Stocking yang ia kenakan tidak dapat menahan cairan manisnya sehingga dengan sinar matahari sore aku dapat melihat dengan jelas ujung stocking bagian atas berwarna lebih gelap seperti terkena air.
Tidak lain dapat kusimpulkan cairan itu berasal dari vagina Angela yang sudah sangat sensitif dan horny.
"Angela.."
Ia datang menghampiriku.
Langsung kudekap dan kutidurkan Angela di atas ranjang.
Kucumbu dengan penuh nafsu pelampiasan dan tangan kiriku mendarat di selangkangannya yang sudah banjir.
Kuelus- elus bibir-bibir vaginanya.
Angela mendesah dan bergetar.
Kukonsentrasikan jari tengahku pada klitorisnya.
Kutekan dengan sedikit kencang dan kugetarkan tanganku.
Angela mendesah dengan kencang dan dalam hitungan detik seluruh tubuh Angela menggeliat hebat dan otot-otot pinggulnya bergetar dengan kencang.
"Adhi..!" Angela meneriakan namaku.
Gelombang demi gelombang orgasme klitoris Angela membuktikan betapa nikmatnya kenikmatan seksual.
Setelah hampir satu menit, orgasmenya mulai mereda.
Ia menatapku dengan penuh kasih.
Kumasukan jariku ke dalam vaginanya dan mencari titik G spotnya.
Badannya kembali menggeliat dan desahan yang keluar bagaikan musik erotis di telingaku.
Dengan variasi tekanan kurangsang daerah G spotnya.
Sampai pada akhirnya meledaklah orgasmenya
Kukulum payudaranya dan kuhisap kencang- kencang.
Otot-otot dinding vaginanya berkontraksi kencang sekali mendorong jariku.
Kupertahankan posisiku dan Angela meronta- ronta dalam kenikmatan orgasme yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Cairan yang hangat mengalir keluar dari dalam vaginanya.
Aku berpindah posisi dan mengulum vaginanya dan madu murni yang keluar dari dalam.
Lidahku kujulurkan dan merangsang kembali G spotnya.
Angela kembali bergetar tiada henti.
Cairan hangat itu kembali keluar tiada henti.
Cairan hangat itu kembali keluar tiada habis.
Kuhisap dan kutelan semuanya.
Setelah puas, aku mengangkat kedua kakinya yang sudah lemas ke pundakku.
Kepalaku berada di tengah-tengah kakinya.
Kumasukan penisku.
Mulutnya terbuka lebar namun tidak ada suara.
Penisku menemukan surga didalam vaginanya.
Kutarik keluar dan masuk lagi dengan lembut dan stabil.
Ku belai dan elus kedua kakinya yang terbungkus stocking yang lembut dan seksi.
Angela dengan pasrah menikmati percintaan ini.
Matanya terpejam dan nafasnya pendek dan cepat.
Aku juga tidak akan dapat bertahan lama setelah semua rangsangan visual yang ia berikan, namun aku mencoba untuk bertahan.
Vaginanya yang sudah terlalu sensitif langsung meledak lagi.
Aku sudah tidak dapat bertahan lebih lama lagi, karena dinding-dinding vaginanya meremas- remas penisku.
Ku tarik penisku dan memasukannya ke dalam mulut Angela.
Dengan setia ia menerima semua semburan orgasme ku dan menghabiskan madu ku.
Badanku bergetar dan mendesah nikmat.
Angela membuka matanya dan menatapku dengan manis.
Aku tahu dia pasti kelelahan karena mengalami orgasme kuat secara berturut-turut.
Setelah bersih kukeluarkan penisku, namun Angela menolaknya.
Dengan segenap tenaganya ia berbalik dan membaringkan aku di atas ranjang.
Bidadariku terus memberikan oral pada kejantananku yang tetap keras.
Lidahnya menelusuri seluruh bagian dari batang penisku.
Makin lama Angela semakin fasih meng-oral seks penisku.
Kuganjal kepalaku dengan beberapa buah bantal agar dapat melihat pemandangan yang indah ini. Bidadari cantik ku benar-benar sangat menikmati dan menyukainya.
Aku tidak ingin sensasi dan waktu ini berlalu.
Aku benar-benar laki- laki yang beruntung.
Menit-menitpun berlalu tanpa terasa.
Orgasme kuat kembali mengambil alih tubuh dan pikiranku. Kali ini Angela sengaja mengumpulkan madu orgasmeku di dalam mulutnya, kemudian ia bermain-main dengan penisku dan spermaku. Hasilnya penisku berlumuran madu putihku.
