"Ayo cepat."
Gu Jinzhi dan Wen He masing-masing melangkah keluar dari mobil.
Ketika Wen He baru saja berjalan menuju pintu masuk, dia merasakan seseorang menarik pergelangan tangannya.
Wanita itu mengerutkan keningnya dan berbalik. "Apa? Apakah ada yang terlupakan? "
Gu Jinzhi berkata, "Jangan lupa bahwa kamu adalah pendampingku di acara hari ini."
Wen He mendengus dan mau tidak mau mengaitkan lengannya dengan tangan Gu Jinzhi.
Ketika mereka melangkah melewati pintu utama, seorang kepala pelayan yang bertugas untuk mengantar para tamu tampak terkejut melihat mereka.
"Tuan muda kedua."
"Halo."
Gu Jinzhi menyapa pria itu dengan anggukan sederhana dan membawa Wen He ke ruang dansa yang diterangi dengan lampu-lampu kristal besar.
Saat mereka melangkah ke ruang dansa, semua pandangan tamu di ruangan itu tertuju pada mereka berdua.
