Dia mengetuk pulpennya di atas meja dengan keras, "Hey sekretaris," sambil bersandar di atas kursi singgasananya, "Jika Anda ingin menatap Nona Lu, bagaimana kalau Anda melihat langsung ke wajahnya selama yang Anda mau?"
"Umm... Eh?! Uh! Uh! Saya mohon maaf Presiden Direktur, Tuan, sa-saya akan keluar dari ruangan ini segera untuk melanjutkan pekerjaan saya!" Sekretaris itu panik dan bergegas keluar dari kantornya seperti kelinci yang akan dimangsa oleh serigala. Dia berlari sangat cepat seperti mantan pelari maraton.
Huo Yunting kemudian mengalihkan pandangannya pada Lu yang kepalanya tetap menunduk fokus ke arah dokumen yang sedang dia kerjakan sejak satu jam yang lalu.
Dia mengangkat alisnya, "Lu Zhaoyang, jika kamu tidak mau membayar tagihan biaya rumah sakit sebelum pensiun, sebaiknya kamu menggerakkan dan mengistirahatkan lehermu sesekali."
Lu Zhaoyang meregangkan lehernya ke samping kiri dan kanan, lalu merentangkan lengannya seperti seorang putri, namun tanpa ekspresi. Kemudian kembali lagi ke posisi semula seperti Si Nona Pemikir, fokus pada kerjaannya.
"Cih!"
Tidak ada ucapan terima kasih sama sekali kepadaku??
Malam harinya, mereka sudah kembali berada di rumah, akhirnya Lu bisa mencicipi sup ikan gurame favoritnya. Lu merasa ada yang aneh hari ini, sesekali Lu melirik Huo Yunting dengan ragu-ragu ketika pelayannya menyajikan hidangan sup di atas meja makan.
Apa yang salah dengan pria ini? Sejak kapan dia bertingkah baik seharian penuh?
"Hey, jika kamu ingin mengucapkan terima kasih, kamu harus mengucapkan kalimat yang benar dengan mulutmu." Huo Yunting menyadari lirikan Lu kepadanya. "Normanya seperti itu."
Dengan satu tangan memegang sendok sup dan tangan lainnya menahan pipinya, dia mengangkat dan menunjukkan sendok berisi sup yang dipegangnya kea rah Lu.
"Jangan kau merasa bahwa kau yang paling benar!"
Seperti buaya liar yang mengamuk, Lu beranjak dari kursinya, membanting tangannya ke atas meja makan, mengibaskan tangannya ke arah sendok yang dipegang Huo Yunting, agar supnya tumpah ke mukanya. Kemudian tangan Lu yang satu lagi mencoba merebut mangkuk sup di depan suaminya tetapi Huo berhasil menghindar. Serangan Lu tidak berhasil, Huo Yunting menampakkan senyum nakalnya dengan mata menyipit, "Oh, ternyata begitu, aku paham bahwa kamu adalah orang yang suka melakukan sesuatu dengan tangan daripada mulut. Baiklah, kalau begitu kamu bisa melakukan "pekerjaan" untukku baik dengan mulut atau tanganmu malam ini."
Kata-kata itu mengejutkan Lu. Dengan segera dia menjauhkan diri dari suaminya.
Kerja? Tangan? Mulut? Tidak, pokoknya saya tidak ingin melakukan apa pun untukmu malam ini!
Dan aku pun tahu bahwa kamu adalah pria yang tidak pernah mengakui apa yang sudah katakan itu salah !
"Baiklah, sini buka mulutmu, lokomotif siap berangkat," Huo tersenyum menggoda, ketika dia menyuapkan sendok sup tepat ke bibir Lu.
Permainan seperti perawat dan pasien itu berlangsung selama beberapa hari. Lu merasa dirinya benar-benar seperti orang cacat.
Tidak hanya di rumahnya, Lu harus menerima perawatan pribadi khusus oleh Presiden Direktur kesayangannya di kantor. Selama waktu makan, Lu tidak diizinkan untuk menggerakkan tangannya.
Huo Yunting tiba-tiba bertindak seperti layaknya malaikat, dia sangat merawat Lu dengan baik dan hati-hati. Bahkan menolak beberapa tawaran minum di luar oleh rekan bisnisnya hanya untuk mengakomodasi kebutuhan istrinya.
Sadarlah, Lu Zhaoyang, si iblis tidak mungkin menjadi malaikat dalam semalam. Huo Yunting pasti merencanakan sesuatu yang jahat. Lihat saja waktu Presiden Direktur Du melontarkan leluconnya, hanya karena satu kalimat humor yang sederhana, Huo merasa tersinggung dan sangat marah, dan bahkan hampir saja membuang nama Presiden Direktur Du dari daftar rekan bisnisnya.
Maksudku, tawaran Presiden Direktur Du adalah proyek besar yang sangat berpotensi untuk menghasilkan keuntungan pada perusahaan Thunderblot. Tetapi Huo sepertinya tidak terlalu mempermasalahkan nilai uangnya. Tetap saja tindakannya konyol menurutku, hanya karena hal kecil kehilangan kesempatan besar.
Apa yang sebenarnya kamu rencanakan?
Huo yang aneh.
Huo Yunting tetap berperan sebagai perawat yang baik hati, duduk di sebelah Lu dan menyuapkan makanan dengan sendok penuh ke mulut Lu dengan hati-hati.
Lu Zhaoyang menutup mulutnya sesaat, menghentikan suapan Huo, menulis kata-kata di telapak tangannya.
APA YANG KAMU INGINKAN?
Huo tersenyum, "Sini lebih dekat lagi kepadaku, aku akan memberitahumu."
Lu Zhaoyang sangat ingin tahu kebenaran di balik sikap aneh Huo Yunting akhir-akhir ini. Lu menahan keingintahuannya selama beberapa hari terakhir. Sepertinya bertanya langsung pada Huo akan memecahkan rasa penasarannya.
"Ya ... Lu ..." Huo mendekatkan bibirnya ke telinga Lu, "Aku akan terus menjagamu dan merawatmu sampai lidahmu sembuh. Setelah itu jadi aku bisa mengklaim "jatahku" yang hilang selama beberapa hari terakhir ini di tempat tidur- Ouchh!"
Huo Yunting berteriak menahan rasa sakit yang datang dari kakinya.
Apakah Lu baru saja menginjak kakinya?
Lu memelototinya dan merebut mangkuk sup dari si pria cabul itu.
Kamu seharusnya bersyukur karena aku hanya menginjak kakimu tapi bukan di bagian tubuhmu yang lain!
Aku menyadarinya dari awal, bahwa tidak mungkin kamu tiba-tiba berubah menjadi orang baik hanya dengan semalam! Demi Tuhan, apakah kamu masih menganggap dirimu perawan dari kehidupanmu yang sebelumnya? Kamu terlihat sangat bernafsu dan cabul di kehidupanmu saat ini!
Uh! Kenapa juga aku harus mengenal si pria cabul ini dalam hidupku?
Melihat wanita itu menyeruput sup dengan marah, seolah-olah tidak peduli dengan bagaimana emosinya Lu, Huo malah terpesona dan tersenyum, "Jangan tersedak oke?"
Oh itu lebih bagus bagiku, aku harap aku tersedak dan mati!
Aku lebih memilih tersedak sampai mati menelan sup ini daripada -
"Ah! Pa-panaaaas!"
Lu tersentak kaget, dengan cepat dia meletakkan mangkuknya ke atas meja, matanya sedikit mengeluarkan air mata menatap Huo sekilas.
Lu bukan tersedak.
Tapi dia menumpahkan sup panas ke perutnya!