Sambil tersenyum dan memandangku ia menjilat dan menghisap habis semua madu yang berceceran. Meskipun telah berorgasme dan ejakulasi berkali-kali kejantananku masih menolak untuk istirahat dan tetap horny.
Aku tidak mungkin melanjutkannya lagi karena Angela sudah lelah.
Dia tertidur dengan senyum puas di dadaku. Setelah berselang beberapa menit,
"Adhi.."
"Iya sayang.." jawabku sambil membelai rambut dan pipinya.
"Cerita dong.."
"Cerita apa?"
"Cerita kenapa Adhi suka sekali sama pantyhose."
"Wah kalau diinget-inget sih sudah lumayan lama juga.
Yang pasti pertama kali aku merasakan yang namanya stocking itu waktu aku masih SD, kira-kira kelas satu atau dua.
Adik terkecil dari ibuku yang tinggal di medan sedang berkujung ke Jakarta.
Dia menginap di rumahku. Suatu hari kami sedang berada di dalam mobil, aku duduk di sebelahnya.
Secara tidak sengaja kakiku menyenggol betisnya.
Sentuhan pertama itu bagaikan perkenalan dengan sebuah sensasi yang tidak dapat kulupakan. Tanteku memakai stocking berwarna kulit.
Sepanjang perjalanan kakiku selalu menempel dengan kakinya dan sesekali mengelus- elusnya. Dia tidak mengatakan apa-apa mungkin karena aku masih kecil dan iseng.
Setelah itu aku tidak pernah dapat melupakan perasaan itu."
"Terus.."
"Ketika aku tumbuh makin besar aku mulai suka memperhatikan perempuan-perempuan yang memakai stocking dan pantyhose, dan penisku langsung berdiri dengan tegak. Rasa nafsu dan horny menguasai pikiranku. Ketika sampai di rumah dan tidak ada yang memperhatikan, aku bermain-main dengan penisku sambil membayangkan bercinta dengan perempuan yang memakai pantyhose/stocking tadi."
Angela tersenyum dan tangannya bermain-main dengan penisku yang masih keras.
"Semakin lama aku semakin kecanduan, akhirnya dengan menahan malu aku nekat membeli sepasang pantyhose di supermarket terdekat. Kubawa pulang dan langsung kukenakan. Penisku menjulang tinggi, ketika kakiku saling bersentuhan, rasanya aku langsung mabuk kepayang. Benar- benar sensual.Kukeluarkan penisku dan aku bermasturbasi."
Angela membuka matanya dan menatap wajahku dengan penuh rasa ingin tahu, sambil me-masturbasikan penisku.
"Seperti ini?" tanya Angela.
Kakinya digosok- gosokkan ke kakiku.
Setiap gesekan menimbulkan gelombang-gelombang listrik kenikmatan ke seluruh badanku.
"Akhirnya aku mempunyai banyak koleksi pantyhose dan stocking namun yang benar-benar bagus dan enak dipakai hanya beberapa merk. Aku juga suka mencari gambar-gambar model yang memakai pantyhose maupun stocking atau lingerie di internet. Aku selalu bermasturbasi dengan koleksi-koleksiku".
Kelihatannya ceritaku membuat Angela horny.
Sekarang ini ia sedang menjilati putingku.
"Semua teman wanita yang kukenal tidak ada yang suka memakai pantyhose atau stocking. Aku suka sekali pergi ke pameran mobil berskala besar karena SPG nya cantik-cantik dan hampir semuanya memakai pantyhose. Sampai akhirnya aku melihat kamu memakai kemeja lengan pendek putih, rok coklat dan pantyhose. Rasanya aku ingin langsung bercinta dengan Adik teman baikku ini."
Angela meninggalkan putingku dan mengulum mulutku, tangannya semakin agresif memainkan penisku.
"Bagaimana dengan Angela, kelihatannya kamu juga suka."
"Sama seperti Adhi.. Pertamanya aku tidak begitu suka, namun karena iseng maka aku membeli sepasang. Ketika aku memakainya, rasanya aku sedang terbang dan tubuhku terbuai. Vaginaku rasanya seperti sedang bergetar. Akhirnya aku beli lagi beberapa pasang dan aku sangat menyukainya. Bekas cowoku yang tolol itu tidak suka. Aku tahu Adhi melihat aku dengan penuh nafsu, dan entah kenapa aku tidak merasa aneh atau takut. Ketika Adhi memegang pahaku, rasanya seluruh badanku menjadi lemas dan nyaman. Akhirnya aku sadar kalau aku juga menyukai pantyhose. Apa Adhi sudah sering melakukan ini?"
"Belum, percaya atau tidak Angela adalah yang pertama."
"Lebih enak mana sama masturbasi?"
"Tentu saja lebih enak bercinta dengan Angela."