Chereads / Hembusan Hasrat / Chapter 21 - Pesugihan Laknat-End

Chapter 21 - Pesugihan Laknat-End

Angga pun menemukan kembali istrinya yang sudah lama hilang.

Kiai Badrun yang selama ini membantu Angga untuk bertobat dan berusaha mengambil kembali istrinya, sebelumnya telah mengingatkannya untuk bersiap-siap pada malam itu.

Berdasarkan penerawangan gaibnya ia tahu istri Angga akan dikembalikan malam itu.

Angga terkejut ketika mendengar suara guntur menggelegar seperti tepat di dalam rumahnya yang kecil.

Bumi pun terasa bergoyang selama beberapa detik…

Tengah malam itu ia sedang berkontemplasi sambil berjaga-jaga.

Seberkas cahaya yang sangat terang berkelebat dari dalam kamar mandi.

Didapatinya Maya tergolek tak sadarkan diri di lantai kamar mandi dalam keadaan basah kuyup terbungkus selaput kental di sekujur tubuhnya yang bugil.

Lapisan itu terasa seperti lendir…. seperti sperma sapi… hanya dalam jumlah yang sangat banyak….

Angga tak tahu benda apa itu.

Yang dikhawatirkannya saat itu hanyalah kondisi istrinya.

Dilihatnya istrinya tak bergerak.

Ia takut kalau-kalau istrinya telah mati.

Ia sangat bersyukur ketika mendapati jantung istrinya masih berdetak.

Ia hanya pingsan.

Sambil menunggu istrinya bangun, pelan-pelan dibersihkannya tubuh istrinya dari lendir yang lengket itu.

Dibasuhnya dengan air bersih dan sabun lalu dikeringkannya.

Dibopongnya tubuh yang lunglai itu ke atas tempat tidur.

Diambilnya gaun tidur istrinya yang sudah lama tak digunakan lalu dikenakannya dengan hati-hati.

Tak lama kemudian, Maya pun terbangun dari tidur panjangnya.

Dilihatnya suaminya berada di sampingnya.

"Mas Angga…" seru Maya lemah sambil berusaha bangkit.

Badannya terasa lemas semua.

"Sayangku…," sambut Angga yang dari tadi duduk di sampingnya.

Dipeluknya tubuh istrinya yang terasa tak bertenaga.

Ditumpahkannya kerinduannya yang telah lama ditahannya.

"Maafkan aku, sayang… Maafkan…" Angga meminta maaf pada istrinya sambil terisak-isak.

"Ada apa, Mas… Apa yang telah terjadi…?" desah Maya kebingungan.

Ia rasanya seperti baru kembali dari tidur yang panjang. Rasanya seperti orang linglung.

Tak ada satu pun pengalamannya di dunia gaib sana yang diingatnya.

Tubuhnya lemas bukan main. Seluruh tulangnya serasa copot. Capek sekali…

Sekilas ia ingat dibawa pergi oleh sesosok makhluk gaib yang mengerikan sebagai tumbal pesugihan suaminya.

Itu saja…. Mengingat itu Maya pun menangis…

Lalu mengapa sekarang ia bisa berada di sini? Apakah semuanya hanya mimpi?

"Mas… Bagaimana ini bisa terjadi…? Kau sudah…?" isak Maya terbata-bata.

Sekilas wanita itu melihat perbedaan pada suaminya.

Wajahnya seperti jadi lebih rapi, lebih bercahaya dan bijaksana. Apakah suaminya telah berubah?

"Jangan khawatir, sayang… Semuanya sudah usai… Sudah usai… Tak perlu kaupikirkan lagi…" kata Angga sambil menangis.

Sepasang suami isteri itu pun saling berpelukan melepaskan kerinduan.

Mencoba melupakan masa lalu.

Sambil berusaha bangkit untuk memulai hidup baru….

Hingga tiga belas malam purnama kemudian, seorang Iblis tua berwujud manusia setengah kambing tiba - tiba muncul dan melayang dengan posisi duduk bersila di atas ranjang tempat sepasang suami isteri istri itu sedang tertidur dengan lelapnya.

"Bangun lah, Maya. Budak nafsuku tersayang. Aku datang kembali untuk menjemput dirimu kembali, permata cintaku...."

.

.

.

.

Mata Maya yang tadinya terpejam tiba - tiba terbuka lebar.

Semua ingatan yang tadinya hilang dari benak Maya pun seketika kembali tatkala Ibu muda nan bohay tersebut melihat Asmadhi yang begitu dicintainya.

Tanpa berkata apa - apa, Maya yang paras wajah cantik jelitanya telah menyunggingkan senyuman manis penuh kehangatan pun meraih tangan sang Iblis yang terulur kepada dirinya.

Untuk pergi bersama dengan Sang Iblis yang telah menggagahi dirinya dengan begitu luar biasa selama tujuh hari tujuh malam.

Maya pergi selama - lamanya dan tidak pernah kembali lagi, meninggalkan Angga bekas suaminya untuk merengkuh Asmadhi yang gagah perkasa dan bercumbu ria dengan penuh kebebasan di Alam para Iblis.

.

.

.

.

Pesan Moral dari cerita ini:

Apa Kalian kira gampang, untuk bisa lepas dari Pesugihan?

Gak kayak di Sinetron - Sinetron murahan di TV ya, yang namanya kalau sudah mengikat kontrak dengan Iblis, jangan pernah harap akan bisa lepas sepenuhnya.

Mau tobat kayak bagaimana juga, pasti tetap akan ada harga yang harus dibayar.

Makanya, jangan pernah mau tergoda untuk mengikat Perjanjian dengan Syaiton.

Kecuali tentu saja, kalau kalian mau di ikeh ama Iblis yang Gagah Perkasa macam Asmadhi :p

Kalau udah kecantol ama Kontol Syaiton, niscaya gak bakal bisa lepas lagi dah XD

.

.

.

.

- The End of Pesugihan Laknat Arc -