Cerita ini berawal ketika aku dan teman ku Adrian, Teguh dan Dhana yg senang bermain game ataupun sekedar browsing internet, membuka sebuah Game Center dan Warnet yg terletak di daerah Denpasar Selatan.
Pada dasarnya sih kami membuka usaha itu cuma iseng-iseng aja.
Yah daripada ga ada kerjaan atau malah menghabiskan uang untuk main game atau main internet di tempat lain, mendingan buat sendiri untuk nambah uang sekaligus hobi.
Belum lama usaha kami buka, kami setengah kaget dan senang.
Bagaimana tidak, kebanyakan user kami adalah gadis-gadis SMA dengan postur tubuh yg sangat mempesona, bahkan bisa di ibaratkan buah apel yg sudah ranum siap dipetik.
Dan juga masih banyak gadis-gadis muda yg main ke tempat kami.
Dengan keramahan teman-teman yg selalu sopan dan romantis dalam melayani pelangan, yah kami memang cukup professional.
Bahkan postur tubuh kami dah wajah kami juga cukup lumayan mungkin itu juga salah satu factor yg membuat mereka tertarik untuk selalu datang berkunjung.
Di antara gadis-gadis yg masih segar itu ada satu yg sangat istimewa di mataku dan teman-temanku.
Namanya Rena dia cukup cantik, bukan hanya cantik, luar biasa mungkin dan istimewa tentu nya.
Terkadang dia datang dengan Karina, Raisha dan Arisa teman-teman Rena yg juga tidak kalah cantik, tapi lebih istimewa Rena tentunya dan akhirnya suatu kesempatan, dia datang sendiri ke tempat kami.
Ketika dia baru duduk aku sapa,
"Loh temennya mana Rena",
dia hanya menjawab,
"Dah pada balik, pada mau les katanya".
Lalu aku berbalik ke mejaku dan berusaha mencuri-curi pandang untuk sekedar melihat lekuk tubuhnya dari balik monitor computerku.
15 menit sudah aku memandangnya, eh dia membalas pandanganku,
aku kaget juga jangan-jangan dia marah, eh dia malah tersenyum.
Karena penasaran dia sedang apa aku mencoba melakukan remote-apalah ke computernya, yah kami biasanya menyebutnya dengan kata SPY, gitu deh bahasa gaulnya.aku kaget juga setelah tau bahwa dia membuka situs-situs yg berhubungan dengan sex dan pornografi.
Mukaku memerah, jelas kaget sekali.
Dengan nekat kucoba mendekati computernya, lalu kutanya dia,"hayooooo Rena lagi buka apa?",
Karena tanpa persiapan dia langsung kelabakan seperti di anak ayam kehilangan induknya dan dengan cepat dia menutup kolom situs-situs tersebut.
Tapi dengan cepat aku menjawab,
"Nggak papa lah ama gue ini, nyantai aja lagi".
Langsung saja muka dia memerah, entah malu atau takut.
lalu dia menjawab,
"Emangnya tadi Adhi liat Rena lagi buka apa?", tanyanya.
"Liatlah, nggak perlu ke sini juga Adhi bisa liat dari computer Adhi ", jawabku sambil mengedipkan mata, lalu dia tertawa kecil dan tersenyum manis seperti gadis yg masih polos.
Lalu dengan cepat aku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dan langsung berkata,
"mau ditemenin ngga Rena, biar Adhi cariin situs2 yg lebih bermutu".
Dia diam sejenak lalu menjawab,
"ya udah Adhi duduk di sebelah Rena aja",
katanya lembut penuh arti.
Waduh bakalan seru nih batin ku, untung aja temen-temen ku yg lain pada bermain DnD di bagian GameCenter, jadi semuanya berjalan lancar tanpa hambatan.
Kami sempet ngobrol sejenak, dan dari situ kuketahui bahwa dia anak pejabat di kota ini, dalam batin aku berkata wah ternyata anak pejabat neh.
Lalu mulai kucarikan dia situs situ porno yg belum pernah dia lihat, terutama Hentai,
kulihat raut mukanya berubah seperti cacing kepanasan tangannya tak bisa diam, aku lihat dia sangat terangsang dengan gambar-gambar dan anime hentai yg aku carikan lewat internet. "Wah, cepet horny dia" batinku,
lalu tak kubiarkan dia hanya melihat saja, lalu aku berbisik,
"Rena, dari pada liat, punyaku nganggur neh, kan sayang klo didiemin", ia kaget kukira dia marah.
