Dia mencoba untuk bangun tetapi berteriak kesakitan oleh karena luka di kakinya. Dengan kesulitan dia berdiri, dengan pincang berjalan ke arah pintu dan mendorongnya dengan hati-hati sambil menahan napas dan pria itu tidak ada dimanapun.
Berjalan keluar dari ruangan, dia berjalan pincang melalui koridor ke arah sebuah ruangan dan terkejut ketika melihat seorang wanita muda duduk di sebuah kursi tanpa emosi dengan senyuman yang menatap ke arahnya.
Dia membuka mulutnya dan menutupnya kembali setelah menyadari bahwa wanita itu tidaklah nyata.
Wanita itu adalah boneka manekin. Rambutnya dibagi dua dengan pita berwarna merah. Walaupun dengan semua tanda dan jahitan di kulitnya yang pucat boneka itu sangatlah cantik, watanya berwarna batu safir dan dia melihat mata boneka itu bergerak sehingga membuatnya mundur oleh karena ketakutan.