Chereads / Kar98K Saat Mendarat! / Chapter 4 - Kau Hanya Perlu Menjadi Medis!

Chapter 4 - Kau Hanya Perlu Menjadi Medis!

"Ada yang mau moncong senjata?"

"Beri tanda di peta untukku jika kau melihat helm!"

Apa-apaan ini?! Sebuah rompi level 3? Keren!"

"Ada 98k disini. Mantou, kau mau? Jika tidak akan kuambil untukku."

"Tidak, jangan! Kakak! Kakak tersayang! Berikan padaku, berikan padaku!"

"..."

"Dor! Dor! Dor!"

Pada saat yang sama, rentetan suara peluru terdengar di pusat kota.

Trio pemain berpengalaman ini langsung terdiam saat mereka mendengarnya.

"Apa yang terjadi?"

Ekspresi Chen Zhifei berubah saat dia tiba-tiba berseru, "Ini tidak baik! Kita diserang! Tim bajingan dari Georgopol itu datang!"

Di sisi lain, Ran Maotong malah terlihat bersemangat saat dia menambahkan, "Saat yang tepat! 98k ku sudah tidak sabar. Dia haus darah!"

Pu Taizhuang pun mulai menyeringai konyol. Dia tampak sangat ingin bertempur.

Tiba-tiba, Liu Zilang mengangkat tangannya seperti anak sekolah dasar. Lalu, dengan terbata berbicara. "Maaf...sebenarnya aku yang menembak tidak sengaja."

"Apa?"

"Sialan!"

"Keparat!"

Masing-masing dari trio itu bereaksi berbeda tapi mereka semua menampakan ekspresi yang sama saat melihat Liu Zilang.

Chen Zhifei meluapkan kekesalannya. "Adik Kedua! Jangan menakut-nakuti orang dengan menembak sembarangan!"

Ran Maotong mengelus dadanya untuk menenangkan dirinya sebelum turut memarahinya. "Iya benar! Seseorang bisa mati ketakutan. Oh, jantungku…"

Namun, Pu Taizhuang melambaikan tangannya dan berkata meyakinkan, "Tidak apa-apa. Langzi mungkin gugup, apalagi kita tahu ini kali pertama dia bermain game ini. Hati-hati saja kedepannya."

Segera setelah dia selesai bicara, dia mendengar suara tembakan dari arah Liu Zilang.

"Itu...itu disengaja. Aku ingin mencoba senjatanya…"

Ketiga orang itu menatap tidak percaya satu sama lain.

Setelah beberapa saat, Chen Zhifei angkat bicara. Dia tersenyum getir saat mencoba menjelaskan pada Liu Zilang, "Adik kedua, aku tidak ingin menyalahkanmu. Kita masih bersaudara bukan? Hanya saja untuk seseorang dengan peran support sepertimu seharusnya tidak ada di garis depan, kan?"

"Benar! Kau tidak perlu mencoba senjata." Pu Taizhuang mendengar ini dan menganggukan kepalanya setuju berulang kali. "Kau hanya perlu mengambil perban, minuman energi, kotak P3K dan lainnya. Lagipula, senjata apa yang coba kau tembakkan tadi?

Liu Zilang melihat ke layar dan berkata, "Sepertinya ini disebut SCAR-L."

"SCAR! ini pasti takdir."

Pu Taizhuang mendengar ini dan segera bersemangat. "Cepat, cepat! Langzi, dimana kau? Itu senjata favoritku, aku tukar UMP9 ku dengannya!"

Liu Zilang sebenarnya hanya berniat untuk menemani mereka. Tembakan percobaan tadi adalah kebiasaan yang dulu ia lakukan. Jika menemukan senjata baru, dia selalu menembakannya untuk mengukur jangkauan dan kecepatan balistiknya.

Liu Zilang mengiyakan permintaan Pu Taizhuang karena ia tahu ia bisa bermain dengan senjata tipe apapun yang ia gunakan. Keduanya dengan cepat menyelesaikan transaksi di dekat ruang keenam di tengah Downtown.

Setelah transaksi itu, Pu Taizhuang menggosok-gosokan kedua tangannya gembira dan menyeringai. "Dengan SCAR di tanganku, aku akan menguasai dunia! Tim lain di Georgopol tidak akan bisa berkutik!"

Namun, percakapannya mereka tiba-tiba terganggu oleh teriakan Ran Maotong.

"Apa-apaan! Ada orang di lantai bawah!"

Ekspresi Chen Zhifei langsung berubah saat dia menyadari situasi yang mereka hadapi. "Pasti tim dari Georgopol. Adik keempat, jangan panik dan tetap berjaga di tangga. Kita akan akan datang untuk membantumu."

Pu Tauzhuang dengan geram berkata. "Sialan! Tim dungu itu berani sekali! Kita bahkan belum apa-apa tetapi mereka sudah muncul di depan pintu."

Dia segera berlari ke arah Ran Maotong, tapi tidak sebelum berbalik untuk menyuruh Liu Zilang, "Langzi jangan cuma duduk diam, ikuti aku dan ambil barang-barang. Jangan lupa untuk menembak sekali dua kali jika kau perlu!"

Liu Zilang tidak bisa berkata-kata saat mendengarnya. Mereka benar-benar menganggapnya sebagai amatir — di mata mereka dia mungkin masih dianggap menonton Teletubbies dan menyanyikan lagu anak-anak.

