Berbicara secara logis, pemain harus mengisi ulang senjata saat kehabisan amunisi.
Namun, keduanya tahu bahwa itu bukan saatnya untuk mengisi ulang senjata mereka.
Ini karena mengisi ulang jauh lebih lambat daripada mengganti senjata.
Dari perspektif komentator, keduanya berganti senjata secara bersamaan setelah saling menatap selama beberapa waktu.
Namun, apa yang terjadi selanjutnya mengejutkan Li Muqiu!
Saat ia sedang menarik senjata kesayangannya, SKS dengan peredam dari punggungnya, Liu Zilang telah mengangkat tangan kanannya dan membidiknya dengan revolver.
'Apa-apaan... serius?'
'Aku akan mengucapkan selamat tinggal dengan tembakan ini.'
Ujung bibir Liu Zilang melengkung.
"Piu!"
Suara tembakan samar terdengar!
Revolver dengan peredam mengeluarkan bunyi lembut saat sebuah peluru ditembakkan!
