Chereads / Hembusan Hasrat / Chapter 69 - Pelatihan Binal Siswi Unggulan XI

Chapter 69 - Pelatihan Binal Siswi Unggulan XI

Entah sudah berapa lama waktu yang berlalu....

Sarah kini sedang menikmati goyangan penuh nafsu dan peraduan di antara selangkangannya dengan selangkangan sang lelaki.

Kedua tangannya terangkat mencoba meraih sang lelaki, mengundang dirinya untuk masuk ke dalam pelukannya.

Namun sang lelaki malah menjulurkan kedua tangannya yang sedari tadi memegangi paha sang wanita dan kini mereka berdua saling mengadu selangkangan, saling berhadapan satu sama lain sementara kedua tangan mereka yang telah bertemu di tengah – tengah saling menggenggam satu sama lain.

Tangan kiri Sarah menggenggam tangan kanan Wiradhi sementara tangan kanan sang wanita menggenggam tangan kiri sang lelaki.

"Ah ah aah aaaakkkkhhh....!"

Tubuh Sarah yang semula masih terbaring di atas matras perlahan ditarik dan dituntun oleh tangan Wiradhi yang menarik kedua tangan sang wanita dengan penuh kelembutan.

Selangkangan kedua insan yang kini telah bersatu tersebut masih terus saling beradu hingga sang wanita kini telah terduduk kembali di atas selangkangan sang lelaki sementara selangkangannya sendiri terbuka lebar dengan kedua kakinya yang panjang semampai membuka ke samping.

Dengan tubuh mereka yang saling berhadapan satu sama lain, nafas mereka yang panas memburu saling membentur menyublim menjadi satu smentara sang lelaki tanpa henti terus menggenjot tubuh indah gemulai sang wanita yang turut bergoyang mengikuti irama pinggulnya.

Kedua buah payudara Sarah yang besar dan ranum bergoyang dengan liar membal – membal terayun ke sana – ke mari memperlihatkan pemandangan yang sangat playful dan begitu menggoda di mata Wiradhi.

Dengan penuh semangat dihentakkannya pinggulnya semakin cepat dan dalam, membuat misil iskandarnya semakin ganas meluluh lantakkan lubang kenikmatan sang wanita.

"AAakkkkhh!!!! Aaaahhhhhh!!!!!"

Teriakan panjang penuh nafsu keluar dari mulut Sarah yang menjulurkan lidahnya yang sangat merangsang sementara kepalanya terdongak ke atas saat dirinya kembali meraih puncak kenikmatan dan mengalami orgasme ringan saat misil iskandar Wiradhi semakin menggila berontak di dalam liang cintanya.

"Wow, Sarah, teriakan cabulmu sungguh sangat merangsang!"

Wiradhi terus menggenjot tubuh sang wanita sembari terus memperhatikan paras wajahnya yang jelita yang telah penuh diwarnai hasrat nafsu dengan sepasang payudaranya yang besar bergoyang terayun kesana kemari memamerkan segala keindahannya yang begitu glamor dengan ujung puting yang terlihat jelas sudah begitu keras bagaikan sepasang permata yang bertahta dengan anggung di puncak sebuah gunung.

"Bagaimana, Sarah? Apa kontol lelaki memang senikmat itu? Hmmmm?" Tanya Wiradhi dengan suara penuh godaan.

"Iya..... Enak Banget...."

Sarah menjawab lirih di tengah nafasnya yang terengah – engah....

"Aaaaakkkhhhhhhhh!!!!! Ini sunggguh nikmattttt!!!!!"

Tiba – tiba saja Sarah berteriak sekuat tenaganya sambil mencurahkan seluruh isi hatinya saat sang lelaki dengan tiba - tiba menaikkan intensitas permainannya dan dengan tanpa belas kasihan menggenjot tubuh Sarah dengan penuh kebrutalan.

Vagina Sarah semakin luluh lantak meledak – ledak dalam kenikmatan saat penis Wiradhi dengan liar semakin ganas merongrong liang cintanya.

Wiradhi dengan paksa pun tiba – tiba saja menarik kedua tangannya yang masih menggenggam tangan Sarah sehingga sang wanita kini telah jatuh ke dalam pelukannya, sembari mengangkang di atas selangkangan sang lelaki yang tanpa henti terus menggenjot tubuh indah sang mantan perawan tanpa ampun.

Dengan ganas tangan – tangan sang lelaki menjamah menelusurinya setiap jengkal punggung sang wanita, hingga akhirnya tangan kirinya berlabuh di pantat Sarah yang besar dan empuk sementara tangan kanannya kini mengelus - elus rambut Sarah.

Wiradhi meremas kedua belah pantat Sarah dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya membelai – belai rambut sang wanita dari atas ubun – ubun hingga ke ujung rambutnya yang menghampar dengan megah di tengah – tengah lekukan punggung sang wanita yang telah membusur hingga membususungkan dadanya dan membuat kedua belah payudaranya lumat di himpit oleh dada Wiradhi yang perkasa.

