Untuk menjaga citranya sebagai pria yang maskulin, Liu Zilang tidak merebut tiga peti dari Somin.
Sebaliknya, dia pergi ke arah motor di samping sekolah dan berkendara ke arah bukit.
Dua peti yang ditinggalkan di belakang oleh para pemain yang telah terlindas oleh naga terbangnya juga belum dijarah.
Wajah Liu Zilang berubah gelap saat dia membuka peti.
Kedua pemain itu hanya memiliki masing-masing satu senjata, dan mereka hampir kehabisan seluruh pelurunya. Satu-satunya benda berharga di sana adalah teropong 4x dan beberapa perban.
Mereka bahkan tidak memiliki satu pun kotak P3K atau minuman berenergi. Dia tak habis pikir dari gua mana mereka berasal.
Liu Zilang mendesah ketika mengendari motornya kembali. Dia menuju ke tiga peti diam-diam dan matanya berkedut sesaat setelah dia membukanya!
Di dalam peti-peti itu, ada beberapa kemeja, lengan pendek, sarung senjata...
Somin telah mengambil semuanya!