Xi Xiaye menatap Mu Yuchen dengan ketus, tetapi dia menyimpan amarahnya ketika melihat suaminya itu tersenyum.
Jarang sekali bisa melihatnya tersenyum lepas seperti itu. Xi Xiaye merasa cukup bodoh untuk beberapa saat. Meski suaminya juga punya kelemahan, dia tidak mempedulikan itu selama suaminya selalu mencintainya.
Dia pun bertekad untuk selalu menjaganya, selamanya.
Xi Xiaye tahu betul, bahwa Mu Yuchen hanya menampakkan itu di hadapannya saja. Meski Xi Xiaye tidak begitu kuat, selain ingin tetap bersamanya, dia ingin suaminya tahu bahwa dia pun bersedia memikul beban bersama-sama.
"Aku istrimu, dan ibu dari anakmu," ujarnya hangat dengan tatapan menatap lurus ke jalanan di hadapannya.