Xi Xiaye terkejut mendengarnya. Mu Yuchen tampak menatap sang gadis dengan mata berbinar. Sesaat kemudian, Xi Xiaye bergumam, "Bukannya kita sudah memutuskan agar di Oktober awal? Kita akan punya lebih banyak waktu."
"Aku tidak mau menunggu terlalu lama. Tidak buruk untuk menyelenggarakan pesta pernikahan kita. Biarkan saja Nenek yang mengurusnya, hmm?"
Mu Yuchen memegangi tangannya dengan kilau kecil cincin di tangan sang gadis. Sambil melihatnya, pegangan itu tampak erat, katanya, "Aku ingin pesta pernikahan kita lebih cepat, agar mereka tahu bahwa kaulah milikku."
Mendengar itu jantung Xi Xiaye berdegup kencang. Sambil memandangi tangan itu, dibiarkannya sang pria mendekap tangannya tanpa mengatakan sepatah katapun.