("Penisnya di dalam vaginaku.... Aaahhh.... Dalem banget.... Akkkkghhhhhh!!! Besar dan keras!!! Sangat panas!!!! Aaakkkhhhhh!!!! Tangannya.... Tangannya meremas – remas pantatku.... nikmat.... Nikmat sekali... Aaahhh..... Belaian tangannya di rambutku raasanya juga enak banget.... Aaakkkhhh.... Di dalamku diisi penuh.... Aaakkkhhh.... Di luarnya aku dipermainkan sepuas hatinya.... Aaakkkhhh.... Ini..... Ini sungguh luarrr biasa....")

Sarah terus mendesah dan mengerang tiada hentinya sambil membatin dengan penuh kenikmatan.

Dinikmatinya pelukan sang lelaki sambil dengan penuh inisiatif bibirnya yang mempesona itu menyambar mulut sang lelaki, memagut lidahnya, dan mengundangnya masuk untuk ke dalam mulutnya sembari memainkan tarian nakal yang panas dan basah.

("Penisnya yang sudah membesar berkali – kali dengan panas bergesek – gesekkan dengan otot – otot di dalam liang vaginaku.... Aaakkkhhh.... Tangan nya yang nakal dengan jari – jemari nya dengan penuh kenikmatan mempermainkan pantatku... Aahh.... Aaakkkhhh.... Dia terus memperkosaku sampai rasanya otakku mau melayang...")

Sarah terus bergumam dalam hatinya sembari menghisap lidah Wiradhi yang sedang membelit dan gantian menarik lidahnya untuk masuk ke dalam mulut sang lelaki yang dengan rakus terus berusaha menyedot segala yang ada di dalam mulut sang wanita, seolah tidak ingin kalah dengan vagina Sarah yang dengan kuat terus berusaha mencengkeram dan melahap penis Wiradhi.

("Aku senang sekali.... AAahhhh... bisa terhubung dengan dirinya... Aaaahhhh... bisa merasakan kenikmatan yang luarr biasa seperti ini... Aaaakkkhhhh...!!!")

Sarah menatap mata Wiradhi dengan penuh nafsu, kedua tangannya kini merangkul leher dan punggung sang lelaki.

("Suara nakalku sudah tidak terhentikan lagi... Aaaahhhh... Aku sekarang.... Aaaahhhh... Sudah benar – benar berubah menjadi seorang perempuan nakal.... Aaaahhhh...!!!)

Sarah memejamkan matanya, membiarkan dirinya terhanyut dalam kenikmatan hubungan badan mereka berdua...

("Sudah hampir tiba waktunya... Aaaahhhh... Sebentar lagi.... Aaaahhhh... Aku akan segera keluarrrr....!!!!")

Sarah mengernyitkan dahinya menahan nikmat yang semakin berkobar membakar sekujur jiwa dan raganya. Dia mencoba menahan dirinya sekuat mungkin.... Karena dirasakannya penis sang lelaki yang sedang membentur – bentur pintu rahimnya sambil mengamuk di bagian terdalam vaginanya sudah sangat besar, panas dan keras, serta berkedut dengan sangat hebat bagaikan bom yang siap meledak.

Dengan penuh harap, Sarah mengerahkan segenap tenaganya untuk menahan dirinya yang sudah mencapai titik kritis puncak kenikmatannya sendiri. Dia ingin muncrat bersama sang lelaki. Hasrat ini tiba – tiba saja muncul dan bertunas di dalam hatinya, sebelum tumbuh dengan cepat seolah ingin menguasai dirinya.

"Sebentar lagi aku akan muncrat, Sarah...."

.

.

.

.

.

.

=======================================

[Author's Note]

Ketika penulis sedang mengetik chapter ini, tak disangka Buku Kumpulan Hasrat ini telah berhasil menembus 2.5 juta Views.

Untuk ukuran Novel berbahasa Indonesia yang notabene hanya bisa dibaca oleh pembaca dari bumi Nusantara, Singapura, Malaysia dan pembaca – pembaca berbahasa Melayu atau Indonesia lainnya yang tersebar merantau di seluruh dunia ini adalah angka yang sangat luar biasa.

Mengingat banyak novel – novel lainnya yang menduduki peringkat TOP di Power Ranking baru bisa meraih angka segitu setelah mereka membuat 100++ chapter

Oh, wow, melihat dukungan yang sangat hebat dan antusiasme dari para pembaca ini, sang penulis jadi sangat ingin berterima kasih pada para pembaca budiman yang telah memberikan support dan dukungan mereka hingga mengubah novel yang hanya penulis buat sebagai sekedar hobi untuk berbagi fantasi dan pengalamannya ini menjadi sesuatu yang luar biasa.

"Kalau Buku ini bisa tembus 3 Juta View saat kutamatkan di chapter ke-77.

Saya bakal berhenti bikin Novel bahasa Inggris di webnovel Qidian dan fokus bikin novel – novel seronok berbahasa Indonesia saja."

(>o<)/"

XD

Entah kenapa kaul seperti di atas saya ucapkan di pagi hari ketika saya sedang menyapu halaman rumah, setelah saya melihat jumlah view novel ini yang membuat saya semakin bersemangat untuk mulai aktif menulis novel kembali di tengah – tengah kesibukan saya mengejar pekerjaan kantor yang tertinggal selama WFH dan LockDown Corona di tahun ini.

Terima kasih banyak, Para Pembaca Sekalian!

Semoga kita bisa terus bersama untuk waktu yang sangat panjang!

(-^_^-)

=======================================