Setelah mereka selesai membunuh kedua pemain itu, menyadari bahwa zonanya masih belum mencapai mereka, mereka mulai menjarah barang-barang.
Liu Zilang membawa Zhou Erke ke gudang untuk menjarah dua peti sebelum ketiga dari mereka berkumpul di peti PDD, yang merupakan hasil dari dirinya diledakan oleh Serangan Surga.
Peti itu milik anggota tim mereka. Karenanya, mereka semua tampak "berduka".
Li Muqiu melempar dua granat asap sebagai simbol membakar dupa. Lantas dengan suara berat dia berkata, "Walau Guru Piao telah meninggalkan kita, dia mendapatkan kehidupan abadi dari darah dan api. Kita harus mendapatkan chicken dinner di ronde ini!"
Setelah dia selesai, dia segera membungkuk di depan peti PDD.
Selain itu, kemampuan akting Zhou Erke terlihat juga, dia berkata sambil terisak, "Hu hu hu, tidak! Jika ini chicken dinner tanpa Guru Piao, aku lebih baik tidak mendapatkannya!"
