Mereka pun duduk. Mira duduk di tengah-tengah kedua orang tuanya, sedangkan di hadapan mereka Gina duduk sendirian. Di sebelah wanita itu terdapat satu kursi kosong yang akan ditempati oleh Dika, namun pria itu belum datang jua.
Baru saja diomong, pria itu datang. Dika berkata bahwa ia baru saja menyelesaikan pekerjaannya dan terjebak macet di perjalanan. Melihat seorang pria tampan yang datang Ayah dan Ibu Mira terpana melihatnya. Dika memiliki wajah tampan layaknya seorang pemain film. Keduanya ingin beroto dengan pria itu selesai makan malam nanti.
"Kamu ini ya, selalu saja mengedepankan pekerjaan," cibir Gina.
Dika tidak membalas ucapan itu. Ia duduk di sebelah sang Ibu.
Pria itu harus banyak-banyak bersabar.
Kedua keluarga pun sudah berkumpul, sebenarnya Mira dan keluarga belum tahu maksud Gina dari makan malamini.