Mu Yuchen masih terdiam sesaat. "Nah, bagaimana menurutmu?"
"Yah… maklumlah, aku tidak sepintar kau," jawab Qi Lei tertawa perlahan.
"Hei, kau orang pintar. Aku yakin kau mengerti maksudku. Aku hanya ingin memberimu kesempatan. Aku yakin CEO Wang dan CEO Qi akan sangat senang kalau kau mengirimkan ini pada mereka, terlebih pada CEO Wang. Bagaimana?"
Hal itulah yang mereka tunggu-tunggu. Tentulah mereka akan merasa senang menerimanya!
Namun sorot mata Qi Lei terlihat muram, tertunduk membaca dokumen itu lagi beberapa saat. "Kau…"
"Baiklah, sekarang sudah larut. Nanti kau pikirkan saja sendiri. Kalau ada apa-apa kita bicarakan saja lagi," kata Mu Yuchen mengakhiri obrolan tanpa menunggu Qi Lei menjawabnya.
"Tumben dia meneleponmu…" ujar Xi Xiaye setelah sang pria meletakkan ponselnya di meja.