Hari ini adalah hari yang menyebalkan untuk Dito, pasalnya dirinya harus menemui seorang gadis di alamat yang diberikan Ibunya kemarin.
Pria itu merogoh kantong jaz-nya. Mengambil secarik kertas yang diberikan oleh ibunya kemarin. Ia menatap alamat yang tertulis di kertas tersebut lama, menimang-nimang apakah dirinya akan pergi atau tidak.
"Pokoknya, Ibu tidak mau tahu. Kamu harus menemui gadis tersebut dan menikah dengannya. Sudah cukup waktu kamu untuk sendiri, kamu harus tumbuh dewasa dengan memiliki keluarga kecil yang akan kamu pimpin." Ia mengingat ucapan Ibunya kemarin.
Detik kemudian ada yang mengetuk pintu ruangannya. Pria itu pun mempersilakan orang yang ada di balik pintu itu untuk masuk ke ruangannya.
"Silakan masuk," ucap Dito mempersilakan orang tersebut masuk.
Pintu ruangan terbuka, sang sekertaris masuk ke dalam dan memberikan info untuknya.