Tubuhku melayang, rasanya sangat nyaman.
Lalu tibatiba didepanku sebuah istana megah.
Sangat indah. Sampai setua ini aku belum pernah menemukan bangunan seindah itu.
Namun didepan istana ada sebuah keris menancap dalam posisi berdiri, dia memancarka warna merah yang terang. Seperti nyala api, seperti darah... entahlah.
Rasanya seperti ada bisikan yang mengatakan "Ambillah,itu untukmu,"
Rasa penasaranlah yang membimbing tanganku untuk meraihnya. Semakin dekat.... semakin dekat.... semakin "hub,"
Sebuah sentakan keras mengangkatku naik ke atas saat keris itu hampir ku jangkau, aku tidak bisa bernafas. Arus deras melawan tubuhku. Rasanya sangat sakit. Aku ingin menangis, namun mulutku dipenuhi dengan air.
Sesaat aku terbatukbatuk dan tersadar.