Dengan sekali hentakan, Ranata menancapkan penisnya langsung hingga ujungnya melesak ke bagian terdalam vagina Arisa. Tanpa basa – basi lagi, langsung saja dipompanya liang kenikmatan Arisa dengan penuh nafsu sehingga batang kejantanannya berpacu dengan cepat keluar – masuk lubang kewanitaan sang gadis.
Arisa yang menerima hantaman penis Ranata yang cepat, kuat dan penuh gairah bergesek – gesekan dengan setiap bagian sensual di dalam liang cintanya sambil menyodok – nyodok pintu rahimnya yang terbuka lebar – lebar siap untuk menerima benih cinta sang lelaki tak ayal kemudian menggelinjangkan tubuhnya yang mengangkang di hadapan Ranata sambil berteriak penuh kenikmatan.
"Akkhhh! Tidaak....! Tiba – tiba saja begitu....!"
Ranata yang menahan kedua belah paha Arisa yang terbuka mengangkang dengan kedua tangannya sambil memacu penisnya yang besar, panas dan keras yang dengan ganas merogol vagina Arisa yang ketat, kencang, hangat dan liat. Otot – otot vagina Arisa dengan penuh ketekunan menjepit dan berkedut – kedut memijat – mijat penis Ranata yang merangsang seluruh organ seksualnya hingga ke bagian yang terdalam hingga pintu rahimnya terbuka lebar dengan penuh suka cita. Tubuh indah Arisa yang putih dan mulus dengan lekuk – lekuk yang menggoda bergetar hebat dalam gema kenikmatan duniawi dan mulutnya terus meracau dengan pelupuk mata yang tertutup bergetar menikmati hubungan badannya dengan sang lelaki yang sangat dicintainya itu.
Nia yang tersenyum melihat betapa sahabatnya itu telah tenggelam dalam kenikmatan seksual yang diberikan oleh kekasihnya memeluk tubuh Nia yang terbaring di atas ranjang dan tangannya mulai mempermainkan payudara sahabatnya tersebut. Nia mengecup dan menjilati pipi Arisa yang lembut seperti marshmallow yang lezat sambil meremas dan memutar – mutar puting susunya yang telah begitu keras menerima rangsangan seksual yang diberikan oleh dirinya dan Ranata.
Arisa yang menerima rangsangan ganda dari Ranata di bagian bawah daerah pribadinya dan Nia di bagian atas payudara dan wajahnya mengerang semakin kuat dan mengalami puncak kenikmatannya sendiri.
"Aku keluarrrr.....! Ran... Nia...! Aku keluarrr....!!!! Keluaaarrrr!!!!"
Vagina Arisa yang mengalami orgasme langsung menjepit kuat batang kejantanan Ranata dan memuncratkan cairan cintanya hingga membasahi selangkangan mereka yang saling beradu. Penis Ranata yang saat itu telah tertancap di bagian terdalam vagina Arisa menerima ciuman dan hisapan dari mulut rahim sang wanita sambil menikmati pijatan –pijatan kuat dari otot – otot dinding vagina Arisa yang begitu kuat menjepit dan meremas – remas penis Ranata dengan rakus. Vagina Arisa yang berkedut – kedut dengan sensual seolah mencoba untuk memerah susu putih kental Ranata yang masih belum keluar juga padahal lubang kenikmatan sang gadis telah mengucurkan nektar cintanya dengan sangat deras.
Ranata tersenyum menatap wajah cantik Arisa yang telah tenggelam ditelan gelombang kenikmatan yang menerpa dirinya dengan begitu dahsyat hingga membuat matanya terpejam dan mulutnya megap – megap terbuka dan tertutup memburu nafasnya yang terengah – engah setelah mengerang – erang dengan penuh gairah sementara mulutnya yang satu lagi dengan rakus melahap batang kejantanannya hingga ke bagian terdalam lubang kenikmatannya.
Tubuh Ranata bergerak turun ke bawah meniduri tubuh Arisa yang masih terbaring di atas ranjang sambil menikmati batang kejantanan sang lelaki yang telah begitu dalam menancap hingga mencium pintu rahim sang gadis. Dipeluknya tubuh sang gadis yang begitu lembut dan hangat, yang masih berkedut – kedut dalam kenikmatan seksual yang telah diraihnya dan perlahan dipacunya kembali penisnya yang belum mengalami orgasme dan masih besar dan keras tertancap dalam lubang cinta Arisa.
Penisnya dengan penuh gairah mulai bergerak kembali keluar - masuk lubang kenikmatan Arisa yang telah menjadi begitu hangat dan basah melumasi penis sang lelaki yang dipompa dengan semakin cepat dan intens menyodok – nyodok liang cintanya kembali hingga ke bagian yang paling dalam. Tubuh Arisa yang masih begitu sensitif karena belum selesai menikmati kenikmatan orgasme yang baru saja diraih oleh dirinya kembali menggelinjang dan bergetar hebat sambil melingkarkan kedua tangannya untuk memeluk leher Ranata dan memantapkan posisinya sembari meraung dengan penuh nikmat.
"Aaakkkkhhh!!!! Aku dari tadi sudah keluarrr!!!! Aaaakkkh aahhhh! Tidak....! Lagiii!! Lagiiii!!!! Vagina ku tidak bisa berhenti muncraatttt!!!!! Ranata..!!!! Jangan disaanaaa!!!! Jangan disanaaaa....!!!!"
Penis Ranata dengan ganas merogol vagina Arisa dengan begitu intens. Tidak dihiraukannya racauan sang gadis dan tak lama kemudian mereka berdua pun akhirnya kembali mengalami klimaks secara bersamaan, dengan saling berpelukan erat seolah tubuh mereka yang saling berkait telah menempel dengan kuat tak ingin lepas satu sama lainnya.