Ini kali pertama Liu Zilang mengalami perlakuan seperti ini di komunitas game menembak.

Jika gengnya yang dulu tahu tentang ini, mereka pasti akan tertawa terbahak-bahak.

...

Chen Zhifei dan Pu Taizhuang perlahan mendekati rumah dimana Ran Maotong sedang diserang.

Chen Zhifei menahan napas, suaranya terdengar tegang. "Hati-hati, aku mendengar langkah kaki."

"Jangan terburu-buru, aku akan mencoba melempar granat ke dalam." Pu Taizhuang berkata saat dia memandang tembok rendah didepannya.

"Ka chak!"

'Lepas pin pengamannya, diamkan sebentar, dan lempar…'

Beberapa detik selanjutnya, terdengar suara teriakan melengking.

"Lari! Aku melemparnya ke dinding dan dia terpantul kembali!"

"Sialan!"

Liu Zilang baru saja tiba dan dia melihat kedua orang itu bersembunyi dibalik sebuah mobil di dekat rumah. Dia mengawasi saat mereka tiba-tiba berdiri dan berlari kencang ke arah berlawanan.

Apa yang terjadi?

Dalam sekejap, rentetan tembakan datang dari balik tembok rendah!

Poin darah Chen Zhifei berkurang drastis saat dia berlari ke arah kiri. Dia tersungkur ke tanah sebelum mampu mencapai tempat perlindungan.

Sebuah notifikasi muncul di sudut kiri bawah layar.

"JJ2B menjatuhkan UnderwaterContra dengan M416!"

"Kakak Pertama!"

Pu Taizhuang berseru sedih pun Liu Zilang terdiam membisu..

Awalnya dia melihat Pu Taizhuang berlari, tetapi setelah marah, dia berbalik dan berseru penuh amarah, "Bajingan tengik, akan kubunuh kalian!"

"Tret tret tret!!!"

Rentetan tembakan SCAR-L dalam mode otomatis penuh terdengar riuh diiringi nyala terang dari moncong senjata itu yang memenuhi layar Liu Zilang.

"Tetap di tempatmu, Kakak ketiga! Aku datang!"

Ran Maotong sedang berjongkok di dekat rak senjata di koridor, namun melihat temannya diserang, dia tidak dapat berdiam diri dan dengan cekatan bergerak keluar sambil menggenggam sebuah Uzi.

Sesuai perkiraan, saat dia turun melewati tangga, suara tembakan keras terdengar dari dalam toilet. "DOR DOR".

Seorang karakter berkulit gelap bertelanjang dada mengenakan Helm Motor Hijau Level-1 bergegas keluar setelah mendengar langkah kakinya. Bajingan itu telah menunggu dirinya keluar dari tempat berlindung.

Dua tembakan ke arah wajah dengan S686, shotgun jarak dekat sialan!

Ran Maotong dijatuhkan oleh karakter berkulit gelap itu sebelum dia mampu menekan pelatuk senjatanya.

"Thekinggavemefeedom menjatuhkan GrassFlowerThief dengan S868!"

"Sialan! Mengapa dia menungguku keluar?" Ran Maotong terlihat sangat kesal saat menatap layar yang sekarang berwarna abu-abu.

Bukan hanya dia, Pu Taizhuang yang sebelumnya dengan berani menembak membabi-buta menggunakan SCAR-L tidak disangka-sangka dijatuhkan dalam empat kali tembakan dari lawan yang ternyata kehabisan peluru. Ini terjadi walaupun dia telah mengenakan Rompi Polisi Level-1.

'JJ2B menjatuhkan Improud_whatareyougoingtodoaboutit dengan M416!'

Dengan itu, setengah hari habis membuat rencana terbuang sia-sia karena sebuah granat yang meleset. Ketiga bersaudara tidak disangka-sangka dijatuhkan dalam selang beberapa menit okeh dua orang lawan mereka.

Seketika, wajah penuh harapan ketiganya sebelum dijatuhkan berubah murung.

Tim lawan berbicara melalui percakapan suara.

"Mereka mati!"

"Keren! Jika dipikir-pikir, kita bahkan ingin meminta bantuan."

"Tidak ada apa-apanya, tim lawan hanya sekumpulan amatir."

"Hahaha, diantara mereka ada yang ingin melemparkan granat tetapi jatuh dikakinya sendiri. Aku tertawa sampai mati!"

"Oh iya, kak, kau menjatuhkannya atau kau membunuhnya?"

"Jatuh, jatuh. Aku akan mengurusnya sekarang. Harusnya masih tersisa satu lawan, hati-hati!"

"..."

Setelah berbicara, karakter berkulit gelap yang membawa shotgun tadi menembakan satu peluru dan membunuh Ran Maotong yang sudah terpojok. Dia merayap perlahan sambil memastikan

Sementara yang telah menjatuhkan Chen Zhifei dan Pu Taizhuang, membawa M416. Dia bergeser maju untuk mencari celah membunuh Pu Taizhuang yang berbaring di tempat terbuka. Chen Zhifei telah merangkak di balik tempat berlindung, namun orang yang mengejarnya pantang menyerah. Dia merayap maju sambil memastikan untuk tetap waspada terhadap sekitarnya.  

...