"Gua cinta sama lo, Carly."
Carly melebarkan mata mendengar ucapan pria di hadapannya. Apa dia tidak salah mendengar? Oliver yang terkenal di sekolahnya ini mencintai Carly?
"Oliver, lo bilang apa?" tanya Carly dengan mata melebar. Dia memperhatikan Oliver yang menatapnya hangat dengan senyuman di wajahnya. "Ini bukan hal main-main," peringat Carly, mengira bahwa Oliver hanya sedang membual atau bermain-main dengannya.
"Memangnya aku kelihatan main-main?" tanya Oliver balik dengan alis terangkat sebelah. Dia maju selangkah membuat Carly otomatis mundur. "Seorang Oliver enggak pernah main-main."
"Justru karena lo Oliver, gue ragu." Carly memberanikan diri, kemudian melipat kedua tangannya, memandang Oliver. "Karena gue tahu, Oliver enggak akan semudah itu suka sama cewek dengan tulus. Paling cuman main-main. Jadi, gak usah kayak gini, gue tahu, elo cuman main-main sama gue, Oliver. Iya, kan?"
"Gua playboy sih, tapi bisa berubah, kan, Carly Calanthe?"
Carly menyunggingkan senyuman miring. "Agak mustahil untuk seorang Oliver Abimana. Perasaan lo palsu."