Eh ternyata dia malah langsung memegang senjataku yg dari tadi sudah on ketika aku duduk di sebelahnya, kontan saja aku kaget dan senang.
Lalu dengan cepat aku juga merangsang dia dengan memegang payudaranya yg sangat indah itu dari belakang.
"Untung warnet lagi sepi" batinku dalam hati, anehnya saat itu tak ada satupun pelanggan yg datang, yah mungkin di karenakan hujan yg cukup deras (atau karena kekuatan Mankitsu yang pernah saya pelajari).
Kulihat dia kurang puas memegang senjataku jika terhalang oleh celana pendekku, lalu dia mencoba memelorotkan celanaku hingga batang kemaluanku bisa dalam posisi enak untuk di kocok oleh tangan nya yg lembut itu.
Lalu dia berkata,
"Adhi punya kamu gede juga ya",
Aku hanya terdiam.
Tanpa sadar aku sangat menikmatinya,
hingga aku hampir berteriak lalu Rena dengan cepat menutup mulutku dengan ciuman bibir nya yg lembut dan sangat sensual itu.
"Wah untung sepi coba klo banyak orang tadi di sini bakalan berabe" batinku. Setelah dia puas dia mencium bibirku,
dia melanjutkan dengan menciumi kemaluanku, sungguh luar biasa gadis anak pejabat yg masih polos ini melakukan hal-hal dalam sex yg sangat mengairahkan.
Aku dibuat sangat puas olehnya bahkan aku tak berdaya,
10 menit kemudian aku mengangkat kepalanya dan aku beri bisikan mesra di telinga nya, "Rena sayang, gantian masak kamu terus yg muasin aku kamu kan belom puas", dia tersenyum pertanda iya.
Langsung saja aku puaskan dia di antara sekat-sekat yg menjadi pembatas di antara computer computer di warnet ini.
Dia kulihat sangat menikmati permainan ku, aku mencoba sedikit membuka baju nya untuk melepas Bra yang dia kenakan.
Karena kami melakukannya di tempat umum aku mencoba untuk menahan diriku untuk tidak mencoba menelanjanginya, sehingga aku tetap merangsang payudaranya di balik seragam sekolahnya, tanpa bisa melihat payudaranya yg berukuran 34B itu.
Dia terdengar mendesah lembut dan sangat sexy,
"ah ah..u ah..hhhhhh.ahhhhh" terdengar dari mulut nya.
Berkali kali ku pilin puttingnya dia mengelinjang hebat sekali,dan meracau tidak karuan.
"ah uh. Adhi, terus sayanggggg…Adhiii…ahhhhhh".
Setelah merangsang buah dadanya aku langsung mencoba mengelus vaginanya dengan jari ku, karena dia memakai rok SMU sehingga tidak sulit untuk melakukannya.
Kurasakan vaginanya sudah sangat basah dikarenakan rangsanganku di buah dadanya tadi, bulu-bulu kemaluannya juga kuraba, "wow sangat rapi" batin ku.
Aku berusaha tidak memasukan jari ku ke vaginanya karena dia masih perawan.
Kucoba merangsang dia lewat gesekan-gesekan lembut di tanganku,
kurasakan badannya kejang dan keringat keluar dari seragam sekolahnya yg tanpa bra itu.
Dia berulang kali mendesah,
"Adhi ampunnnn Adhi sayang Ahhhh nikmatttTTttt...…".
Padahal itu baru kugesek dengan tangan bagaimana klo kumasukan senjataku ke dalam vaginanya batin ku.
Setelah 10 menit melakukan itu dia pun tiba - tiba mengelinjang dengan hebat,
"ahhhhHH..hhhhh SSSshhhhhh",
dan seketika itu juga dia mengalami orgasme pertamanya.
Kemudian dia terkulai lemas di pelukanku, sambil membelai dia aku membenarkan posisi celanaku dan dia juga mencoba membenarkan letak posisi seragam dan roknya.
Lalu aku mengambilkan air minum untuk dia lalu berkata,
"yah gitu aja dah jebol gimana klo ML bisa-bisa Rena ngga bisa bangun 2 hari gara-gara kehabisan stamina dong" Candaku.
Lalu dia menjawab,
"eh enak aja kan tadi baru training, jadi ya butuh pelatihan dulu kayak tadi".
Aku hanya tertawa kecil, eh malah dia langsung nanya, "Apa Adhi mau ngajarin Rena yang lebih expert lagi,klo mau abis ini kita pergi aja, Mau ngga?" tanyanya.