Chereads / Mantan Gebetan! / Chapter 38 - Kencan pertama

Chapter 38 - Kencan pertama

***

Sebuah pesan singkat muncul dilayar ponsel ku, aku bergeming sesaat karena merasa heran dengan nomor yang tidak ku kenal. tanpa bisa dicegah, aku langsung membuka pesan itu, isinya membuat ku terkejut dan entah mengapa senyum senang terpatri di wajah ku saat membacanya.

haiii ini aku, Al.. kamu gak perlu tau aku dapat nomor mu dari siapa, aku ingin mengajak mu jalan malam ini, apa kamu bisa?

tak menunggu beberapa lama, aku langsung membalasnya.

hai juga, aku bisa.

pesan sudah terkirim, namun baru saja aku meletakkan ponsel di atas meja belajar, suara dering pesan kembali terdengar. dan satu hal yang pasti, bahwa malam ini.. aku akan berkencan dengan nya...

Aku sedang berada di sebuah restoran mewah dengan dekorasi vintage dan lampu yang terang benderang, memakai sebuah gaun berwarna maroon yang panjang gaunnya hanya sebatas lutut. tak ketinggalan dengan high heels hitam berukuran lima sentimeter, membuat kepercayaan diriku bertambah dua kali lipat, dengan tinggi tubuh ku yang hanya 155 saja membuatku merasa lebih anggun mengenakan high heels ini. model gaun yang ku pakai adalah gaun Sabrina yang mana kedua bahu ku terekspos dengan jelas, aku memasangkan sebuah kalung berwarna silver, tatanan rambut panjang miliki ku, kini ku sanggul kecil dengan Surai anak rambut yang sengaja ku biarkan ada di sisi kedua telinga. sembari menunggu pesanan kami, aku tidak pernah bisa lepas dari pesona sang aktor ini, ya... siapa lagi kalau bukan Alfaro Bautista, lelaki yang di gilai oleh sejumlah fans wanita. dan aku termasuk salah satu dari mereka. masih tak menyangka, bahwa kini sang aktor yang selalu bisa ku lihat di tv atau mungkin majalah fashion dan remaja, sedang duduk di depan ku. tak sedikit pun aku menemukan kecacatan dalam dirinya. namun lamunanku buyar saat mata indahnya yang sempat sibuk menatap layar ponselnya kini terarah padaku.

Deg

aku jadi salah tingkah, dan menundukkan pandangan ku diatas meja makan yang hanya tertata peralatan makan.

"maaf aku mendiamkan mu, manager ku terus bertanya aku ada dimana."

"memangnya kamu tidak memberi kabar?"

"hah,," ia menghela nafas "aku lelah seperti ini" keluhnya, tampak ia menyandarkan punggungnya di kursi.

"apa yang membuat mu lelah?" tanyaku penuh dengan keingintahuan yang besar

"yahhh, menjadi seorang aktor yang tidak bisa hidup bebas seperti manusia normal." aku mengerutkan dahi bingung, ia bergumam

"maksud ku, tak ada satu pun privasi dari ku yang tidak mungkin semua orang tidak tahu."

oh, jadi seperti itu. memang benar, semua orang yang terlibat di dunia entertainment tidak akan pernah luput dari media pemberitaan.

"dan, yang membuatku ingin terbebas dari ini semua adalah berhenti sekarang juga."