang merupakan pusaka kerajaan. Sebuah sumpah yang telah dilantunkannya pada tiga orang sebelumnya diulangnya kembali.
"Im Namen der Gerechtigkeit, um die Schwachen zu schützen und Verbrechen zu bekämpfen,"
"Im Interesse von Weltfrieden und Wohlstand,"
"Nimm dein Schwert und halte das eiserne Kreuz auf deiner Brust,"
"Widme deine Seele und dein Leben,"
"Ich, der erste Prinz, Pruisen von Frederick, gewähre dir einen Titel als ehrenwerter Ritter,"
"Möge der Allmächtige dich immer beschützen, Ivan Chernyavsky*."
Begitu kalimat itu selesai diucapkannya, Pruisen menyentuhkan ujung tongkat ke pundak kanan pemuda itu kemudian pundak kirinya. Tepuk tangan terdengar dari belakang pemuda bernama Ivan Chernyavsky yang baru saja mendapat gelar ksatria terhormat.
Setengah mengantuk, Pruisen mengangkat dan menunjukkan telapak tangannya dengan senyum yang dipaksakan. Menandakan berakhirnya upacara penobatan anggota 'Iron Cross'.
Tepuk tangan terdengar semakin keras. Tidak seperti tepuk tangan ala anak-anak di pesta ulang tahun tentunya. Tepuk tangan yang elegan mengingat mereka menghadiri acara ini adalah petinggi kerajaan dan bangsawan.
Ivan Chernyavsky masih menunduk. Berjalan mundur perlahan dari tahta Sang raja. Bergabung bersama mereka yang sudah diberi kehormatan terlebih dahulu.
"Malam ini akan diadakan pesta sebagai penghormatan untuk para ksatria suci yang telah mengabdikan hidup mereka demi kerajaan kita serta terbentuknya 'Iron Cross'." ucap Pruisen jelas dan tegas.
Manik garnet Pruisen mencari Heitz dan Rain diantara kerumunan yang masih berdiri memberikan tepuk tangan. Ia yakin keduanya mendapat tempat yang mudah ditemukannya. Dilihatnya kepala Heitz dan Rain menyembul di tengah-tengah kerumunan karena tinggi keduanya yang sedikit tak wajar.
Wajah mereka tampak terlihat jelas. Heitz dengan ekspresi seriusnya menatap Sang kakak. Pruisen tak tahu apa yang dipikirkan pemuda bermata sky blue saat itu. Sebaliknya, Rain terlihat bersemangat. Entah mengapa hal itu membuatnya senang.
"Das Leben, das Königreich Bergenia!**"
Mereka yang berada di ruangan itu bersorak untuk kerajaan. Sorakan yang sering didengar dan sudah menjadi semboyan resmi.
"Das Leben, das Königreich Bergenia!"
Pruisen duduk di singgasana yang sebentar lagi akan menjadi miliknya. Ia merasa tidak nyaman. Ia lebih suka bertindak bebas dan berdampingan bersama orang-orang yang disayanginya. Ia merasa takdirnya bukan disini.
"Das Leben, das Königreich Bergenia!"
Heitz menolehkan kepalanya ke samping. Sekedar mengecek satu-satunya teman perempuan yang dimilikinya. Mata violet gadis itu berbinar-binar melihat Sang kakak yang begitu gagah di depan sana. Surai brunette-nya berkilau memantulkan cahaya lampu. Tanpa sadar pemuda itu terpana. Menimbulkan semburat merah di pipinya.
"Das Leben, das Königreich Bergenia!"
Semua demi kerajaan. Sorakan terakhir membulatkan tekad Rain. Ia ingin membuat dunia damai seperti dahulu kala. Tempat dimana semua orang bahagia. Karena ia termasuk bagian dari ksatria suci 'Iron Cross'.
Harus ada yang mengotori tangan mereka untuk menghentikan perang.
----------------------------------------------------------------------------------
Dalam bahasa Jerman;
*) Atas nama keadilan, untuk melindungi yang lemah dan melawan kejahatan. Demi kepentingan perdamaian dan kemakmuran dunia. Ambillah pedangmu dan peganglah simbol Iron Cross itu di dadamu. Dedikasikan jiwamu dan hidupmu. Saya, pangeran pertama, Pruisen von Frederick, memberi Anda gelar Honorable Knight. Semoga Yang Mahakuasa selalu melindungimu, Ivan Chernyavsky.
**) Hidup, Kerajaan Bergenia!